(1) SYEKH YUSRI RUSYDI al-HASANI :
·
Tanda bahwa Allah Subhanahu wa ta’ala ridho kepada seseorang
hambanya, hamba itu redha dengan segala apapun yang ditakdirkan baginya.
·
Hendaklah engkau mengambil sebuah ilmu dari
para ulama, sebagaimana engkau mengambil sebuah saran kesehatan dari seorang
dokter.
·
Yakinlah kamu ada dalam do’a dari para
hujjaj.
·
Ketahuilah bahwa amal ibadah orang-orang
shaleh diantara ummat Islam menjadi syafaat untuk ummat Islam yang berlaku
tidak/ kurang baik.
·
Kita ini hidup ditengah begitu banyak
bakteri yang kita hisap bersama udara. Kita konsumsi bersama makanan/ minuman
kita, tapi kita tidak sakit karena Allah ta’ala menjaga kita dan memberi kita
begitu banyak pasukan penjaga agar kita bisa bertahan hidup.
·
Sebagai seorang dokter aku tidak pernah
memasukkan dettol kerumahku, juga tidak pernah membeli alkohol. Cukup dengan
menggunakan air secukupnya. Apabila kamu berwudhu biasa mencuci tanganmu yang
kamu lakukan 5 kali dalam sehari, maka kamu aman, apabila ditambah dengan sabun
sebelum dan sesudah makan, maka hal itu lebih dari cukup. Karena air tidak
membunuh kuman bakteri yang baik, sementara obat pembersih membunuh bakteri
yang baik dan buruk sehingga tanganmu tanpa pasukanpenjaga. Ketahuilah bahwa
semua organ tubuhmu dihuni bakteri sampai kotoran terdiri dari 70 % bakteri, 10
% sel mati dan 20 % adalah sisa makanan, ini menunjukkan bahwa kita dijaga
Allah ta’ala dengan begitu banyak pasukan.
_____________
(2) HABIB YUSUF bin ALWI bin
HASAN AL BA’BUD :
·
Membaca manaqib para wali
saja kita mendapat rahmat, apalagi syair maulid alhabsyi (dan laian-lain) yang
berisi sejarah perjalanan hidup Rasulullah saw.
·
Menjadi orang
yang baik merupakan suatu rahmat yang tidak terkira.
______________
(3) HABIB YUSUF bin LUKMAN al-KAFF:
·
Penampilan hanya dapat
menipu sesama manusia saja, namun Allah tidak dapat tertipu oleh penampilan
jasad, karena Allah Maha Melihat dan nilai rohaniah dari hamba-Nya. Maka
sebaik-baik amal adalah amal lahiriyah yang diteguhkan dengan niat rohaniyah.
·
Sedikitlah
kalian berbicara, karena bila ada yang harus dijelaskan, maka mudahlah kalia
untuk menambahkan kalimatnya. Dan janganlah kalian banyak dan berlebihan dalam
bercakap, karena bila ada kekeliruan dalam cakap maka tidak akan dapat ditarik
kembali. Dan banyak cakap akan mendatangkan kemudharatan dan dapat menimbulkan
perselisihan yang tidak diperbolehkan dalam agama.
·
Rejeki adalah perkara
wajib bagi Allah atas hamba-Nya. Sedangkan kewajiban hamba adalah beribadah
kepada Allah Subhanahu wata’ala. Jadi tak perlu mengatur rejeli, karena yang
demikian hak Allah Subhanahu wata’ala, bukan perkara kita dan kita tidak
memiliki kuasa dengan ha tersebut. Cukuplah berikhtiar, dan setelahnya serahkan
pada Allah Subhanahu wata’ala.
·
Kerugian
harta sangatlah terasa, kerugian dalam iman tidak pernah terbaca, itulah yang
terjadi pada pengikut dunia.
·
Jika hidup sederhana itu
indah, kenapa bersusah payah jadi orang kaya. Bila terkesan memaksa, merdeka
itu raja, ddiperbudak itu hina. Maka jangan rela diperbudak nafsu, walaupun itu
menyakinkan anda akan menjadi raja, karena selamanya anda akan menjadi budak,
meskipun anda duduk di singgasana.
·
Optimis
bagian dari berprasangka baik kepada Allah Subhanahu wata’ala. Pesimis adalah
salah satu prasangka buruk kepada Allah Subhanahu wata’ala.
·
Pencapaian keikhlasan
dalam hati adalah lebih sulit daripada kepintaran dalam ilmu.
·
Jangan
sakiti orang baik, jangan tipu orang baik, jangan curangi orang baik, jangan
mengambil kesempatan dari orang baik, karena suatu saat kita akan merindukannya
setelah kita tak lagi dipercaya olehnya.
___________________
(4) SYAIKH al-YA’QUBI al-HASANI :
·
Terdapat beberapa pintu
ma’rifat yang disediakan bagi ummat Nabi Muhammad Shallallahu ‘aialhi wasalam,
dan masih ada satu pintu yang masih kosong, yakni pintu tawadhu’.
·
Tidak baik
memperlihatkan (memajang foto) istri dan anak-anak gadis kita kepada setiap
tamu yang datang ke rumah.
_________________
(5) SYAIKH YUSUF bin ISMAIL an-NABHANI
·
Kaum sayyid
al-Ba’alawy oleh ummat Muhammad saw sepanjang zaman dan disemua negeri telah
diakui bulat sebagai ahlulbait nubuwah yang sah,baikditilik dari sudut
keturunan ataupun kekerabatan, dan mereka itu adalah orang-orang yang paling
tinggi ilmu pengetahuan agamanya, paling banyak keutamaannya dan paling tinggi
budi pekertinya.
·
Membiasakan memakai sandal
yang menyerupai sandal Nabi saw. mendatangkan faedah berupa mimpi bertemu Nabi
Saw, sebagaimana disebutkan oleh Ash-Shihab Ahmad al-Mugri didalam kitabnya Fath
al-Muta’ali fi Madhi an-Ni’al yang isinya antara lain tentang keutamaan
penyerupaaan sandal yang mulia (Nabi saw).
·
Barangsiapa
ingin mimpi bertemu nabi saw dan lebih dari itu dalam keadaan terjaga
sebagaimana dipahami dari perkataan sebagian orang bijak, hendaknya dia
mengikuti segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Terus menerus
mengikuti sunnahnya yang dibarengi dengan mencintainya dan merindukannya serta
banyak mengingatnya, bershalawat atasnya, selalu membaca puji-pujian kenabian
dan menghadirkan gambarannya yang mulia. Hal itu apabila dia pernah mimpi
bertemu dengannya sebelumnya. Sedangkan apabila belum mimpi bertemu dengannya,
hendaknya dia menampakkan seluruh sifat-sifat yang mulia dari nabi Saw. Dan
apabila dia telah menziarahinya, hendaknya dia menghadirkan kamar ya yang mulia
seakan-akan dia berdiri di depannya.
__________________
(6) HABIB YAHYA bin HAMID ASSEGAF (Lampung)
·
Para ulama itu, sehebat
apapun ilmunya, sebanyak apapun penguasaan atas pengetahuan agama, mereka
tetap memiliki pembimbing rohani
(mursyid) yang bisa menghantar ma’rifatullah.
·
Seorang ulama
tidak disyaratkan memiliki charisma dan tidak pula diperintahkan mencari
charisma. Hakikat charisma adalah konsistensi (istiqamah) itu sendiri, dan
ulama melarang mencari karomah, namun memerintahkan agar mencari istiqamah.
·
Seorang ulama tidak boleh
silau dengan dukungan ummat yang meluas, karena jika silau dukungan massa malah
dapat menjadi hijab antara dirinya dengan Allah Subhanahu wa ta’ala.
·
Berthariqah itu
tidak terpaku kepada amaliah wirid dan dzikir saja, namun diharapkan dapat berkiprah atau dakwah bil
hal (dakwah dengan tingkah laku) ditengah-tengah masyarakat.
__________________
(7) SIDI YUSUF MUHYIDDIN al-BAKHOUR al-HASANI
·
Sesiapa yang menyerahkan
urusannya kepada Allah Swt (tawakkal) pada permulaan suluknya, maka Allah Swt
akan memuliakanya di penghujung suluknya.
·
Sesiapa yang
mana permulaannya membakar-bakar atau menyala-nyala maka penghujung nya akan
terang benderang.
·
Kejujuran kepada Allah
merupakan jalan yang paling hampir untuk menuju Allah Swt.
·
Kelalaian itu
pintu bagi segala kesalahan dan nafsu itu pintu bagi segala kehinaan.
·
Seorang murid
yang hakiki itu bukanlah yang menisbahkan kepada gurunya, tetapi murid yang
hakiki itu ialah orang dinisbahkan akan gurunya kepadanya.
____________________
(8) HABIB YAHYA ASSEGAF (Situbondo):
·
Puncak keimanan adalah akhlak
terhadap Allah Subhanahu wa ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam.
Tidak berarti ibadah yang kita lakukan jika kita tidak berakhlak.
___________________
(9) HABIB YAHYA ROSYAD (Grobogan):
·
Sedekah
merupakan amalan yang sangat dianjurkan, pasalnya walaupun dikerjakan dengan
riya’ tetap mendapatkan pahala minimal pahala menyenangkan orang lain.
·
Percuma orang yang bersedekah
kalau tidak mendirikan shalat, sebab sedekah dan shalat itu satu paket. Orang
sedekah ya harus shalat, orang shalat ya harus bersedekah.
·
Usaha nggak
sedekah juga nggak. Pengennya jadi orang kaya, piye jal? Kalau pengin kaya maka
bersedekahlah, jangan bersedekah menunggu kaya.
__________________
(10) HABIB YAHYA bin ABDILLAH al-HABSYI:
·
Kalau antum mempunyai prinsip
yang baik, maka prinsip tersebut hanrus antum jaga. Kalau antum tidak menjaga
atau memegang prinsip antum terkait dengan urusan ibadah, terkait dengan urusan
kebiasaan yang baik, terkait dengan urusan pendekatan kita kepoada Allah dan
Rasulullah, maka antum akan mendapatkan kerugian.
________________
(11) SYARIF YUSUF al-ANGGAWI al-HASANI
(Yusuf bin Ali bin Abdullah
al-anggawi al-Hasani):
·
Tidak
seorangpun punya kemampuan untuk melakukan sesuatu hal secara sempurna, tapi
setiap orang diberi banyak kesempatan untuk melakukan hal yang benar.
·
Allah subhanahu wa ta’ala
tidak akan melupakan kebaikan yang kamu beri, kesusahan orang lain yang kamu
atasi dan mata yang hampir saja menangis lalu kamu buat bahagia. Hiduplah di
atas prinsip jadilah orang baik meskipun kamu tidak diperlakukan dengan baik
oleh orang lain.
(12)
HABIB YAHYA bin ALWY al-HADDAR
·
Hendaknya kita memperbanyak pertemuan atau berkumpul
dengan majelis-majelisnya orang-orang shaleh, orang berilmu dan rajin beribadah
untuk menambah nilai sebagai manusia yang bertaqwa, karena bertemu/ berkumpul
dengan orang-orang besar dan beriman akan dapat membawa perubahan dalam
kehidupan seseorang.
(13)
HABIB AHMAD YUNUS al-MUHDOR
·
Orang yang bershalawat itu ibarat orang
yang keluar dari dalam lautan, dia masuk dalam keadaan kotor dan dia keluar
dalam keadaan bersih.
·
Ketika engkau bersujud dihadapan Allah, maka engkau
jangan angkat kembali dengan kesombongan, jangan engkau angkat kembali dengan
takabbur, jangan engkau angkat kembali dengan iri hati dan kedengkian.
· Seandainya
orang yang mendapat Mahabbatullah itu aku belah, maka dia tidak akan merasa
sakit sedikitpun.
(14)
YAHYA ASSEGAF (john sakava)
·
Sudah jelas, penculikan (terhadap, pen) saya adalah hanya
sebagian kecil dari konspirasi politik tingkat tinggi. Jika saya tidak dekat
dengan para petinggi dan jika istri saya tidak menghubungi mereka untuk diminta
pertolongan, bisa saja saya berakhir seperti korban-korban penculikan lainnya
yang tidak mungkin keluar dari penjara hidup-hidup. Seperti diancamkan
sikolonel penculik itu kepada saya. Ada juga kemungkinan intelejin asing berada
dibalik penculikan saya ini, mengingat kiprah keintelejinan saya di timur
tengah. Terutama dalam operasi-operasi clandestine di Yaman Selatan yang
membuat komunisme tanggal di wilayah itu (kutipan).
(15)
HABIB YUSUF bin HUSEIN bin ABUBAKAR ALAYDRUS
·
Orang-orang tua kita dulu biasanya membaca al-Qur’an
sehabis maghrib, jadi habis maghrib jangan kemana-mana, duduk saja di rumah,
atau disuatu tempat, di mesjid atau mushalla, kita bisa membuka al-Qur’an.
Kalau tidak bisa selepas maghrib, maka bisa tengah malam baca al-Qur’an sebelum
waktu subuh, sekitar jam 2 jam 3 kita baca al-Qur’an itu.
·
Kalau bisa kita keluarkan air mata kita (saat membaca, pen) Karena kalau kita baca al-Qur’an
itu, Allah sudah memberikan ilmu kepada orang yang membaca al-Qur’an, Allah
sedang membimbingnya untuk terus ingat kepada-Nya dan kalau kita shalat itu adalah
ucapan kita untuk kita berdialog kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, sedangkan
kalau baca al-Qur’an itu artinya Allah sedang berdialog kepada kita.
·
Mendekati orang-orang alim, mendekati orang-orang shaleh
itu dapat membuat akal kita cerdas, hilang kebodohan.
(16)
HABIB YAHYA bin MUSTHOFA MAULA AIDID
(Habib Yahya bin Musthofa bin Abdurrahman bin Zein Maula aiidid)
·
Kalau seseorang ingin mendapatkan maqam yang tinggi
disisi Allah Subhanahu wa ta’ala, maka dia harus bangun malam betul-betul
bersujud kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Maka dikatakan : Kalau kau ingin
mendapatkan maqam yang mahmud, maqam yang tinggi, terpuji disisi Allah
Subhanahu wa ta’ala, maka bertahajjudlah, bangun dimalam hari untuk shalat.
(17)
YAHYA bin ABU DZARRIN bin HUSEIN BASYAIBAN
·
Jika Allah adalah tempat mencari jalan keluar terhadap
berbagai masalah, maka jangan khawatir.
(18) SYAIKH SAYYID YUSUF
bin HASHIM bin AHMAD al-RIFA’I
·
I want to say that the celebration at Prophet’s birth
(mawlid al-Nabbawwi al-Sharif) is a part of our love for the prophet. So if
there is love there ia a celebration (al-Ihtifal), if there is no love there is
no celebration and therefore those who deny celebrating (al-Ihtifal) their
heart are empty of love (al-Mahabba) (Saya ingin
mengatakan bahwa perayaan kelahiran Nabi (maulid al-Nabbawi al-Sharif) adalah
bagian dari kecintaan kita kepada Nabi. Jadi kita ada cinta disana adalah
sebuah perayaan (al-Ihtifal), jika tidak ada cinta tidak ada perayaan, dan oleh
karena itu mereka yang menolak merayakan (al-Ihtifal) berarti hati mereka
kosong dari cinta)
·
(People) claim here that the Arab world – the Arabs they
are not celebrating the Prophet’s birth (al-Mawlid); they are saying this to
you : From where have you brought the birth celebrations (al-Mawlid)? Arab
people do not celebrate the birth (al-Mawlid). This is a big lie. This ia the
biggest lie. It is a day of celebration in Kuwait, Bahrain, United Arab
Emirates, Dubai, Jordan, Syria, Iraq, Egypt, Morocco, Tunisia, Indonesia and
Malaysia in all the Muslim community (al-Umma) and other areas. I have proof of
this. Anyone can go to the embassies of these countries here and ask them
whether you celebrate the Prophet’s birth (al-Mawlid) or not. They would then
tell him this fact and he can even get videos of the celebrations. (Orang-orang ada mengatakan bahwa di sini, bahwa dunia
arab atau orang arab tidak merayakan kelahiran Nabi (al-Maulid), mereka mengatakan
ini kepadamu. Orang arab tidak merayakan kelahiran (al-Maulid). Ini adalah
kebohongan terbesar. Karena maulid ini dirayakan di Kuwait, Bahrain, Uni Emirat
Arab, Dubai, Yordania, Suriah, Iraq, Mesir, Maroko, Tunisia, Indonesia dan
Malaysia. Disemua komunitas muslim (al-Umma) dan daerah lainnya. Saya punya
buktinya. Siapapun dapat pergi ke kedutaan dinegara-negara ini dan bertany
apakah anda merayakan hari kelahiran Nabi atau tidak. Mereka tentu akan
memberitahukannya fakta ini dan dia bahkan bisa mendapatkan video perayaannya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar