(1) HABIB HASAN bin ABDUL HADI bin AHMAD BA’ABUD :
·
Manusia ketika mendapat kenikmatan yang sangaty besar kadang
suka lupa terhadap apapun. Dapat uang dadakan 1 triliun, seorang anak bisa saja
lupa kepada orang tua, apalagi kepada kerabat dan teman-temannya. Tapi tidak
seperti Nabi kita yang mulia Sayyiduna Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam.
Ketika beliau mendapatkan kenikmatan yang begitu agung yaitu berjumpa dan
memandang Allah Ta’ala, suatu kenikmatan dan keindahan yang tiada bandingannya
di dunia dan akhirat, beliau ingat dengan ummatnya. Assalamu’ alaina wa ‘alaa
‘ibaadillahi shalihin. Orang-orang yang shaleh keyika itu ada didalam hatinya Baginda Nabi Muhammad.
Semoga kita menjadi bagian daripada mereka yang berada dihati Baginda Muhammad.
·
Sampaikan salam bukan hanya kepada yang
mengucapkan salam kepadamu, tetapi kepada siapapun, yang hidup, yang mati, yang
bernafas, yang tidak bernafas, yang terlihat, yang tidak terlihat, tumbuhan,
bebatuan dan semuanya. Tebarkan salam penuh rahmat dan barokah. Insya Allah
adem ayem tentrem aman sejahtera rukun indah segala sesuatunya.
_________________
(2) HABIB HASAN HUSEN ASSEGAF :
·
Mengapa nabi mengajarkan do’a jadi miskin / Yang dimaksud
disini Nabi bukan mengajarkan ummatnya jadi miskin, atau antipati terhadap
kemiskinan akan tetapi beliau mengajarkan kesederhanaan. Juga agar hati kita
tidak terlilit penyakit (Hubbud dunya) cinta dunia yang berlebihan, yang salah
satu indikasinya adalah takut kemiskinan. Hidup bersama saling toleransi, tidak
egois atau hanya mementingkan diri sendiri, sehingga tidak menimbulkan
kedengkian, kebencian antara sesama. Itulah yang diajarkan Nabi kita. Orang
kaya yang hanya memikirkan diri sendiri, serakah, tamak dan kikir dikategorikan
orang kaya tapi berjiwa miskin. Sebaliknya orang miskin yang menerima nasib,
bersabar, tabah dengan segala musibah yang menimpa dirinya dan ridha serta
bersyukur dengan apa yang telah diberikan Allah, ia adalah orang miskin yang
berjiwa kaya.
·
Menurut Islam, kematian bukanlah akhir
perjalanan hidup seseorang. Setiap orang pasti akan mati dan jasabnya hancur
dimakan tanah. Hukum kehancuran berlaku haanya bagi jasad, benda dan materi.
Sedangkan roh bukan benda atau materi, maka ia tidak terkena hukum kehancuran.
Jasad seseorang yang mati ditinggal dikuburan, tapi rohnya berpindah dari alam
dunia ke alam baru yang disebut dalam agama, alam barzakh. Oleh karena itu,
orang yang semasa hidupnya banyak menabur kebaikan, kematian baginya adalah
sebuah pintu masuk kedalam kehidupan baru yang jauh lebih baik dan lebih indah
daripada kehidupan didunia.
__________________
(3) HABIB HILAL al-AIDID :
·
Habib mesti bersyukur, tidak ada negeri seramah Nusantara
ini pada para habaib..
_______________
(4) SYED HUSSAIN
MOHAMMAD JAFRI :
·
Kalau dengan sarana yang memadai itu mereka
tetap saja berkhianat, maka tiada alasan lagi untuk tidak menghukum mereka
dengan keras.
__________________
(5) Drs. HABIB HUSEIN SHAHAB
:
·
Komitmen seorang mukmin terhadap keimanan, ajaran-ajaran
serta akhlak Islam seharusnya bisa menjadi jaminan untuk mencapai kebahagiaan,
menjadi perlindungan dari berbagai pengaruh tekanan kehidupan serta berbagai
macam gangguan kejiwaan lainnya. Didalam menghadapi aneka tekanan hidup atau
stress, seorang mukmin haruslah berbeda dengan mereka yang bukan mukmin, yang
manakala memperoleh kebaikan hati, mereka menjadi tenteram namun tatkala ditimpa
musibah dan goncangan, mereka hanyut dalam ratapan.
·
Mari kita bayangkan hidup ini seperti mobil.
Sebagai pemilik mobil yang indah dan mahal, kiranya kita tidak ingin ada
sesuatu yang menimpa kendaraan kita. Ketika suatu saat cat mobil ini lecet atau salah satu bagiannya
penyok, wajarlah kalau pemiliknya bersedih hati. Manakala yang menimpa lebih
dari itu, mobil tadi tiba-tiba hilang, apa yang kemudian dirasakan pemiliknya ?
Cat yang terkelupas atau bagian yang penyok ibaratnya adalah sakit yang menimpa
kita, sedang hilangnya mobil yang kita sayangi itu ibarat kematian yang datang
menjemput. Tentu nilai sebuah kehidupan tidak dapat diukur dengan nilai sebuah
mobil. Kehidupan yang diberikan Allah kepada kita jauh lebih mahal dari segala
macam mobil. Saya hanya ingin mengatakan bahwa yang membuat kita tidak mampu
membayangkan kematian itu adalah karena kita tahu kematian akan merenggutkan
semua yang indah-indah dari sisi kita. Bukaankah harta bertumpuk, derajat dan
martabat, popularitas dan kebanggaan, keluarga dan handai taulan semuanya
menjadi tidak berarti lagi.
·
Nabi Muhammad adalah sosok figur yang paling dijunjung
tinggi oleh setiap muslim di dunia. Panggilan adzan yang dikumandangkan setiap
waktu shalat di seluruh dunia selalu menyertakan kesaksian terhadap kerasulan
beliau. Tiada shalat yang sah dilakukan oleh seorang muslim tanpa menyatakan
kesaksian bahwa Muhammad adalah Rasul Allah.
Cinta
dan pembelaan seorang muslim kepada nabi lahir dari lubuk hati yang suci.
Setiap muslim menyadari betapa besar jasa Rasul ini yang telah membukakan pintu
hidayah dan keyakinan tauhid bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan bahwasanya
Muhaammad adalah utusan Allah. Makam siapa diduia ini yang lebih dikunjungi
penganutnya melebihi makam Nabi di madinah ? Hormat dan kecintaan Islam kepada
Nabi dilandasi oleh suatu keyakinan bahwa Muhammad adalah manusia paling patut
disanjung dan dipuja baik dilangit maupun dibumi.
·
Maka beruntunglah orang-orang yang mendapat
hidayah Allah dengan berbakti kepada ibu mereka. Kita menyakini bahwa ketaatan
itu bercirikan turun temurun. Artinya, kalau kita berbakti kepada orang tua
kita hari ini, Rasul menjanjikan kelak anak-anak kita juga akan berbakti kepada
kita. Seorang muslim yang arif akan memandang hidup ini jauh ke depan. Kita
yang segar, kuat dan perkasa hari ini tidak akan selamanya begini. Kalau hari
ini kita melihat ibu aatau ayah kita tua renta tiada berdaya, ingatlah bahwa
suatu hari nanti, tak ubahnya kita akan menjadi seperti mereka juga.
Disaat-saat seperti itu, kita akan sangat memerlukan bakti anak-anak kita.
Dapatkah kiranya kita bayangkan, dihari-hari serba tidak berdaya seperti itu,
dihari-hari yang serba sepi itu, anak-anak pergi meninggalkan kita atau bahkan enggan
mengurusi kita ?
·
Bagi setiap muslim, ibu hendaknya menjadi permata yang tak
ternilai harga dan martabatnya. Ibu hendaknya menjadi “nuur ‘ala nuur” atau
“cahaya diatas cahaya”. Permata yang sangat mahal harganya ini perlu senantiasa
dipelihara, dijaga dan disayang. “Nuur” atau cahaya yang kemilau ini seyogianya
dilindungi dari segala bentuk polusi yang bernama kedurhakaan, ketidak pedulian
dan arogansi. Kalau tiba suatu hari dimana cahaya ini harus padam karena
suratan Ilahi, kita berharap tidak akan terlalu menyesali diri karena sudah
berkesempatan menjaga dan memelihara cahaya yang dianugerahkan Allah kepada
kita.
·
Bahwa musibah merupakan barometer tingkat
keimanan seseorang. Mengapa demikian ? Karena bagaiamana seseorang menyikapi
suatu mussibah yang menimpa dirinya, inilah yang menjadi ukuran tinggi
rendahnya iman. Perhatikan petunjuk Allah dalam surah Al-Baqarah (2) : 155 :
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu berupa sedikit rasa takut,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan berikanlah kabar gembira
kepada orang –orang yang bersabar”.
Musibah dan tekanan-tekanan hidup bukanalah semata-mata berarti
datangnya keburukan. Adakalanya berbagai kejadian seperti itu justru merupakan
kebaikan bagi orang-orang tertentu. Kita sering menyaksikan banyak orang
berlumuran dosa oleh berbagai macam maksiat. Orang-orang ini juga tidak
bertobat kepada Allah atas dosa-dosa yang mereka lakukan. Anehnya, mereka
justru memperoleh obat ilahiyah berupa bencana-bencana yang akhirnya menyadarkan
mereka. Kepedihan-kepedihan hidup yang telah menimpa mereka ternyata telah
membangunkan orang-orang ini dari kelalaian. Merekapun lalu mengintrospeksi
hubungannya dengan Alllah dan meluruskan jalan sesat yang selama ini mereka
tempuh. Perhatikan sabda Rasul berikut ini : “Jika dosa seseorang itu teramat
banyak hingga tidak ada amal perbuatannya yang dapat menghapuskan dosa itu,
maka Allah akan mengujinya dengan musibah berupa kesedihan untuk menghapus
dosanya itu”.
·
Musibah dan becana pada hakekatnya adalah bagian dari
sunnatullah yang dikehendaki atau tidak pasti akan selalu terjadi. Kapan saja
seorang mukmin mengetahui dan menyadari hal itu, maka sesungguhnya ia menyakini
akan takdir Allah. Sikap yang akan dia tempuh adalah bersabar dan tegar
menghadapi kepedihan-kepedihan hidup. Dengan dasar keyakinan yang tinggi, ia
tidak akan merasakan ketegangan dan kegelisahan yang berlebihan. Bagi orang
yang seperti ini, Allah menjanjikan ampunan dosa-dosa, diterimanya tobat, dan
rasa aman sebagai ganti ketakutan. Bagi orang ini, penderitaan dan kesedihan
yang menimpanya adalah ibarat filter untuk menghapus dosa-dosa dan kesalahan,
seperti yang telah difirmankan Allah dalam Qs.Al-Baqarah : 216 : “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal
ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat
buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.
·
Kesabaran akan membimbing seseorang kepada
suatu kesadaran akan makna dan hakekat hidup yang sebenarnya. Kesabaran akan
menuntun kita kepada suatu pemahaman akan arti kefanaan dan ketidakberdayaan.
·
Apakah yang dijanjikan Allah manakala orang-orang yang
beriman telah memenuhi kewajiban bertaqwa dan bertutur kata benar ? Allahpun
menjanjikan 2 kenikmatan besar yang akan menjamin keselamatan dan kebahagiaaan
mereka.
Jaminan
yang pertama,
berupa pelurusan amal-amal yang kita lakaukan; seorang muslim yang baik akan
menyadari bahwa berapapun amal yang mampu dia lakukan, tentu disana sini penuh
kekurangan dan cela. Kita juga tidak pernah tahu apakah amal-amal itu diterima
Allah. Ketika amal-amal ini diluruskan Allah, maka Insya Allah disitulah
terdapat jaminan penerimaannya.
Jaminan
kedua,
adalah diampuninya dosa-dosa. Rasul yang maksum dari dosa masih memohon ampunan
Allah tidak kurang 70 x dalam sehari. Bagaimana dengan kita ? Jaminan ampunan
dari dosa-dosa ini tentu sangat membesarkan hati. Digunakannya bentuk plural
atau jama’ memberikan suatu petunjuk bahwa dosa dan kesalahan yang kita lakukan
pastilah tak terhitung jumlahnya. Tampaknya amal shaleh yang belum pasti lurus
memang perlu diluruskan, dan dosa-dosa yang teramat banyak itu haruslah
diampuni, dan kedua pekerjaaan ini hanya bisa dilakukan oleh yang Maha Pelurus
dan sang Maha Pengampun. Syaratnya bertaqwa kepada Allah Swt dan berkata-kata
benar !
·
Mentaati ajaran al-Qur’an akan memebebaskan
manusia dari segala bentuk kesesatan yang ditumbuhkan oleh praktek-praktek
tahayul, khurafat, dan superstisi. Dan akhirnya, dengan mengikuti dan
mengamalkan ajaran-ajaran al-Qur’an, manusia akan sampai pada tujuan akhir
agama, yaitu kebahagiaan dunia dan akherat.
·
Hijab bukanlah sisa peninggalan adat atau kebiasaan wanita arab, sehingga
wanita non arab tidak perlu menirunya. Namun hijab (jilbab) adalah satu hukum
yang tegas dan pasti yang seluruh wanita muslimah diwajibkan Allah untuk
mengenakannya. Melanggar atau tidak mengakuinya berarti mengingkari salah satu
hukum Islam yang esensial.
________________
(6) SAYYID HUSEIN
MUHAMMAD AL-QAFF :
·
Tradisi asyura bukan sekedar mengungkit-ungkit
mata luka, tapi untuk membangkitkan semangat. Karena dengan mengingat
penderitaan kita jadi bersatu.
·
Peringatan asyura adalah bagaimana meluapkan emosi secara
Islami, mana yang kita benci dan mana yang kita cintai didasari niat lillahi
ta’ala.
________________
(7) HABIB HADI
al-HASANI
(Ahmad al-Hadi al Hasani at-Tijani al-Maghribi):
·
Zaman sekarang orang banak yang
membanggakan aqal dan mengkerdilkan hati. Dimana banyak orang yang
berpendidikan tinggi namun adab dan akhlaqnya kurang.
·
Janganlah kita memperturutkan hawa nafsu dalam setiap
perkara terutama mengenai urusan agama, karena orang yang mempertuhankan aqal
hakekatnya menjadi hamba dari nafsunya sendiri.
__________________
(8) HABIB HUSEIN bin ABDULLAH bin MUHAMMAD ASSEGAF
:
·
Inti-inti ilmu untuk mendekatkan diri kepada
Allah Swt itu dipelajari dari ilmu-ilmu tasawuf.
__________________
(9) HABIB HADI bin ALWI ALKAFF :
·
Imam syafi’I yang ilmunya sedemikian tinggi, pun mengaku
mencintai orang-orang shaleh, dengan tujuan bisa mendapatkan syafaat mereka. Tentu kita, yang bergelimang
dosa, sudah selayaknya mencintai para
shalafus shalihin, agar juga mendapatkan syafaat mereka.
·
Tradisi yang dirintis oleh alafuna
ash-shalihun (kaum salaf) dalam menyambut datangnya tahun baru
hijriahbervariasi. Mereka mengadakan Muhasabah Iinstrospeksi diri), mengadakan
majelis taklim, majelis dzikir, pengajianumum, melantunkan kidung pujia untuk
Rasul Allah SAW, membaca biografinya serta biografi para sahabatnya demi
mengenang sekaligus menapaktilasi perjuangan dan pengorbanan mereka terutama
pada saat hijrah dari kota Makkah menuju Yastrib yang kemudian hari lebih
terkenal dengan nama Madinahini.
·
Tahun hijriah bisa disebut tahun Qamariyah karena
perhitungannya berdasarkan perjalanan bulan mengitari bumi. Satu tahun hijriah
sama dengan 354 hari. Sedangkan tahun Masehi atau Miladiyah disebut tahun
Syamsiah sebab perhitungannya bersandarkan pada bumi mengitari matahari. Satu
tahunnya sama dengan 365 hari.
Dinamakan
tahun Hijriah sebab penghitungan awalnya dimulai dari hijrahnya Rasulullah Saw
. Adapun tahun masehi atauMiladiyah, berasal dari tahun kelahiran Nabi Isa as.
Sungguhpun begitu, kedua tahun ini adalah benar dan disebut oleh Allah Swt di
dalam al-Qur’an : “Dan mereka tinggal dalam gua mereka 300 tahun ditambah 9
tahun (lagi) (QS. Al-Kahfi (18) : 25).
·
Marilah kita menjadikan momentum tahun baru
Islam ini dengan menambah “gizi” serta “vitamin” keimanan dan ketakwaan kita
berupa memperbanyak mawas diri dan muhasabah. Sejatinya, kita harus menjawab
pertaanyaan-pertanyaan berikut ini :
-amal kebajikan apa yang telah kita tunaikan setahun belakangan,
baik untuk diri kita, keluarga, negara dan bangsa ?
-apa yang telah kita perjuangkan untuk agama Allah Swt dan kaum
muslimin ?
-apa saja rambu-rambu larangan-Nya yang telah kita terjang ?
-maksiat dan dosa apa yang telah melumuri diri kita selama
setahun ini ?
-sempatkan kita memohon ampunan kepada Allah Swt sebelum ajal
menjemput kita ?
Alangkah bijaksana jika kita dapat membuat list (daftar) pertanyaan demikian kepada diri kita
masing-masing dan berusaha untuk menjawabnya dengan jujur pada diri kita
sendiri.
·
Amal-amal yang didapat dari niat adalah sesuai dengan apa
yang diniatkan. Jadi perbaikilah niat, karena niat merupakan bagian yang
penting dari amal-amal ibadah yang kita lakukan.
·
Didalam majelis dzikir pasti akan diberi 4 hal
: turun kepadanya ketenteraman jiwa (sakinah), menebarkan kasih sayang (rahmah),
dido’akan oleh para malaikat, akan dibanggakan oleh Allah swt dihadapan para
malaikat.
__________________
(10) HABIB HASAN
bin ABDULQADIR ALATTAS :
·
Saya dari kecil senang duduk dengan habaib dan ulama. Saya
merasakan keberkahan, kesejukan dan keindahan.
·
Marilah kita dalam melakukan sesuatu jangan melihat
ganjaran, tapi keridhaan Allah. Dan yang penting, hati lepas dan lapang. Insya
Allah, dengan dzikir asmaul husna, Allah memeberikan jalan disaat kita
kesusahan.
___________________
(11)
HABIB
HASAN bin ALI ALKAFF
:
·
Lisan kita harus selalu bersyukur kepada Allah
atas segala nikmat yang kita terima. Dengan selalu bersyukur, Allah akan
menambah nikmat dan keberkahan hidup
Ibadah apapun adalah tanda ketaatan yang akan berbuah
ketaqwaan, maka hendaknya ketika melaksanakan ibadah jangan hanya bersifat seremonial
apalagi ikut-ikutan.
___________________
(12)
HABIB
HASYIM bin FARIZ ALKAFF :
·
Beruntunglah suatu kampung yang memiliki seorang yang alim,
sebab kita akan mendapatkan sinar dan keberkahan dari ilmu dan amal
kebaikannya.
·
Menghadiri haul orang yang mulia seperti ini
menjadi peringatan bagi kita yang masih hidup bahwa kemuliaan yang didapati
oleh shahibul haul bisa juga kita dapatkan bila kita mengikuti akhlaq yang
dilakukannya.
·
Al-Qur’an bisa memberi syafaat dan membuka hijab (tabir)
bagi yang konsisten membaca dan mengamalkannya, sehingga bisa melihat sesuatu
yang orang lain tidak melihat.
·
Salah satu persiapan untuk pergi haji adalah
meminta maaf kepada orang-orang yang terdekat, seperti istri/suami, keluarga,
tetangga, dan handai taulan lainnya. Itu semua agar hati kita bersih, sehingga
dapat menjalankan rukun Islam kelima itu dengan sempurna, yang mengantarkan
kita pada haji mabrur yang balasannya sorga.
__________________
(13) HABIB HADAD
ALWI:
(Abdullah Hadad Alwi Assegaf) :
·
Hendaknya kita selalu menghadirkan
Rasulullah dalam hati., berzakat, berpuasa ramadhan dan berhaji ke Mekkah,
entah apapun mazhabnya, tidak boleh dikafirkan. Mazhab hanyalah kendaraan,
setiap orang boleh memilih sesuai dengan penilaian dan alasan masing-masing.
Alhasil apapun kendaraannya, bahan yang memilih jalan kakipun, pada akhirnya
akan sampai ketujuan.
·
Musuh kita yang
sebenarnya adalah mereka yang bertindak zalim. Siapapun yang melakukan
kezaliman, maka dia menjadi musuh kita, meskipun dia kerabat kita sendiri atau
dia seagama, sealiran dan semazhab dengan kita.
·
Seseorang yang
sudah berikrar dua kalimat syahadat, shalat 5 waktu, berzakat, puasa ramadhan
dan berhaji ke Mekkah, entah apapun madzhabnya, tidak boleh dikafirkan. Madzhab
hanyalah kendaraan, setiap orang boleh bebas memilih sesuai dengan penilaian
dan alasannya masing-masing. Alhasil apapun kendaraannya, bahkan Yang memilih
jalan kakipun, pada akhirnya akan sampai ke tujuan.
·
Musuh kita yang
sebenarnya adalah mereka yang bertindak zalim. Siapapun yang melakukan
kezaliman, maka dia menjadi musuh kita, meskipun dia kerabat kita sendiri, atau
dia seagama, sealiran dan semadzhab dengan kita.
__________________
(14)
HABIB HAMID bin MUHAMMAD al-HAMID (HABIB HAMID MA)
· Tujuan utama kita diciptakan adalah untuk
beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, tetapi bukan berarti kita harus
duduk berdzikir sehari enuh tanpa bekerja, tetapi justru dituntut mewarnai
semua gerak gerik kita dengan kehidupan yang hablum mkinallah dan hablum
minannas.
_______________
(15)
HABIB
HAMID bin ZAID ALATTAS
:
·
Jika engkau belum sanggup beramal, melakukan amar ma’ruf
nahi munkar dengan anggota tubuh, misalnya shalat sunnah, dan lain-lain, engkau
masih bisa mengerjakannya dengan ketaatan lisan seperti dzikir dan do’a. Jika
engkau masih belum mampu melakukannya dengan ketaatan lisan, engkau masih bisa
melakukannya dengan ketaatan hati, seperti sabar, ikhlas, ridha dan syukur.
·
Karena itu, merupakan sikap dzalim, apabila
ada kaum muslimin yang tidak peduli sama sekali dengan majelis ta’lim yang ada
di dekat rumahnya.
·
Sulit air merupakan salah satu tanda musibah. Karena itulah,
kaum muslimin supaya introspeksi kepada dirinya sendiri. Caranya dengan
memeperbanyak membaca istighfar dan bertaubat. Ada indikasi bahwa kita banyak
dosa.
_________________
(16)
HABIB
HUD bin MUHAMMAD ALBAGIR bin ABDULLAH bin SALIM
ALATTAS :
·
Orang –orang yang ahli dunia sangat menyukai
suara-suara dunia, sedangkan orang yang ahli akherat lebih menyukai suara-suara
yang menyentuh, mengingatkan kehidupan di akherat, kalimat-kalimat tauhid dan
kalimat yang mengagungkan Allah dan Rasul-Nya.
·
Manusia yang terbiasa mendengar suara dunia akan buta
terhadap suara-suara akherat. Mereka tidak mampu memebedakan mana yang baik dan
mana yang buruk.
·
Keadaan ummat Islam sekarang ini tidak lepas
dari fenomena munculnya berbagai faham yang saling bertentyangan. Yang
dipertentangkan sebenarnya bukan masalah tauhid, bukan hal-hal yang prinsipil,
melainkan ha;l-hal kecil (furu’ atau cabang) yang pernah terjadi juga sejak
dulu. Pertentangan itu mungkin memang disengaja untuk mengadu domba kita.
Perbedaan pendapat itu tidak menjadi masalah. Perbedaan pendapat
itu bagus, asal saling menghormati pendapat-pendapat yang ada. Tidak saling
memaksakan.
Perbedaan-perbedaan yang ada diantara ummat islam jangan sampai
membuat kita terpecah belah. Tentu, kita harus mendalami ilmu-ilmu pokok,
ushul, hingga kita tidak sulit untuk memecahkan persoalan. Itulah yang harus
dikembangkan secara terus menerus, supaya kita luwes dalam berdakwah, tidak
sempit. Kepada para kader mubaligh harus dikembangkan sikap tasawuf (moderat),
tasamuh (toleransi), tawazzun (seimbang), untuk menghadapi tantangan dakwah
sekarang ini.
·
Dulu, salafus shalihin, yaitu para ulama shalih dimasa
lalu,selalu hidup berdampingan dengan umat. Karena itu merekasangat faham dan
mengetahui denyut nadi keresahan umat. Merekatak segan-segan menghadiri
pengajian dikampung-kampung tanpa pamrih. Sikap ini seharusnya dimiliki oleh
para kader muballigh.
·
Kalau
ada perbedaan pendapat antara Jumhur Ulama dengan Kitab yang kita baca, yang
harus kita ikuti adalah Jumhur Ulama. Bukan kitab. Misalkan ada yang bilang
menurut kitab Imam Syafi’ie, Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam Hambali itu
begini, sementara pendapat jumhur ulama itu berlawanan, yang diambil adalah
pendapat jumhur ulama.
_________________
(17)
HABIB
HELMY bin ABUBAKAR ALAYDRUS :
·
Kalau kita ingin tahu dimana kita duduk nanti diakherat,
sering-seringlah duduk dalam majelis dzikir seperti ini. Allah tidak haanya
meraahmati majelis yang didalamnya disebut asma Allah dan shalawat kepada
Rasulullah Saw, tetapi juga memberikan
barakah yang nanti akan berlanjut dengan turunnya maghfirah. Kalau kita
mendapat ridha Allah, Ridha Rasulullah Saw. kita akan mwendapatkan khusnul
khatimah dalam akhir hayat kita.
·
Ajarkan 3 (tiga) cinta kepada keluarga.
Pertama, cinta rasul
Kedua, mencintai majelis-majelis dzikir
Ketiga, mencintai al-Qur’an, yaitu dengan memperbanyak membaca
kitab suci tersebut.
Mencintai Rasul, caranya dengan mengerjakan apa-apa yang beliau
anjurkan. Dengan demikian Allah akan menurunkan rahmat-Nya kepada kita.
Contohnya, apabila kita membaca biografi seorang ulama shalihin saja, kita akan
mendapat hidayah, karena ulama tersebut memuliakan Allah.
Dengan mencintai majelis dzikir, Insya Allah dihapuskan
dosa-dosa kita. Karena majelis dzikir merupakan tempat untuk membenahi sifat-sifat
yang ada dalam diri kita. Sedangkan dengan memperbanyak membaca al-Qur’an,
rumah kita akan bercahaya dan dikenal para penghuni langit, sekalipun kita
tidak memahami maknanya.
·
Saya mengetuk hati semua muslim untuk belajar, belajar,
belajar, agar kita mengenal diri kita dan tahu bagaimana menempatkan Allah dan
Rasul-Nya dalam pribadi, keluarga serta hati kita.
·
Jangan membuang waktu kita tanpa dzikir atau
mengigat Allah, karena dzikir dapat menghilangkan beban hidup, membuat hati
jadi tenang, emosi stabil. Jangan suka memutuskan tali silaturrahmi, karena
dalam silaturrahmi ada kemuliaan dan keberkahan yang diberikan oleh Allah Swt.
_________________
(18)
HABIB
HUSEIN bin ANIS ALHABSYI
:
·
Sebetulnya tasawuf dan kebatinan yang dianut oleh kalangan
keraton itu tidak ada bedanya. Sebagaimana dilakukan pada zaman walisanga,
mereka dakwahnya dengan rahmat. Jadi tidak keras-kerasan, sehingga berhasil.
Begitu juga kita, kita ini kan Islam yang ramah dan saling menyantuni.
Contohnya, kita berada dalam majelis al-khai, membaca asma Allah, dan kemudian
ditutup makan bersama. Semua yang hadir senang.
·
Jika kita ingin mengetahui, merenungkan dan
menemukan kebesaran Allah, tidak mungkin tanpa ilmu pengetahuan.
·
Beruntunglah mereka yang beriman sebab mereka akan
mendapatkan syafaat dari Rasulullah Muhammad Saw kelak karena bershalawat
kepadanya. Dan jadilah orang kikir bagi mereka yang tidak mau bershalawat.
·
Tidak ada gunanya shalat tanpa mengeluarkan
zakat, tidak ada manfaatnya beriman tapi tidak beramal shaleh, dan syukur
kepada Allah harus diiringi dengan syukur kepada ibu bapak. Sebab, ibu bapak
adalah perantara kita ada di bumi.
·
Gunakan kalimat yang positif terhadap dirimu. Jangan katakan
kepada dirimu “Aku pelupa”, “Aku tidak menarik”, “Aku tidak berprestasi”,
“Do’aku tidak pernah dikabulkan”, “Aku tidak mungkin bisa bangun malam”,
“Usahaku selalu gagal”.
Manusia
terkadang mempunyai keyakinan yang membatasi kemampuannya. Ia merasa tidak
mampu, atau merasa kurang berbakat. Ia melihat orang lain tampak lebih pintar,
lebih mampu, lebih berbakat, lebih menarik, dll. Keyakinan semacam itu seperti
rem yang menghambat kemajuannya, mengurangi laju perkembangannya, dan pada
akhirnya akan menumbuhkan perasaan ragu dan takut.
·
Sejak saat ini, jangan lagi kau berkata
negatif tentang dirimu, karena kata-katamu bisa menjadi do’a.
_________________
(19)
HABIB
HAMID bin ABDULLAH ALKAF :
·
Tanda-tanda orang yang bahagia adalah digampaangkannya
urusannya oleh Allah Swt. Apapun masalah kehidupan, kalau sudah digampangkan
oleh Allah, semuanya menjadi sederhana dan enteng. Kalau Allah menghendaki
kemudahan, tidak ada satupun yang mampu menyulitkan. Taoi untuk mencapai tingkatan
seperti itu tentu harus menjadi hamaba Allah yang paripurna. Konsisten dalam
beramal serta selalu menjauhi setiap pelanggaran.
_______________
(20)
HABIB
HUSEIN bin ABDULQADIR bin
MUHAMMAD BILFAQIH :
·
Para ulama mestinya mendukung RUU APP, sebab
betapa bahayanya pornografi ini dimasyarakat yang mayoritas Islam. Secara
kaidah, seorang islam tidak boleh mencelakakan saudaranya yang muslim. Karena
itu kalau ada masalah harus diadakan dialog, dan berilah penjelasan yang lebih
baik.
_________________
(21)
HABIB HASAN bin ABDULLAH bin UMAR
ASY-SYATIRI :
·
Jangan makan dengan menjual agamamu. Kita harus selalu
ikhlas, karena Allah tidak melihat rupa dan badan kita, melainkan hati kita.
·
Jadilah lautan luas ketika menghadapi ummat,
jangan mempersulit mereka dalam menuju jalan ridha Allah.
____________________
(22)
HABIB
HAMZAH bin HASAN ALAYDRUS
:
·
Saat ini, masih jarang habaib yang bersedia menghadiri
taklim para ustadz muda. Padahal jika kita hadiri, mereka sangat senang. Dan
itu menambah semangat mereka untuk berdakwah.
·
Satu hal yang paling saya cintai di dunia ini,
disamping menyebarkan syiar islam, adalah menyayangi anak yatim piatu.
________________
(23)
HAIDAR al-HAMID:
·
Jangan salahkan orang ngomong, seperti kalian tidak mau
disalahkan dalam berbuat.
·
Jangan menginginkan dikagumi penduduk bumi,
tapi diurkai penduduk langit, terutama dimurkai oleh pencipta langit dan bumi.
_________________
(24)
HABIB HUSIN bin ABDUL KADIR MULACHELA
·
Kita selalu berharap, setiap santri bisa
meniru Rasulullah, yang tidak mengharap sesuatu dari kantong orang lain. Kalau
kita bergantung pada makhluk, niscaya kita akan kecewa. Tapi berharaplah kepada
Allah, karena Dia tidak akan pernah membuat manusia kecewa.
·
Allah sebenarnya telah memberi tanda-tanda menuju kematian
kepada ummatnya, misalnya proses penuaan, seperti kulit berkeriput, rambut
memutih, fisik yang mulai melemah, dan lain-lain. Tapi manusia sering berusaha
menutupinya dengan menyemir rambut, operasi pelastik, dan upaya lain untuk
menghaambat proses penuaaan, yang berarti menghilangkan tanda-tanda itu
sendiri.
·
Sebelum membaca mauled, setiap orang harus
mempunyai niat yang baik. Kemudian menanamkan rasacinta kepada Rasulullah. Tak
hanya di lidah, tetapi juga di dalam hati, dipikirkan, lalu diamalkan. Ini
sesuai dengan sabda Rasulullah, “Barang siapa menjalankan sunnah-sunnah
Rasulullah, Allah akan mengajarkan ilmu yang belum kita tahu.” Karena itu, kita
jangan hanya mendengar cerita-cerita Maulid, tapi juga harus meresapi,
memikirkan, dan melaksanakan hikmah-hikmah yang terkandung didalamnya. Insya
Allah kita akan dekat dengan Rasul dan dicintai Allah.
___________________
(25)
HABIB
HUSEIN bin ABDULLAH
ALATTAS
·
Kalau ada orang alim, kalau ada orang bisa mengajar, berikan
kesempatan kepada mereka untuk berdiri di podium.
__________________
(26)
HABIB
HAMID bin HUD ALATTAS
:
·
Jika para ulama teguh berpegang pada risalah Rasulullah
Saw, Insya Allah masyarakat yang aman, tenteram dan penuh kedamaian akan
tercipta. Dalam sebuah hadits, Baginda Rasulullah Saw mengatakan, bila dalam
sebuah negara ada 4 macam golongan manusia seperti berikut ini, penduduknya
akan aman dari malapetaka. Yaitu, adanya pemimpin yang adil, orang alim yang
berjalan atas petunjuk Allah, para guru yang beramar ma’ruf nahi munkar serta
senantiasa mendorong masyarakat untuk menuntut ilmu, dan yang terakhir adalah
kaum wanita yang menutup aurat.
___________________
(27)
HABIB
HASAN bin TOHA ALMUNAWWAR
·
Saya memberikan tunjangan 10 Kg beras untuk setiap pegawai
saya. Namun kalau perusahaan lagi seret, saya justru menambahnya 10 Kg lagi.
·
Kalau rezeki saya seret, saya merasa karerna
sedekah saya kurang. Karena itulah saya tambah sedekah. Kalau orang bersedekah
ketika perusahaan lagi untung, kan biasa, tidak perlu dibicarakan lagi.
____________________
(28)
HABIB
HASAN bin SHALEH al-BAHR al-JUFRI
·
Ketahuilah, sesungguhnya Allah Swt takkan mengirimkan
azab-Nya kepada suatu kaum kecuali setelah mengirimkan peringatan dan teguran
kepada mereka terlebih dahulu, baik melalui lisan seorang nabi ataujuru dakwah
yang peri kehidupannya lurus dan tak pernah mengharapkan jabatan apapun di bumi.
Ketika seorang da’I menyerukan dakwah-Nya, maka beruntunglah mereka yang
menyambut dengan tangan terbuka dan merugilah mereka yang berpaling serta
enggan mendengarkan seruan itu. janganlah sekali-kali kita mengira bahwa do’a
seroang da’I tidak terkabul dan agama-Nya takkan pernah berjaya.
·
Ketahuilah, sesungguhnya bencana yang dahsyat,
perbuatan yang paling buruk, dan aib yang paling nista, adalah kurang
perhatiannya masyarakat pada shalat 5 waktu, shalat jum’at dan shalat jama’ah.
Padahal semua itu adalah ibadah-ibadah yang dengannya Allah Swt meniggikan
derajat dan menghapus dosa-dosa maksiat.
·
Wahai kaum mukminin, amalkanlah ajaran Allah Swt.
Bertakwalah, karena takwa adalah tali yang kokoh (‘urwatul wustha), yaitu jalan
keselamatan yang akan menghantarkan kalian pada pelbagai kemuliaaan dan
kebahagiaan duniawi maupun ukhrawi, serta benteng yang kokoh dari segala macam
bencana yang mengancam diri dan harta benda kalaian.
·
Orang yang ingin memperoleh kebahagiaan dan
kehidupan yang mulia harus melaksanakan segala hal yang dicintai dan diredhai
Allah Swt. Dan satu-satunya jalan serta kekuatan untuk melaksanakan semua yang
dicintai dan diredhai Allah swt adalah menumbuhkan perasaan butuh (faqir)
kepada Allah Swt. Berdo’a dihadapan-Nya dengan hati luluh dan sikap butuh,
memohon agar Allah Swt menjadikan Shidq (bersungguh-sungguh) dan ikhlas dengan
beribadah, agar Allah memberinya kedudukan mulia di sisi-Nya, agar Allah Swt
mengizinkannya tinggal dinegeri yang abadi dan penuh kenikmatan.
·
Kekerasan hati dan kelalaian telah mengalahkanku, sehingga
tidak tersisa lagi padaku selain tawakkal kepada Allah, serta prasangka baik
kepada-Nya, dan pada sifat-sifat-Nya yangpengasih dan penyayang. Adapun amalan-amalan ku buruk.
Jika ada amalku yang baik, itu berkah kemurahan, rahmat dan karunia Allah Swt
belaka.
·
Cobaan ini tidak terlalu berat bagiku, kecuali
mereka mengambil al-Qur’an yang kubawa. Ini memang cobaan Allah. Dan cobaan
kekasih tidak menyakitkan.
·
Sungguh celakalah mereka yang memancing amarah Sang Pengasih
demi mendapatkan ridha setan. Celakalah mereka yang memilih neraka dari pada
surga-Nya. Itulah kekalahan yang hina dan penyesalah yang nyata.
·
Sambutlah seruan dakwah Ilahiyah sekalipun itu
datang dari seorang yang sejatinya tak mengharapkan ridha Allah Swt ataupun
surge yang kekal. Uluran tangan dan ridha Allah akan diperoleh siapa saja yang
menyambut panggilan dakwah.
·
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya bencana yang dahsyat,
perbuatan yang paling buruk dan aib yang paling nista adalah kurangnya
perhatian masyarakat terhadap shalat 5 waktu, shalat jum’at dan shalat jama’ah.
Wahai saudara-saudaraku, orang yang meninggalkan shalat karena dilalaikan oleh
urusandunia maka akan celaka nasibnya, berat siksanya, merugi perdagangannya,
besar musibahnya dan ia pun dibenci oleh Allah,serta terusir dari bumi dan langit.
·
Saudaraku, ketahuilah bahwa sebagaimana
bencana itu turun ke setiap tempat dapat dipastikan bahwa penghuninya
meninggalkan shalat.jangan sekali-kali kalian menganggap mustahil terjadi gempa
bumi, bencana atau musnahnya suatu daerah yang penghuninya meninggalkan shalat.
Jangan pula kalian berkata, kami telah mengerjakan shalat, maka kami tidak akan
terkena musibah sebagaimana telah menimpa mereka yang meninggalkan shalat.
Sesungguhnya jika bencana diturunkan ke suatu daerah, ia akan menimpa semua
penduduknya baikyang sholeh maupun yang durhaka. Sebab penduduk yang sholeh
tidak menyeru kepada kebaikan dan tidak mencegah kemunkaran.
·
Sesungguhnya majelis kheri adalah bursa pahala, bahkan ia
adalah ladang surga.
·
Buah dari majelis khair adalah ilmu, dan
kenikmatannya akan kitarasakan tatkalakita mengamalkan danmebagikannya kepada
mereka yang belum mengerti. Adapunpuncak dari segala fadhilah majelis itu
adalah derajat tinggi di alamyang tiada akhir kelak.
·
Pungutlah ilmu dan hikmah dengan mencurahkan segeapindra
dengar dan hati. Galilah hikmah lebih jauh dengan perenungan yang lurus
danmendalam. Ambillah hikmah itu,baik dari mereka yang telah mencapai kearifan
maupun merekayang masih awam. Hikmahadalah sesuatu yang paling didamba seorang
mukmin. Betapa tidak, Manusia beriman niscaya selalu mengharapkan dirinya
beroleh keselamatan di alam keabadian, sementara keselamatan itu terpendam
diantara hikmah-hikmah. Karenanya, mukmin bijak akan senantiasa mencari hikmah
itu, dimana saja, dari siapa saja. Apakah itu datangnya dari anak-anak atau
orang tua,dari seorang pembesar atau seorang yang hina, dari seorang yang taat
atau durhaka.
·
Allah Swt mencipta ketaatan sebagai instrument
yang menggiring manusia menuju lebih dekat kepada-Nya. Barangsiapa ditakdirkan
untuk berada di dekat-Nya, berarti ia beroleh kemuliaaan dan rahmat. Orang
serupa ini kelak dilanggengkan di dalam surge bersamapara hamba pilihan-Nya.
Sebaliknya, Allah mencipta maksiat sebagai instrument yang merenggangkan
manusia dari-Nya. Barangsiapa ditakdirkan berjauhan dari-Nya, ia akan beroleh
penyesalan tak berakhir. Kelak ia akan dijebloskan ke dalam siksaan yang pedih
tiada tara. Semoga Allah menghindarkan kita dari azab-azab-Nya dan menuntun kita menuju jalan
yang pernah dijejaki para kekasih-Nya.
__________________
(29)
HABIB HAMID NAQUIB bin MUHAMMAD bin SYAIKH ABUBAKAR :
·
Pendidikan yang ideal adalah gabungan antara pengajaran dan
motivasi yang berasal dari keteladanan.
·
Mencari keridhaan Allah adalah dengan
mendekatkan diri kepada-Nya melalui kekasih-Nya, Nabi Muhamamad Saw.
·
Penilaian orang bahwa Nabi Saw itu orang miskin adalah salah. Yang jelas, beliau
tidak membutuhkan dan tidak menginginkan kemewahan dan kemegahan duniawi, malah
beliau menginginkan kemiskinan, meskipun pada hakekatnya beliau bukanlah orang
miskin.
___________________
(30)
HABIB
HUSEIN ALATTAS :
·
Marilah kita sama-sama mempererat hati,
merapatkan barisan, membangun persatuan, menjaga mulut kita dari
lontaran-lontaran fitnah keji diantara sesama orang beriman. Mari kita memulai
dengan wata washaubil shabri, wata
washaubil marhamah, ulaa ikaha ashabul maimanah. Artinya, saling menasehati,
meluruskan yang bengkok, memperbaiki yang salah, membersihkan yang kotor,
dengan penuh cinta kasih dan saling menyayangi diantara orang yang beriman satu
dengan lainnya. Dan jangan membantu setan untuk menjerumuskan saudara kita
kedalam lembah nista.
___________________
(31)
HABIB
HUSAIN bin ALWI bin HASAN AL BA’BUD
(Rantau) :
·
Mengapa membaca manaqib Siti Khadijah, karena beliaulah
datunya para habib di dunia ini. Dari beliaulah keturunan habib itu ada.
Sedangkan maulid habsyi sudah saya rasakan sendiri manfaatnya luar biasa. Kami
merasa bangga dengan karamah Siti Khadijah semasa hidup. Belau adalah orang
kaya dan sangat tawadhu atau rendah hati.
·
Tujuan kita didalam melaksanakan tugas dakwah
adalah berupaya menghidupkan dan menyemarakkan kembali semangat berjemaah serta
ukhuwah Islamiyah.
____________________
(32)
HABIB
HUSEIN bin HASAN ALAYDRUS
:
·
Kita ini hamba Allah, kita ini milik Allah. Jadi sudah
seharusnya kita mengabdi kepada Allah, jangan justru megatur Allah. Ibarat
rumah, Allah telah mengatur ruangan serta perabotannya. Jangan kita ubah
pengaturan itu. Nanti pemilik rumah bisa marah dan menghukum kita. Semua aturan
itu justru ditetapkan oleh Allah untuk keselamatan kita. Namun sayang, kita
sering menggunakan aturan kita sendiri. Kita juga harus ikhlas dalam semua
niat, ucapan dan perbuatan. Itupun belum cukup. Semua tindak tanduk kita harus
dilandasi tuntunan agama.
__________________
(33)
HABIB
HASAN bin MUHAMMAD BAHARUN
JAMALUL LAIL :
·
Upayakan terus membersihkan hati dan otak
dengan shalat dan dzikir.
·
Ilmu dan akhlaq itu seperti ikan danair. Keduanya penting
dan saling melengkapi dalam kehidupan.
__________________
(34)
HABIB
HASAN bin JA’FAR ASSEGAF :
·
Ilmu kalian bisa dapat di majelis mana saja, tapi rahasia
cahaya Allah dan barokah-Nya ada pada istiqamah kalian.
·
Mengikuti anak-anak muda merupakan keasyikan
tersendiri. Mereka itu seperti belut, susah dipegang. Tapi mereka punya
kelemahan, yaitu kurangnya perhatian, cinta, dan kasih sayang. Kalau kita kasih
ketiga-tiganya, mereka bisa kita pegang. Dengan majelis taklim ini, saya ingin
mereka bisa mengikuti jejak para ulama yang terdahulu.
___________________
(35)
HUSAIN bin USMAN al-HAMID :
· Orang yang dikatakan hidup adalah orang yang memiliki
segalanya, orang yang memiliki segalanya adalah orang yang dikatakan menikmati,
orang yang dikatakan menikmati hidup adalah orang yang selalu mensyukuri
keadaan hidupnya.
·
Bersama Allah adalah segalanya,
Bersama
Allah adalah kenikmatan bagi hidup,
Bersama
Allah ada rasa syukur yang sebenarnya dalam hidup,
Siapa
orang yang hidup tidak merasakan bersama Allah, tiada arti hidupnya.
·
Jangan bangga
apabila kalian dekat kepada manusia yang menjauhkan diri dari Allah,
berbanggalah kalian apabila dekat kepada guru yang membimbing mengenalkan
kepada Allah Subhanahu wata’ala
·
Jangan engkau
memandang seberapa banyak ibadah yang dia amalkan, akan tetapi lihatlah
seberapa kuat dia menahan diri dari maksiat dan kesalahan. Jangan engkau
melihat seberapa banyak ilmu yang ia miliki, akan tetapi lihatlah ahlak budi
pekertinya.
·
Jangan pernah
takut dihina oleh sekelilingmu, yang perlu kalian takutkan apabila Allah
subhanahu wa ta’ala menghinakanmu.
__________________
(36)
HABIB
HUSAIN bin HASAN ALHAMID :
·
Jangan pernah merasa bahwa apa yang telah kita
capai sekarang semata-mata berdasarkan kemampuan kita sendiri. Jangan
membangga-banggakan diri, sebab semuanya karena kehendak Allah. Jika Dia tidak
menghendaki, tak mungkin semua itu akan terjadi.
Bersihkan hati dari hal-hal selain Allah. Jangan sampai
terlalu sibuk dengan urusan dunia sehingga melupakan Allah.
__________________
(37)
HABIB
HASAN bin AHMAD bin HUSEIN BAHARUN
:
·
Selalulah belajar dari pengalaman orang lain, karena
pengalaman itu sangat berharga dan mahal harganya.
·
Kamu lakukan 2 (dua) hal, pertama, berbaktilah
kepada gurumu. Bakti pada ulama selama satu jam lebih baik daripada belajar
selama satu tahun. Yang kedua, bersihkan hati, karena hati yang sudah bersih
siap menerima ilmu pelajaran.
·
Sekarang bukan waktunya beristirahat. Sekarang waktunya
berjuang. Kalau sudah dikuburan nanti, itu baru beristirahat. makanya, untuk
sekarang, jangan pernah beristirahat.
_________________
(38)
HAIDAR BAGIR
·
Jika kita tidak memungut ilmu karena kita
tidak menyukai tempat munculnya ilmu itu, maka kita tidak melaksanakan perintah
Nabi.
·
Mungkinkah seseorang cukup menjadi muslim
tanpa embel-embel lain? Sangat mungkin. Suni- syi’ah adalah produk konflik
politik masa pasca nabi wafat. Semasa Nabi hidup, Islam hanya satu, Maka tidak
ada salahnya jika kita memilih berislam seperti berislamnya masa nabi kita.
___________________
(39)
HABIB HUSEIN bin ABU BAKAR BA’ABUD :
·
Kupu-kupu
suka hinggap pada bunga yang indah. Lalat suka hingga pada kotoran yang
menjijikkan. Orang baik yang dia tulis tentu hal-hal yang baik, begitu pula
sebaliknya. Karena apa yang dia tulis itu merupakan cermin bagi pribadi
seseorang.
__________________
(40)
HABIB
HASAN bin ISMAIL AL-MUHDLOR
·
Saat takbiratul ihram, kondisi orang yang shalat terbagi
menjadi 3 (tiga) :
Yang
pertama, orang yang langsung berada dalam hadrah ilahiyah, berhadapan dengan
Allah, karena khusyu’ dan ikhlasnya. Mereka inilah yang semua do’anya lanmgsung
diijabah oleh Allah.
Kelompok
kedua, berada diluar pintu hadrah ilahiyah, do’a mereka tidak langsung diijabah
oleh Allah, karena hatinya tidak menghadirkan Allah ketika shalat.
Dan
kelompok ketiga, yang merupakan kelompok terjelek, adalah orang yang meski
kelihatannya shalat, sebenarnya tengah berada dihadapan setan, karena hatinya
terlalu sibuk memikirkan dunia dan kemaksiatan.
·
Shalawat kepada Rasulullah saw merupakan satu
obat yang sangat luar biasa bagi orang yang beriman dan merupakan wasilah yang
terutama untuk mengenalkan kita kepada
Rasulullah saw. Kalau kita memiliki cinta yang kuat, dia (Rasulullah) akan
mendengar.
Janganlah kita melanggar nasehat yang diberikan oleh orang
yang shaleh, walau tidak masuk akal tetapi dibalik itu ada rahasia Allah,
karena jika orang shaleh mengarahkan pada sesuatu pasti disitu ada pertolongan
Allah.
___________________
(41)
HABIB HANAFI HARIRI BAHASYIM
:
·
Kita shalat paling lama 10 menit. Shalat 5 kali dalam
sehari berarti waktu kita yang betul-betul lepas dari maksiat ada 50 menit,
sisanya ada 23 jam 10 menit, hal ini jangan kita sia-siakan. Mari kita isi
dengan banyak-banyak mengingat Allah baik dalam ucapan, perkataan, maupun perbuatan
sehari-hari.
___________________
(42)
HABIB
HASAN bin ABUBAKAR
bin MUHAMMAD ALAYDRUS
:
·
Keadilan Allah tidak usah diragukan lagi.
Allah memberi kebebasan kepada setiap insan untuk berfikir, merenung, dan
mengambil keputusan. Apakah akan beriman, atau tidak. Bagi mereka yang
mencintai kebenaran, selalu akan condong kepada Islam.
___________________
(43)
HABIB HUSEIN ALI al-HABSYI
:
·
Ya Allah, hamba bermohon kepada-Mu dengan kemarahan dan
kemurkaan-Mu, dengan laknat dan kutukan-Mu, dengan kebencian dan permusuhan-Mu
atas kedholiman, kefasikan, kemunafikan, kesombongan, pengkhianatan,
kemusyrikan, korupsi dan kekufuran ini sudah merupakan ketetapan-Mu atas
diri-Mu dan atas hamba-hamba-Mu, dan Kau tidak akan pernah merubah ketetapan
ini. Karena sudah menjadi janji-Mu kepada kaum tertindas. Dengan ini hamba
bermohon, Ya Allah Kau gulingkan rezin ini sesegeranya. Kau bantu para
mujahiddin yang sedang berjuang di semua front. Jadikan kematian mereka kelak
terbunuh dijalan-Mu, didalam momongan kekasihMu Muhammad Sallallahu ‘alaihi
wasalam dan keluarganya yang suci. Ya Allah, Kau jadikan keras dan benda-benda
tumpul yang akan dihunjamkan ketubuh hamba yang tuna netra ini, sebagai kapsul
yang menghantarkan hamba untuk berjumpa dengan-Mu dan dengan kekasih-Mu Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wasalam dan keluarga sucinya.
____________________
(44)
HABIB
HASAN bin SALIM ALATAS
:
·
Tujuan kita ziarah kemakam para auliya adalah
untuk meneladani akhlakul karimah mereka, sebab mereka juga meneladani dari
junjungan kita, Nabi Muhammad Saw.
__________________
(45)
HABIB
HADI bin ABDULQADIR AL IDRUS
·
Islam mengajak kita untuk tidak selalu Thalabal huquq
(menuntut haq), malah justru sebaliknya kita berusaha untuk selalu memenuhi hak
orang lain. Orang lain tidak memenuhi hak kita tidak masalah. Sikap demikian
merupakan tanda orang yang tawadhu’. Orang yang selalu menuntut haq, selalu
ingin dihormati berarti ada sedikit penyakit kibr (sombong) dalam hatinya.
_____________________
(46)
HABIB
KERAMAT LUAR BATANG
(Husein
bin Abubakar bin Abdullah bin Husein bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Husein
bin Abdul kadir bin Abubakar bin Abdurrahman Assegaf ) :
·
Wahai ibuku, janganlah takut dan berkecil
hati, apapun yang terjadi akan aku hadapi, dan senantiasa kita bertawakkal
kepada Allah, karena sesugguhnya Allah bersama kita.
____________________
(47)
SAYYID
HUSAIN AL MUSAWI :
·
Cukuplah bagiku untuk mengatakan kebenaran, menasehati
saudara-saudaraku, memberi peringatan kepada mereka, dan berpaling (kembali)
kepada kebenaran.
·
Aku membaca setiapnbuku yang sampai
ketanganku. Aku merenung untuk mengkaji beberapa alinea dan nash, lalu
memberikan catatan kaki. Aku kutip nash-nashtersebut dan aku komentari
berdasarkan pemikiran yang ada dalam otakku. Ketika selesai membaca referensi
yang mu’tabar, aku mendapatkan tumpukan kertas, lalu aku simpan, semoga suatu
hari Allah menetapkan suatu keputusan bagiku.
·
Seandainya aku menginginkan kesenangan dunia, mut’ah (nikah
kontrak) dank humus (seperlima harta yang diinfakkan parapenganut syi’ah) telah
cukup untuk mewujudkan semua itu, sebagaimana dilakukan orang selain aku yang
menjadi kaya didaerahnya masing-masing. Sebagian mereka menaiki mobil yang
paling mewah dengan model paling mutakhir. Tetapi Alhamdulillah aku berpaling
dari semua itu sejakaku mengenal kebenaran.
·
Yang mengakar didalam akal semua orang syi’ah,
baik yang muda maupun yang tua, orang pintar maupun bodoh, laki-laki maupun
perempuan, adalah bahwa sahabat telah melakukan kezhaliman terhadap ahlulbait,
menumpahkan darah mereka, dan menghalalkan kehormatan mereka. Yang ditanamkan
keyakinan oleh para ulamadan mujtahid Syi’ah adalah bahwa musuh mereka yang
terbesar adalah ahlussunnnah. Hal itu karena orang sunni dianggap najis dalam
pandangan syi’ah, hingga kalau dicuci seribu kalipun najisnya tidak akan hilang.
·
Yang paling berat dari penyimpangan syi’ah adalah adanya
kitab suci selain al-Qur’an dan mengatakan bahwa al-Qur’an itu palsu. Ketika
membaca danmeneliti referensi kami yang mu’tabar, aku mendapatkan nama-nama
kitab lain yang diklaim oleh para ulama kami bahwasemuanya diturunkan kepada
Rasulullah SAW danbahwa kitab-kitab itu dikhususkan untuk AliRa. Kitab-kitab
tersebut adalah Al-Jami’ah, shahifah an-namus, shahifah al-abithah, shahifah
dzuabahas-saif, shahifah Ali, Al-Jufr, Mushaf Fathimah, Al-Qur’an.
Sesungguhnya
perkara yang paling aneh dan mengherankan adalah bahwa semua kitab tersebut
telah diturunkan dari isisi Allah dan dikhususkan bagi Imam Ali dan para imam
sesudahnya tetapi itu semua tersembunyi dari ummat. Jika kitab-kitab tersebut
benar-benar diturunkan dari sisi Alllah, benar-benar dimiliki oleh Imam Ali,
untuk apa disembunyikan?
________________
(48)
HABIB HUSIN NABIL bin
NAJIB bin TOHA ASSEGAF :
·
Seandainya berkali-kali anda menerima undangan
tetapi tidak pernah menggubrisnya selama bertahun-tahun, ternyata baru disadari
bahwa undangan itu dapat memberi keuntungan terbesar dalam sejarah hidup anda,
bahkan dapat menjadikan hidup anda bahagia selama-lamanya, ketika mengalami hal
seperti itu tentulah seseorang akan merasa bahwa dia selama ini telah merugikan
diri sendiri.
Allah mengundang kita berkali-kali dengan setiap firman-Nya, Dia
mengundang kita sehari 5 x lewat adzan. Allah menjanjikan, dalam undangan-Nya
keridhaan, kedekatan dan sorga yang tidak ternilai mahalnya yang dapat
menjadikan hidup kita bahagia tanpa kesedihan, kegundahan, dan kekhawatiran.
Namun, betapa sering udangan ini kita campakkan begitu saja. Kita menganggap
itu sesuatu yang remeh dan tak berarti apa-apa.
____________________
(49)
HABIB
HUSAIN AL HAMID (brani) :
·
Maulid Nabi (yang dilaksanakan) dibandingkan dengan amalan
malaikat dan jin serta manusia, perbandingannya seperti berkwintal-kwintal dan
bergram-gram emas.
_________________
(50)
HABIB HAMDI bin MUHSIN al-HAMID
:
·
Apakah seseorang yang tidak berziarah ke
makam kedua orang tuanya dikatakan durhaka? Maka jawabannya adalah tidak. Kita
membacakan fatihah setiap hari selesai shalat fardlu, itupun termasuk berbakti
kepada orang tua.
·
Dalam sebuah hadits :”Sesungguhnya ada diantara kalian
yang sejak kecil melakukan perbuatan ahli neraka, sehingga jarak antara dia dan
neraka tinggal satu hasta, tetapi ketentuan Allah berubah, diakhir hayatnya dia
bertaubat, maka dia dimatikan dalam keadaan husnul khatimah. Dan juga dalam
sebuah hadits qudsi, Allah Subhanahu wa ta;ala berdirman: “Wahai hamba-Ku,
sesungguhnya kalian memohon ampun kepadaKu pada malam hari, sedangkan kalian
bermaksiat di siang hari. Maka Aku ampuni karena tidak mengurangi sedikitpun
dari kerajan-Ku”. Tapi kitanya saja yang enggan minta ampun kepada Allah. Amal
seseorang tergantung pada akhirnya. Semoga dosa kita diampuni, dan meninggal
dalam keadaan husnul khatimah.
_________________
(51)
HABIB HUSEIN bin JA’FAR al-HADAR
·
Agar masyarakat bisa mendapatkan akses ke ajaran-ajaran
yang berkualitas. Kita harus mau menjadi populer dan mau menjadi kreatif. Kalau
media sosial (medsos) dan you tube didisi oleh mereka yang tidak mampu tapi
mau. Ini akan menjadi kecelakaan bagi umat dan diri mereka sendiri. Kalau
mereka tidak punya ilmu agama yang cukup maka dakwah akan menjadi nafsu bagi
dia. Sehingga dakwah dibuat untuk memperkaya diri, menyebarkan nilai politis,
dan jadi kacau akhirnya.
·
Semua generasi yang kemudian saat ini
disebut generasi hijrah menghendaki keberislaman yang instan. Mereka ingin
masuk dalam Islam secara utuh dengan cara yang instan. Tidak mau nyantri, tidak
mau belajar kitab, tidak mau belajar bahasa arab, tidak mau belajar ilmu-ilmu
Islam.
·
Yang paling parah adalah narasi negatif yang dibungkus
dengan agama. Hoax ini paling mengerikan karena kita tidak boleh dan tidak bisa
memverifikasi. Begitu kita mau verifikasi muncul tuduhan kafir karena
mempertanyakan agama.
__________________
(52)
HABIB HASAN bin HASYIM BA’ABUD :
·
Keserakahan adalah
kemiskinan yang paling hina, sedang bersyukur adalah kekayaan yang paling
nyata. Semakin kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dalam kondisi
apapun, maka akan ditambahi nikmat yang lainnya.
·
Setelah merasakan dingin, baru tahu apa
artinya kehangatan matahari. Orang-orang yang sudah mengalami kesulitan dalam
hidup baru bisa memahami bertapa berharganya hidup.
·
Bila engkau lihat ada
saudaramu yang terjatuh dalam maksiat, maka nasehatilah dengan cara yang baik,
bukan mencelanya serta membuka aibnya.
·
Jangan anda menyangka, bahwa bersyukur
itu hanya sekedar pujian dan berterima kasih kepada Allah. Ketahuilah bahwa
bersyukur itupun menuai pahala, bahkan juga membuka pintu rezeki di dunia.
__________________
__________________
(53)
HABIB HELMY bin UMAR al-HADDAD
·
Dzikir dan shalawat adalah kendaraan kita
menuju surga Allah.
____________________
(54)
HABIB HASAN bin AHMAD SHAHAB :
·
Ceramah diatas mimbar lebih mudah, karena kita bertemu
dengan orang-orang yang sepakat dengan kita. Lihat saja, orang yang datang ke
majelis mauled adalah orang yang-orang yang senang dengan maulid. Lain halnya
dengan berdakwah disebuah media, termasuk radio, yang dengar itu banyak
kalangan. Ada yang senang, ada pula yang tidak. Semuanya memaksa kita untuk
belajar lebih banyak.
·
Yang paling membuat hati Baginda Nabi SAW
bergembira adalah dakwah.
·
Kiat utama agar hati kita selalu lapang dada dalam menyikapi
orang yang sombong dan sebagainya dan agar kita senantiasa berbaik sangka
terhadap orang lain adalah banyak-banyak mendoakan orang lain.
·
Kalau anda takut masuk neraka, mudah-mudahan
itu tanda bahwa anda adalah calon ahli sorga, karena Allah tidak akan
menimpakan rasa takut dua kali bagi hamba-hamba-Nya. Bila seseorang selalu
merasa takut dari siksaan Allah di akhirat, Allah akan cabut rasa takut itu di
akhirat nanti dan memasukkannya ke dalam surge-Nya. Dan kita yang saat ini
mengikuti pengajian, mudah-mudahan menjadi tanda bahwa kita semua adalah calon
penghuni sorga, karena calon penghuni sorga senantiasa Allah mudahkan untuk
berbuat kebaikan, dan sebaliknya, Allah cegah dan persulit dari berbuat
kedurhakaan.
___________________
(55)
SAYYID HAYDAR bin SHOLEH MAULAD DAWILAH
:
·
Adapun sifat-sifat, kemuliaan, keistimewaan, kekhususan yang ada pada diri
beliau (Nabi Saw), yang telah dikabarkan melalui para sahabat, thabi’in dan
ulama, yang datangnya dari riwayat dan nash-nash yang shahih, itu hanya
bagaikan setetes dari pada jutaan tetesan air hujan yang jatuh membasahi bumi,
akan tetapi itu semuanya sangat mustahil sekali untuk dijangkau oleh akal dan
kemampuan manusia yang sangat lemah dan terbatas sekali ciptaannya.
·
Perlu kita ketahui bahwasanya hak Rasulullah Saw
atas kita sangat besar sekali, bahkan paling besar dan kewajiban besar untuk
kita kerjakan setelah mengerjakan haknya
Allah Swt. Dan diantara hak beliau atas kita adalah : mengerjakan
sunnah-sunnahbeliau dan menyebar luaskan agama dan syari’atnya beliau.
·
Yang dimaksud Tawassul (istighasah) dengan para kekasih Allah Swt adalah :
menjadikan mereka sebagai perantara kepada Allah Swt untuk menunaikan
hajat-hajat, dikarenakan mereka adalah orang-orang mulia dan mempunyai
kedudukan di hadapan Allah Swt, dengan waktu yang sama diyakini bahwasanya
mereka adalah : makhluk dan seorang hamba, akan tetapi Allah Swt telah
menjadikan mereka sebagai contoh yang baik dan membawa berkah, serta sebagai
kunci turunnya rahmat.
__________________
(56)
HABIB HADI bin AHMAD ASSEGAF :
·
Jika undanganmu ingin didahulukan, engkau
harus minta izin dulu kepada orang yang mengundangku sebelum engkau. Jika
diizinkan, aku akan memenuhi undanganmu; tapi jika tidak diizinkan, mohon maaf,
engkau harus bersabar menunggu, karena aku sudah berjanji dengan orang lain.
__________________
(57)
SEYYED HOSSEIN NASR :
·
Titik tolak utama bagi kaum muda dalam menimba ilmu, adalah
untuk memperoleh adab, suatu gabungan antar sopan santun, kehalusan, sikap yang
baik, bijak dan berbudaya.
·
Adab pada hakikatnya adalah suatu cara yang
menyertakan ajaran-ajaran agama dalam segala tindak dan ucapan kita
sehari-hari.
·
Nabi Muhammad Saw memikul beban tanggung jawab yang tidak
akan dapat dipahami oleh manusia betapapun luar biasanya ia. “Hak istimewa” tersebut merupakan lambang dari
keunggulan beliau dalam tatanan manusia.
·
Ketika di Madinah, beliau membentuk sekelompok
manusia menurut kehendak Allah karena batiniah dan lahiriah beliau hidup menurut kehendak itu.
Bentuk lahiriah kehidupan beliau adalah bukti paling sempurna dalam kaitan
prinsip-prinsip Islam yang universal, bahwa untuk bisa berbuat baik maka orang
harus baik; untuk bisa mengalahkan dunia maka pertama tama orang harus
mengalahkan diri sendiri, yang berani mengalahkan nafsu-nafsunya yang rendah.
·
Merenungkan kehidupan, kebajikan serta prestasi Nabi ridak
saja menyakinkan keagungan kekuasaan Allah dan kekuasaan para Nabi-Nya, tetapi
juga menyakinkan kenyataan bahwa ummat manusia sebagai suatu keseluruhan
hidupnya begitu jauh di bawah tingkat manusia yang sebenarnya.
·
Tidak ada orang yang dapat menjalani hidup
harmonis tanpa melakukan perjuangan yang terus menerus demi kelestarian
keseimbangan itu sendiri dan mencegah timbulnya ketegangan dan keresahan yang
merusak keselarasan, yaitu salam (ksejahteraan) dan Islam (berserah diri)
sendiri.
·
Hukum Tuhan adalah jaringan aturan dan sikap yang mengatur
kehidupan manuia dan didalam totalitas serta sifatnya yang mengatur segala hal,
mampu mengintegrasikan manusia dan masyarakat menurut prinsip yang dominan
dalam islam, yaitu Tauhid. Syari’at adalah dengan cara mana Tauhid dapat
diciptakan dalam kehidupan manusia.
·
Sejak awal misinya (risalahnya) Nabi bertugas
untuk mengayunkan pedang kebenaran dan menjaga keseimbangan, dan ia
melaksanakan tugas ini tanpa kenal lelah. Ia beristirahat dalam tugas suci itu
sendiri. Nabi menjadi lambing dari suatu aspek spiritual dimana rasa damai
diperoleh dari aktivitas dan bukan pasivitas. Rasa damai dimiliki oleh orang
yang secara batin berada dalam perdamaian dengan kehendak-Nya secara lahir
terus berperang melawan kepincangan dan ketidakseimbangan.
___________________
(58)
HABIB HUSEIN bin SYEKH ABUBAKAR bin
SALIM:
·
Orang yang tidak bertaubat dari merokok, aku khawatir dia
akan mati su’ul khatimah.
·
Aku masih punya harapan peminum khamr dapat
bertaubat, tapi aku tidak punya harapan orang yang merokok dapat bertaubat.
·
Seandainya seluruh hartaku habis lenyap tak tersisa, maka
hatiku tidak akan berbekas. Hubunganku hanya kepada Allah. Yang aku kejar
hanya Allah Azza
_________________________________
·
Dunia pendidikan kian hari kian tercoreng oleh
para pelajarnya yang tidak bermoral, diantaranya banyak beredar kasus video
porno pelajar, siswa-siswi ditempat pelacuran, kasus penganiayaan dll. Kejadian
ini memantik kecemasan para orang tua, karena bukan keberhasilan yang didapat
didunia pendidikan, melainkan kebinasaan.
Ada tiga hal yang menyebabkan perkara-perkara ini terjadi.
Pertama, tidak didasari dengan niat yang benar dalam mencari ilmu. Niat
sungguh-sungguh dalam belajar jarang sekali dimiliki seorang pelajar.
Kebanyakkan mereka tidak serius dalam belajar, dan terkesan apa adanya, maka
tidak heran kalau ilmu yang didapat bukan menjadi cahaya dalam kehidupannya,
tapi menjadi api yang membakar, karena yang dipakai bukan akal sehatnya
melainkan nafsunya belaka.
Kedua, adalah salah cermin. Keliru dalam memilih contoh teladan.
Kiblat dan cermin yang dicontoh bukannya yang bersumber dari nabi melainkan
dari orang-orang kafir. Sementara yang demen dengan sisi kehidupan artis-artis,
mereka meniru cara berpakaian, bergaya, bermode dan lain-lain. kalau yang
dijadikan contoh bahkan ditiru adalah orang-orang yang jauh dari Allah maka pastilah
kerusakan dan kebejatan moral generasi muda bangsa ini akan mudah rapuh. Ketiga,
adalah kurangnya komunikasi dan perhatian antara wali murid dan guru. Para guru
dan wali murid tidak duduk bersama dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
dialami putra dan anak didiknya. Mereka terkesan disekolah tanggungjawab guru
dan di luar sekolah urusan orang tuanya. Semestinya mereka saling
menginformasikan hal-hal positif maupun negatif yang ada pada anak, sehingga
menjadi motivasi untuk mendukung atau mencegah anak dari perbuatan yang tidak benar.
___________________
(60) SYAIKH
HARIRI (wali tanpa jantung)
(Syaikh Muhammad bin Muhammad al-Hariri):
·
Jika kecintaan kepada keluarga Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasalam benar-benar tertanam dihati seseorang, maka jangankan kepada
para sahabat nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam, kepada seorang muslim yang
paling rendahpun ia tak akan pernah mencaci.
·
Seorang alim yang selalu bermimpi
Rasulullah, tapi ketika beliau berada di Tarim, Rasulullah berkata kepadanya :
“Cukup sudah kamu melihat aku lewat umar (bin Hafidz).
________________
(61)
HABIB HASYIM ARSAL al-HABSYI:
·
Bila kita sadar bahwa politik negeri ini
kotor maka kewajiban kita adalah membersihkannya. Sama seperti kita melihat
rumah kotor. Apakah kita biarkan rumah itu tersu menerus kotor? Tentu tidak.
Demikian juga, negeri kita adalah rumah kita. Disinilah letak amar ma’ruf dan
nahi munkar untuk menjaga kesucian negeri kita.
·
Analogi amanah sama seperti orang yang cacat tidak dapat
memfungsikan tangannya. Ketika cacat, maka ia selamat dari tanggungjawab atas
tangan tersebut. Akan tetapi ketika seseorang diberi karunia tangan, maka ia
fungsikan seoptimal mungkin baik untuk kepentingan pribadi maupun masyarakat.
·
Politik sama seperti pisau bisa untuk
melangsungkan kehidupan manusia tapi pada saat yang sama juga bisa mematikan
manusia. Dengan demikian, politik yang dianalogikan seperti pisau pada dasarnya
tidak bersalah dan tidak bisa disalahkan. Yang bersalah adalah penggunanya yang
terkadang menyalahgunakan alat tersebut.
__________________
(62)
SAYYID al-HADDAR MUHAMMAD al-HADDAR
·
Barangsiapa membaca shalawat al-Fatih (shalawat pembuka)
pada malam jum’at sebanyak 100 kali, niscaya akan mimpi bertemu Nabi saw.
(bacaan
: Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammadin alfaatihi lima ’ugliqa wal
khatimi limaa sabaqa naashiril haqqi bil haqqi wal haadi ila shirathikal mustaqiim
wa ‘ala alihi haqqa qadrihi wa miqdarihil ‘adzhiim. (Ya Allah, limpahkanlah
shalawat kepada Sayyidina Muhammad, seorang pembuka apa yang ditutup, penutup
apa yang terdahulu, pembela kebenaran dengan kebenaran, dan penunjuk ke jalan
yang lurus. Juga kepada keluarga sesuai dengan hak dan kedudukannya yang agung).
___________________
(63)
KH. RS. HABIB HASAN bin AQIL BA’ABUD:
·
Cita-citanya
mu’allimin/at tidak tinggi, tidak muluk-muluk. Tidak ingin jadi apa-apa.
Terkadang orang yang tidak faham, mengatakan, “orang koq tidak mempunyai
keinginan, tidak mempunyai cita-cita, tidak ingin jadi pejabat, tidak ingin
jadi apalah…. Hanya satu cita-cita para santri semuanya, yaitu ingin ilmu yang
manfaat, ilmu yang barakah. Itu penting. Soal besok mau jadi apa, iotu
urusannya Allah. Seandainya mau jadi orang besar, jadilah orang besar yang
bermanfaat. Seandainya jadi orang kecil, jadilah orang kecil yang bermanfaat.
Seandainya jadi pengangguran ‘minal mumetin’, tapi minal mumetin yang
bermanfaat. Bermanfaat itu memberi faedah, tidak membingungkan ‘wong akeh’
(orang banyak).
____________________
(64)
HABIB HAMID bin ABUBAKAR BARAKWAN:
·
Kalau kita melihat seseorang sedang beramal apa saja dan
kita menyangka (berprasangka) bahwa orang itu riya, maka ketahuilah bahwa dalam
hati kita ini ada penyakit riya, sehingga dari penyakit hati kita itu menyangka
orang lain bersifat sama seperti kita. Bahkan terkadang diri kita tidak tahu
bahwa kita mempunyai penyakit tersebut dalam hati. Seandainya hati kita tidak
punya penyakit riya, maka tak akan muncul prasangka bahwa orang melakukan amal
dengan riya.
·
Jika kita suudzon pada diri kita sendiri
justru baik dan bagus, untuk mawas diri dan merendah bahkan seharusnya
menganggap orang lain lebih baik dari kita, merasa diri kita mempunyai banayak
keburukan dan orang lain yang lebih baik, inilah ilmu yang bermanfaat yaitu
ilmu yang menambah kita dekat dengan Allah Subhanahu wa ta’ala, menambah kita
mawas diri mengetahui kelemahan dan kerendahan diri kita.
·
Disaat kita belanja beli pakaian itu namanya belanja
sesuatu yang mubah. Tapi bila kita keluarkan uang dijalan Allah itu namanya
bukan pengeluaran akan tetapi namanya infaq. Apa yang engkau infaqkan untuk
Allah pasti Allah ganti bahkan berlipat ganda. Jangan tunggu kaya kita baru
berinfaq. Orang yang ketika rezkinya sedikit tapi tidak mau berinfaq ketika
banyak juga dia tidak akan berinfaq.
____________________
(65) SYED HASAN bin
MUHAMMAD ALATTAS
·
Pertama-tama kita harus melihat kekurangan ummat Islam dewasa
ini. Kita tengah mengalami krisis dalam 2 hal : toleransi dan saling
menghargai. Itu sebabnya kita melihat bagaimana negara-negara muslim dipenuhi
konflik yang terkadang berkepanjangan. Kami, disini mencoba untuk mengajarkan
dan melatih rasa toleransi dan saling menghargai antar umat. Dan, Alhamdulillah, hasil yang dicapai cukup
signifikan. Contohnya, pada saat penandatanganan petisi mengutuk terorisme, 2
kelompok Islam yang merupakan musuh bebuyutan – wahhabi dan syi’ah – dapat
bekerjasama dan bergandengan tangan.
Kita masih banyak bertengkar, hanya karena, misalnya, menentukan
hari lebaran. Belum lagi masalah jilbab dan aurat wanita. Dalam hal ini ummat
islam tidak menghargai opini yang berbeda dengan mereka. Padahal, para ulama
zaman dahulu saling menghargai satu sama lain dan saling mengikuti walaupun
pemikiran mereka berbeda. Inilah saya rasa hal terpenting yang perlu kita kaji
dan pecahkan, sehingga solidaritas dalam tubuh ummat Islam dapat kembali hidup.
_______________
(66)
SAYYID HASAN NASRULLAH
·
Jika seorang muslim berbuat kesalahan,
janganlah anda menyalahkan seluruh kaum muslimin.
Jika seorang Kristen berbuat kesalahan, janganlah anda
menyalahkan seluruh umat Kristen.
Jika seorang syi’I berbuat kesalahan, janganlah anda menyalahkan
seluruh orang syi’ah, begitu juga
Jika seorang suni berbuat kesalahan, janganlah anda menyalahkan
seluruh orang sunnah.
·
Kenapa kita mesti tergesa-hesa berlari menuju fitnah yang
diinginkan oleh Amerika.
·
Janganlah kalian dengarkan bisikan-bisikan setan
mereka dan israil… yang mana kita tidak menyaksikan karya mereka untuk bangsa
arab danIslam kecuali peperangan, penghancuran, pengrusakan, pemboman,
pembantaian, dan penghinaan terhadap symbol-simbol suci keagamaan.
___________________
(67)
HABIB HAMID ABDULLAH (Banjarmasin)
·
Tugas kita merangkul generasi muda, terlepas dengan sikap
perilaku mereka agar senantiasa dilibatkan dalam kegiatan keagamaan dan
kemasyarakatan. Pola seperti ini untuk mengajak mereka secara tidak langsung
dan apa yang diupayakan tersebut merupakan dakwah, sebab remaja ini sangat
sulit diajak dalam kegiatan keagamaan secara langsung, untuk itu secara
perlahan semua pasti bisa terutama dalam menyikapi krisis moral dan akhlak ini.
·
Sebenarnya pemegang gadget adalah
pengendalinya. Cerdas dan bijaksana dalam menggunakan media sosial (medsos)
adalah kuncinya.
_______________
(68)
SAYYID HASAN al-QAZWINI
·
Tidak seorangpun dari kita bisa membayangkan kemana jalan
akan membawa kita dalam kehidupan.
___________________________
(69) HABIB HUSEIN bin ALWI bin AGIL
·
Karena
hidup kita singkat, maka harus kita menej agar kita tidak gagal dalam fase
kehidupan ini, maka yang harus kita kejar seharusnya adalah keberkahan”
·
Konsep tawakkal itu dimaksudkan agar
manusia tidak terbebani diluar daya pikulnya/
kemampuannya”.
·
Makam
para auliya itu adalah raudhah min riyadhil jannah. Dan miniatur
surganya Allah itu ada di kuburan orang-orang shaleh”.
·
Saat kita duduk
bersimpuh di hadapan seorang wali, sementara seorang wali pada saat itu,
hatinya, rohnya, pikirannya sedang nyambung dengan hadratul ilahiyyah,
maka hal itu akan membentuk medan magnet yang luar biasa dahsyatnya, luar biasa
kekuatannya. Saat kita kemudian masuk ke medan magnet tersebut (karena berada
di majelis wali tersebut, pen), maka kita akan dilontarkan, akan dikirim
kesuatu maqam yang kalau kita melewati maqam shalat kita, maqam puasa
kita, (maka) sampai bungkukpun kita tidak akan sampai kesana”.
·
Antena
TV kalau arahnya keliru, transmisi tidak akan masuk, tidak keluar gambar.
Tetapi begitu arahnya pas, dia akan menangkap dan mentransmisi gambar. Seperti
itulah jiwa kita, kalau kita hadapkan kepada beliau (seorang waliyullah, pen),
maka kiriman-kiriman itu akan masuk ke dalam diri kita, ada transferring
yang akan masuk ke dalam hati dan jiwa kita. Maka dalam bahasa ahli tasawuf
dikatakan, al madad fil masyhad, sekuat apa kita menghadapkan hati kita,
tawajjuh kita kepada seorang wali, sejauh itu pula madad yang akan kita
peroleh”.
·
Walaupun seekor
anjing (anjing pada kisah ashabul kahfi, pen) tersebut binatang yang najis,
namun karena cintanya kepada tuannya yang dimuliakan Allah, maka Allahpun
akhirnya memuliakannya (anjing tersebut), apalagi kita sebagai manusia yang
mulia, semoga kita dimuliakan Allah karena kita cinta terhadap auliya-Nya”
(70)
HABIB HISYAM bin ALWI al-HABSYI:
·
Kita harus menghormati
majelis ilmu dan mulyakan majelis ilmu. Jangan sampai kita menyampaikan ilmu
dengan merendahkan majelis dengan omongan jorok atau goyunan yang berlebihan.
Tidak akan manfaat ilmu yang diambil atau disampaikan dengan cara yang tidak
baik tersebut. Bahkan itu adalah suatu kekurangajaran kepada al-Qur’an dan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam yang mengundang murka Allah subhanahu wa
ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam pernah mengingatkan bahwa hati
akan memuntahkan ilmu dan hidayah yang disampaikan dengan goyunan dan tanda
adab.
____________________
(71)
HABIB HASAN LUTHFI bin MUKHDOR
al-ATTHAS:
·
Pengajaran habaib harus sesuai dengan
ajaran syari’at yang dibawa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam. Jika ada
yang mengaku habib namun ajarannya tidak sesuai dengan syari’at nabi, maka itu
sangat diragukan kehabibannya.
·
Seseorang yang mengaku
sudah ma’rifat, tidak mungkin akan meninggalkan syari’at. Kalau syari’atnya
sudah tidak betul dan mengaku makrifat maka patut diragukan kebenarannya.
·
Jika ada seorang yang mengaku habib
tetapi menjelek-jelekkan kiai, maka kehabibannya patut pula dipertanyakan.
Sebab kiai atau ulama merupakan pewaris para nabi. Para habib berterima kasih
kepada para kiai atas jasa-jasanya dalam menyiarkan agama Islam.
__________________
(72)
DR. HABIB HAMZAH bin SAHIL:
·
Berkata baik itu baik.
Berbuat baik itu baik. Berbuat baik lebih baik daripada berkata baik.
Jadikanlah perkataan dan perbuatan bermanfaat untuk diri, keluarga, agama,
bangsa dan Negara.
·
Jangan bangga ketika anda menjadi
seorang kaya. Jangan bangga ketika anda menjadi seorang pejabat. Jangan bangga
ketika anda menjadi seorang alim. Jangan bangga ketika anda menjadi seorang
yang terhormat. Karena semua itu bisa membuat anda jadi hina. Tapi syukurilah
apa yang Allah berikan kepada anda.
___________
(73)
HABIB HAIDAR bin ALI ASSEGAF:
·
Kita sering bingung
ditanya apa arti bahagia. Kadang kita tidak bisa menafsirkan arti kata bahagia.
Tapi kalau kita merujuk pada al-Qur’an al-karim, kita akan mendapatkan poin
bahwa arti kebahagiaan itu, arti orang yang bahagia itu adalah orang yang mendapatkan
rahmat dari Allah Subhanahu wa ta’ala. Itulah kebahagiaaan. Kebalikannya pula
disebutkan, kesengsaraan yaitu orang yang diputus oleh Allah, tidak diberikan
oleh Allah rahmat, maka orang itu termasuk sengsara.
__________________
(74)
HABIB HAIDARAH bin MUHSIN bin ALI
al-HINDUAN:
·
Setiap ketaatan belum tentu akan
membuahkan mahabbah (kecintaan), namun setiap ittiba’ mengikut jejak ar-Rasul
Shallallahu ‘alaihi wasalam pasti akan berbuah mahabbah. Karena hal tersebut
dinyatakan dalam Qs. Ali Imran (3) : 31) ; “Katakanlah jika kamu benar-benar
mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni
dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
·
Jika kita diringankan
hati untuk berdzikir, serta suka melihat orang lain berdzikir, itu pertanda
Allah mencintai kita.
·
Kematian akan menghilangkan semua
kenikmatan, kecuali kenikmatan dzikir yang akan selalu bertambah sampai kita
jumpa dengan Allah.
·
Adakalanya sesuatu yang
sudah dipastikan menjadi milik kita kemudian terlepas itu pertanda bahwa Allah
ingin menyadarkan kita bahwa semua dalam aturan-Nya.
·
Hati adalah sasaran semua musuh, maka
jagalah jangan sampai kita lalai dalam mempertahankannya.
·
Orang yang takut
menghadapi kematian adalah orang yang menghiasi kehidupannya dalam ibadah.
·
Apabila
terlintas didalam hatimu berbuat kebaikan, maka segeralah mengamalkannya.
Karena kita tidak tahu halangan apa yang akan datang jika kita menundanya.
·
Jika
jasad membutuhkan makan dan istirahat begitu pula dengan hati kita memerlukan
makanan berupa dzikir dan istirahat dari berbagai macam maksiat.
·
Kegagalan
bukanlah aib, atau kekurangan, tetapi yang aib itu adalah tidak mau bangkit
lagi saat mendapatkan keggalan.
·
Apabila
ada seseorang yang mengatakan jangan memuji nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wasallam secara berlebih-lebihan, maka ketahuilah sesungguhnya pujian yang kita
sampaikan kepada baginda Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah
sempurna, bahkan kurang. Pujian yang kita sampaikan kepada beliau (shallallahu
‘alaihi wasallam) karena telah ditutupi oleh pujiannya Allah Subhanahu wa
ta’ala kepada beliau, yaitu : wa innaka la’ala khuluqin adhim.
·
Apabila
kalian tidak bisa selalu dekat dengan Allah Subhanahu wa ta’ala, maka dekatilah
orang-orang yang selalu dekat dengan Allah Subhanahu wa ta’ala.
·
Andaikan
kalian mengenal Allah Subhanahu wa ta’ala, maka kalian akan mengenal sesuatu
yang tidak kalian kenali.
_______________
(75)
HABIB HADI bin ABDULLAH al-HADAR:
·
Biar orang-orang menipu saya, yang
penting saya tidak menipu sama orang lain.
·
Saya kalau menimbang
kopra selalu ingat dengan nisan yang ada (saya letakkan) dibawah timbangan.
Dengan mengingat nisan itu, saya selalu ingat akan mati, maka timbangannya
harus pas. Karena yang saya timbang ini akan dipertanggungjawabkan kelak dihari
kiamat.
(76)
HABIB HASAN SYUEB
(Hasan bin salim bin Abdullah bin Syueb al-Hasani) :
· Saling menghormati perayaan tradisi (adat) maupun
perayaan momentum keagamaan sudah tercipta sejak dulu (sehingga) tidak ada
salahnya mengucapkan selamat tahun baru imlek ataupun perayaan keagamaan agama
lain yang tidak dianut oleh pengucapnya, selama diniati untuk kebaikan.
(77)
SAYYID HASAN bin
MUNZIR al-MUSAWA
· “Siapa orang
yang percaya akan Allah dan hari kiamat, maka hendaklah berbicara yang baik
atau diam”. Maksdunya disini adalah, kita dilarang berbicara, membicarakan
yang tidak ada faedahnya. Bagaimana caranya kita melakukan itu semua? Ada
sebuah hadits yang sepertinya mengasih tahu kita caranya. Nabi Shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda : “Kalian bertakwalah kepada Allah diseluruh
tempat”, yang artinya kalian harus
yakin bahwa Allah ada disisi kalian dimanapun kalian berada. Dan kalian
ikutilah dosa-dosa kalian dengan amal baik, karena amal baik dan pahala itu
akan dapat menghapus dosa-dosa kalian, karenanya hendaklah kalian bersifdat
dengan orang-orang dengan akhlak yang bagus. Caranya kita harus menyadari
bahwasa nya Allah selalu berada disisi kita.
(78)
HABIB ABDUL HARIS
bin SHOLEH ALAYDRUS
· Majelis dan
perkumpulan yang diredhai Allah Subhanahu wa ta’ala dan Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wasallam akan memberikan pengaruh besar bagi hadirin yang hadir, yaitu
mendapat rahmat Allah Subhanahu wa ta’ala, berupa kebahagiaan rohani.
· Do’a terbaik
menurut para ulama adalah do’a-do’a yang
ada dalam al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Diantara semua do’a tersebut, do’a yang paling baik sekaligus paling banyak
diucapkan adalah “Ihdinash shiratal mustaqim”,
yang terdapat dalam surah al-Fatihah.
· Ada 4 sifat hati manusia yang menjadi pemicu awal
perbuatan pada setiap orang.
Pertama, sifat Rububiyah, yaitu sifat “ketuhanan”
yang terdapat pada diri manusia yang apabila telah menguasai diri manusia, maka
ia ingin menguasai, menduduki jabatan yang tinggi, menguasai ilmu apa saja,
suka memaksa orang lain dan tidak mau direndahkan, maunya hanya dipuji. Juga
kecenderungannya takabbur, membanggakan diri, riya, suka pujian dan popularitas
dan sebagainya.
Kedua, sifat Syaithaniyah, yaitu sifat “kesetanan”
yng ada pada diri manusia, yang apabila telah menguasai dirinya ia akan suka
merekayasa dengan tipu daya dan meraih segala sesuatu dengan cara-cara yang
jahat seperti bertindak sewenang-wenang, menipu, berdusta, dan condong pada
perbuatan munafik.
Ketiga, sifat “Bahimiyah”, yaitu sifat manusia
berupa “Kehewanan” yang apalbila telah menguasai dirinya ia akan rakus, tamak,
suka mencuri, makan berlebihan, egois, suka berzina, berprilaku buruk dan
memperturutkan syahwat tanpa pengendalian.
Keempat, sifat “Subu’iyah, yaitu sifat “kebuasan”
yang apabila menguasai diri manusia maka ia akan suka bermusuhan, berkelahi,
suka marah, suka menyerang, suka membunuh, suka memaki, sadis, kejam, memukul,
dan sebagainya.
(79)
SYAIKH SAYYID
HASYIM-UDDIN al-GAYLANI al-QADRI
· Every mosque is
from the drop of the water, touched the blessed body of Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam (Setiap mesjid berasal dari tetesan air, menyentuh tubuh
agung yang Mulia Rasulullah Shallallhu ‘alaihi wasallam).
(80)
DR. HASSAN
MOHIUDDIN QADRI
· Al-Qur’an telah memberikan panduan dalam berbagai
disiplin ilmu psikologi, linguistik, botani, zoologi, biologi, kecerdasan,
filsafat, spiritualism dan lain-lain selain pengetahuan ilmiah.
· Al-Qur’an adalah sumber dari semua ilmu dan pengetahuan.
Tidak ada pengetahuan di dunia yang tidak berasal dari teks kitab suci. Tidak
ada cabang ilmu-ilmu dalam hal ilmu agama, kepercayaan, kenabian, takdir, hari
penghakiman, hak dan kewajiban, dan pembentukan langit dan bumi yang belum
dijelaskan oleh al-Qur’an, sehingga siapapun yang merenungkan teks kitab suci,
maka dia akan mendapatkan pemahaman dan pengetahuan yang baru tentang realitas
kehidupan dan berbagai rahasia alam.
(81)
HABIB HAIKAL bin
HUSEIN ALAYDRUS
·
Tersebut dalam al-Qur’an bahwa kita ini lahir
dari rahim ibu kita dalam keadaan tidak tahu apa-apa kapan dikasih ilmu? Kemudian
yang pertama Allah fungsikan sam’a (pendengaran) wal abshar (penglihatan) wal
af’idah (hati). Anap pertama kali lahir nggak bisa melihat, apalagi mikir, dia
paling bisa mendengar. Makanya, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mengazankan
saidina Hasan di sebelah kanan dan mengiqamahkan di sebelah kiri. Mengapa ?
untuk menunjukkan untuk memperdengarkan bahwa ini lho kalimat tauhid. Itu
aqidah namanya. Sehingga setelah dia menerima kalimat yang baik, baru
pengenalan melalui wal abshar (penglihatan).
·
Mengapa al-Qur’an
tidak mengatakan “waja ‘alalakumus sam’a wal abshar wal qalb” ? Tetapi wal
af’idah, karena dalam bahasa arab itu ada Shadruan qalbun, fuadun, Duggun. Yang
paling jauh adalah duggun. Tempat bisa berfikir. Hati juga disebut jama’nya
lubab. Maka didalam al-Qur’an disebutkan Ulil Albab, menyuruh berfikir atau
taffakkur. Sehingga ada kalimat : “Coba hadirin semua perhatikan” mengapa?
Karena yang berfokus adalah hati.
(82)
SAYYID HAMID bin
UMAR bin HAFIDZ
· Terlalu
mengagungkan dan mendewakan barat adalah hal yang jelas kita tolak, namun
bergembira akan kehancuran dan derita mereka adalah hal yang sama berbahayanya.
· Bersemangatlah
dalam beragama dan berbuatlah apapun akan tetapi berhati-hatilah didalam
memastikan apa yang Allah kehendaki dibalik cobaan ini dan dibalik
takdir-takdir Allah lainnya. Tetaplah jaga sikap dan adab kita sebagai seorang
hamba.
· Rasa ghirah kita
terhadap agama seringkali mendorong kita untuk melakukan reaksi heroik yang
berlebih-lebihan, yang bahkan membuat kita kehilangan cahaya kasih sayang Nabi
Muhammad yang selalu bersedih ketika ada nyawa yang “terlepas” ke neraka
(karena belum mendapat hidayah) dan tidak pernah bergembira atas derita yang
dirasakan oleh orang lain (siapapun itu)
(83)
HABIB HASAN bin
ABDURRAHMAN bin SALIM al-KAFF
·
Jangan pernah
merasa nyaman dalam menuntut ilmu agama.
(84)
SYAIKH HASAN TOHA
·
Berbagai pelajaran
yang dapat dipetik dari peristiwa hijrah hampir tidak dapat dihitung.
Diantaranya bahwa harta termahal bagi seorang hamba muslim adalah aqidahnya.
Maka dalam menjaga aqidah ini jika diperlukan ia mesti mengorbankan tempat
tinggalnya, tanah airnya, dan status sosialnya.
(85)
HABIB HASAN BASRI
al-CAFF
·
Salah satu dari
sekian banyak sifat yang terpuji, menurut Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam, adalah akhlakul karimah. Beliau bersabda, “Saya tidaklah diutus,
kecuali untuk menyempurnakan akhlak”. Akhlak bukanlah sekedarbudi pekerti,
tingkah laku atau kesopanan. Budi pekerti adalah buatan manusia. Sedangkan
akhlak Islam (seorang muslim) dituntun oleh firman Allah Subhanahu wa ta’ala
dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Budi pekerja (pekerti ?)
bersifat nisbi, selalu berulang-ulang setiap zaman sesuai dengan nilai-nilai
dan selera masyarakat pada saat itu. Akhlak bersifat mutlak, universal, dan
berlaku untuk setiap zaman.
(86)
Prof. DR. HAMID
bin ALI al-MAHDALI
·
Bilamana hati kita bersih, tidak bergantung
kepada sesuatu melainkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, maka ia merupakan
orang yang paling mulia, paling (lebih) mulia daripada malaikat, mulia daripada
segala-galanya, mulia daripada ka’bah. Seorang yang beriman percaya kepada
Allah, dia punya harga diri lebih hebat daripada ka’bah (ada dalam hadits).
Tetapi apabila kita menjadi orang terpilih lebih hebat daripada ka’bah, lebih
hebat daripada malaikat bilamana kita tundukkan semua aspek cobaan hidup kita
kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, sebab itulah perjanjian kita dihadapan Allah
Subhanahu wa ta’ala.
·
Orang yang
menolong agama Allah Subhanahu wata’ala adalah orang yang teristemewa di dunia
dan diakhirat. Dan nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menekankan bahwa
kebahagiaaan kita ini hanya diakherat saja meskipun orang yang membela agama
Allah Subhanahu wa ta’ala pada dasarnya adalah orang yang bahagia, kenapa?
Karena fitrahnya bersambung dengan Allah Subhanahu wa ta’ala, sebagaimana
dikatakan ‘ibnul arabi dalam Futuhatal-Makkiyah bahwa ka’bah Allah pada hati
kiota ini.
(87) HABIB HUSNI FAHRUDDIN ZUHDI BSA
·
Ada salah satu kata-kata (dari seorang wali
perempuan), yaitu : Ya Allah, demi cinta-Mu kepadaku, maka ..... (munajatnya
dinaikka, disampaikan semuanya kepada Allah). Setelah selesai wali perempuan
tadi bermunajat, ditanya oleh majikannya : sebenarnya kamu ini siapa? Perempuan
tadi balik bertanya : maksudnya apa? Kamu ini siapa. Tadi saya perhatikan, kata
sang majikan, munajatmu kepada Allah tidak sama dengan orang-orang pada
biasanya, karena salah satu kalimat yang saya dengarkan, kamu mengatakan bahwa
: Ya Allah, demi cintaMu kepadaku. Harusnya kan cintaku kepada-Mu ya Allah,
bukan cintanya Allah kepada kita.
Setelah perempuan tadi menjelaskan apa yang ingin dia
sampaikan kepada majikannya, usianya ditutup oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.
Dengan kata lain, jati dirinya sudah dikenali oleh orang lain, sehingga dia
minta kepada Allah agar umurnya diakhiri di dunia ini.
Dari perkataannya : “Cinta-Nya Allah kepada saya (aku)”
ini murni, tidak ada tendensi, tidak ada maksud yang lain, benar-benar cinta.
Tapi kalau kita manusia mengatakan : Ya Allah, cintaku kepada-Mu, pasti ada
maksud-maksud. Entah karena kita terlilit pada masalah yang tak kunjung
selesai, masalah itu ini, sehingga ketika munajat ya mengatakan : “Demi cintaku
kepada-Mu.”
Dan “Demi Cintanya Allah kepada kita”, kita harus yakin
kalau Allah cinta kepada kita. Koq bisa? Kita dikumpulkan dalam majelis yang
seperti ini bukan sembarang orang, insya Allah dengan izin Allah, dengan kasih
sayangnya Allah, kita semuanya yang hadir disini termasuk orang-orang yang
dicintai oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.
(88) HABIB HAMID al-HAMID
·
Tidak ada solusi
dalam hidupku kecuali mengetuk pintu-Mu.
·
Ya Rabb, jika kau
tolak aku maka pintu siapa lagi yang harus kuketuk? Jika saja yang boleh
bermanja-manja pada-Mu hanya para shalihin, lalu para pendosa sepertiku mesti
meminta pada siapa?
·
15 menit setiap hari untuk membaca sirah Nabi
dalam waktu sebulan kecintaanmu akan bertambah, pengagunganmu akan meningkat,
ghirah dan loyalitasmu semakin kuat. Cukup umur terbuang berjam-jam hanya untuk
HP, game, fudhul (kepo).
·
Mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam
dengan jasab atau batin serta berbaik sangka menerima syari’at beliau akan
dicatat sebagai peraih pengampunan Allah
Jalla Jalalluh, dicintai, dikasihi, digugurkan segala dosa. Jangan palingkan
hati dan roh kita dari sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
(89) HAFIDZ ALATTAS
·
Seorang ibu dapat
mengasuh 10 anak lelaki, namun terkadang 10 anak lelaki tak mampu mengasuh
seorang ibu.
·
Kalau lagi ada
sisihkanlah sedikit hartamu, )tapi) kalau lagi ga ada, (ber) sedekahlah dengan
hatimu.
·
Boleh jadi
rezekimu itu sehat wal afiat, ditutupi setiap aib, atau diselamatkan dari
keburukan, atau orang suka padamu, atau keluarga yang menghagatkanmu. Jangan
membatasi rezeki hanya pada materi.
·
Semoga mereka yang
menjalani kepayahan hidup di dunia ini kelak menjalani kebahagiaan di akhirat,
karena keadilan Allah itu sempurna.
(90) HABIB HASYIM bin SAHL bin YAHYA
(Habib Hasyim bin Sahl bin Ibrahim bin Umar bin Aqil bin
Abdullah bin Umar bin Yahya)
· Karunia Allah begitu besar. Mungkin Allah membuka
pemahaman kepada seseorang apa yang tidak dibuka kepada orang lain. Dan saya
tidak suka menyebut keistemewaan karya syarahan saya dibanding syarahan
lainnya.
(91) SYED HUSSEIN ALATAS
·
In the western
world, the autonomous tradition is decisive and vigorous and the demarcation
line between general universal sociologi, and the autonomous studies of subject
peculiar to specific western countries is clearly observed (Alatas, SH (Syed
Hussein) dalam buku “The autonomous the universal and the future of sociology”,
2006, hal. 8)
· It was sociology born out of a historical setting
unimpeded by the domination of a hegemonic external intellectual tradision from
a previous colonial power’. (hal. 10)
(92) HABIB HASYIM bin MUHAMMAD bin ABDURRAHMAN al-BAAR
(Ternate)
(Habib hasyim bin Muhammad bin Abdurraahman albaar bin
Hasyim bin Alwi bin Umar bin Abdurrahman bin Umar bin Muhammad bin Hasan bin
Ali l-Baar bin Ali bin Alwi bin Ahmad bin Muhammad Faqih al-Muqaddam bin Ali
bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khaa qassam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi
bin Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir bin Isa ar-Rumi bin Muhammad an-Naqib bin Ali al-Uraidhi bin
ja;far shadiq bin Muhammad baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Ali dan
Fathimah binti Rasulullah.
·
Jika saya menetap
di Makkah, bagaimana dengan ibu dan dua bibi saya saat pulang nanti tanpa saya
? sedangkan saya adalah muhrim mereka.
(93) HABIB HUSEIN bin HADI al-HAMID
·
Dihatiku tidak ada
sedikitpun rasa iri dan dengki terhadap orang lain.
(94) HASAN ALAYDRUS
·
Sampai hari ini
muncul pejuang-pejuang sekatarian yang menganggap bahwa firqatun najiyah
(golongan yang selamat) itu adalah milik satu golongan saja. (lalu) ummatan
wasathannya kapan?
·
Imam Mahdi tidak
akan datang apabila hati-hati manusia tidak bersatu, padahal kita sudah berdo’a
agar Imam mahdi dipercepat kedatangannya.
(95) HUSEIN bin HAMID ALATAS
·
Saya sesalkan dari
kalangan kita (habaib, pen) berdakwah (ada yang) dengan cara yang tidak baik,
dengan cara arogan. Kebaikan itu baik dan indah dari manapun diaberasal. Kalau
berasal dari muslimin, akan lebih baik dan lebih indah. Begitu juga keburukan
jika berasal dari muslimin, maka akan lebih buruk lagi, apalagi jik datang dari
seorang habib.
·
Kaum muslimin
jangan bergantung pada jumlah yang besar saja, karena junlah yang besar tanpa
iman dan ketakwaan tak berguna sedikitpun.
·
Saat seorang habib
melakukan kesalahan, maka gelar habib tak akan menyelamatkannya.
(96) HUSEIN bin HUD bin YAHYA
·
Jika kita menamai
sesuatu dengan yang mengandung keberkahan, yang dinamai itu juga mendapat
keberkahan.
·
Inilah
keistemewaan ulama-ulama Hadramaut, berilmu, beramal dan tawadhu. Karena mereka
(para ulama Tarim) hadir dan duduk di sebuah majelis ilmu bukan hanya untuk
ilmu semata-mata, tapi juga untuk ibadah dan melakukan perintah Allah. Jadi
terasa sekali keberkahannya. Berbeda dengan sebagian orang yang jika sudah
dianggap ustadz tidak mau lagi mendengar kata-kata orang lain.
(97) HABIB HUSEIN bin MUHAMMAD bin ALI ASSEGAF (Rais
Majelis Rasulullah Amuntai)
· Ketika kita menghadiri majelis-majelis yang mulia, (maka)
Allah akan memuliakan kita, maka Allah akan memberikan ketenangan didalam hati
kita, bahkan bukan ketenangan saja yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa
ta’ala, tetapi juga kerahmatan diturunkan kepada orang yang menghadiri
majelis-majelis yang mulia.”
· Ketika kita mendapatkan rahmatnya Allah Subhanahu wa
ta’ala maka kita akan mendapatkan sorganya Allah Subhanahu wa ta’ala”
· Suatu
ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam masjid Nabawi. Beliau
mendapati daripada orang-orang berkumpul untuk melakukan daripada majelis ilmu,
da nada juga orang yang berkumpul untuk melakukan daripada wirid pembacaan
dzikir kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Maka ketika itu, Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam ditanyai oleh sahabat. Kata sahabat : “siapa yang lebih bagus
daripada majelis-majelis tersebut ya Rasulullah?” Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi
wasallam mengatakan kepada sahabatnya, bahwa hadza khair
wa hadza khair, mejelis yang pertama baik dan majelis yang kedua juga baik.
Akan tetapi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam merndatangi
(duduk) di majelis orang-orang yang mengajar, menuntut daripada ilmunya
Allah subahanhu wa ta’ala. Inilah keistemewaan bagaimana ilmu diberikan oleh
Allah subahanhu wa ta’ala kepada kita untuk kita mendapatkannya, untuk kita
bisa mengerti tentang bagaimana ajaran agama Islam”.
· Ketika kita mempelajari daripada ilmu-ilmunya Allah
subhanahu wa ta’ala, maka kita akan bisa mengerti bagaimana akhlaq Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam”
· Bagaimana
kita ini untuk menghadirkan hati kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala, dengan
cara apa ? (yaitu) dengan cara kita mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam. Ketika kita cinta kepada Nabi Muhammad tentunya kita akan merasakan
keistemewaan untuk beribadah kepada Allah subahanhu wa ta’ala. Kita akan
merasakan hal yang luar biasa untuk selalu istiqamah melaksanakan ibadah kepada
Allah subhanhu wa ta’ala”.
(98) HABIB HAMID SOKARAJA
(Habib Hamid bin
Hanafi bin Yahya bin Salim)
(Saat Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid) bersilaturrahmi
kekediaman Habib Hamid Sokaraja, ada isyarat yang diberikan Habib Hamid melalui
2 ayat yang di sampaikan beliau, yaitu) :
·
Yang pertama, yaitu ayat
al-Qur’an yang menunjukkan tentang keberanian Nabi Musa as untuk menempuh jalan
kering menyeberangi laut merah yang dipukulnya dengan tongkat, tanpa
mempedulikan mereka yang mengejar mereka itu kemudian menyeberangi jalan yang
sama yang bertaut kembali setelah Nabi Musa dan pengikutnya sampai diseberang,
dan dengan demikian air laut yang bertaut itu mengubur Fir’aun dalam
perjalanannya itu.
·
Ayat kedua, adalah
pernyataan orang banyak agar tidak mendengar atau percaya terhadap fitnahan-fitnahan
dan dusta yang dibuat berbagai pihak yang mendiskreditkan presiden.
(99) HABIB HASAN bin ABDULLAH al-HAMID
·
Jangan pernah memohon dipanjangkan usia jika
bukan digunakan untuk memperbanyak amal shaleh, karena ketika kita diberi umur
panjang kemudian yang bertambah hanya kemaksiatan dan keburukan, maka betapa
merugi dan celakanya keadaan orang tersebut. Sebagaimana yang telah ditegaskan
dalam sebuah hadits : “wa syarruhum man
thaala ‘umruhu wa saa-a ‘amaluhu” artinya, seburuk-buruk nya dari
kalian adalah seseorang yang panjang umurnya dan semakin buruk amalnya”.
(100) HABIB HASAN
BAROOM
·
Baginda Nabi
Shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberi ultimatum : “Tidaklah seseorang
menisbatkan kepada selain ayahnya sedang dia mengetahui melainkan dia telah
kufur kepada Allah. Dan barangsiapa yang mengaku-ngaku sebagai suatu kaum dan
dia tidak ada hubungan nasab dengan mereka, maka hendaklah dia menyiapkan
tempat duduknya di neraka” (HR. Bukharo no. 3508 dan Muslim no. 112).
Hadist diatas, baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam
sangat menekankan untuk setiap ummatnya mengenali identitas dirinya. Dan
menerimannya sebagai suatu amanat dari Allah. Jika berdusta atas identitas
dirinya, maka Allah Subhanahu wa ta’ala telah menyiapkan tempat duduknya
dineraka. Sebab orang yang berdusta terhadap identitas dirinya, berarti dia
telah menolak apa yang telah ditentukan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.
Siapapun kalian, ras apapun kalian, bangsa apapun kalian.. terimalah itu
sebagai anugerah.
(101) HABIB HUSEIN ALBI YAHYA al-JUFRI
·
Cukup dengan 2
hal, yaitu membiasakan diri membaca dzikir dan sholawatan sebagai bekal
kehidupan.
·
Ketika apa (saja)
yang dilakukan manusia mendapatkan ridho Allah itu berarti sukses
(102) HABIB HASAN ABDUL HADI bin AHMAD
BA’ABUD
·
Nabi Shallallahu
‘alaihi wasallam hijrah ke Madinah bukan dengan mengangkat pedang, tetapi
dengan pembangunan sarana ibadah, ekonomi, politik, dan lain-lain. Oleh karena
itu, makna hijrah yang bisa kita petik bukan hanya sekedar tahun baru, tapi hal
positif apa yang sudah kita tularkan, kita berikan untuk kepentingan agama,
bangsa dan negara. Beliau-beliau ara pendahulu kita dari kalangan ulama dan
pejuang telah memberikan kontribusi ilmunya untuk agama, bangsa dan negara.
(lalu) apa yang sudah kita lakukan? Buat beliau bangga dengan kontribusi
positif kita untuk agama, bangsa dan negara.
·
Ketika kita bicara
tentang posisi/ jabatan penting, baik itu dalam urusan agama, pemerintahan,
organisasi dan lain-lain. Berapa banyak orang yang ingin sekali menduduki
tempat tersebut, padahal kita harus sadar, ketika kita punya keinginan untuk
mendapatkan posisi itu, bukan hanya kursi yang kita dapat, tapi tugas dan
tanggung jawabnya pun harus siap kita emban. Banyak pula yang akhirnya gila
karena dia memaksa untuk menempatkan dirinya diposisi tersebut padahal belum (bukan)
kapasitasnya.
·
Merah kuning hijau
coklat putih, membentuk suatu komposisi indah dalam kehidupan. Membaur satu
dengan yang lainnya. Apabila masing-masing warna ingin menonjolkan dirinya
sendiri, maka kelamlah lukisan itu. Tapi justru dengan beragam warna dalam satu
bingkai memebentuk suatu keselarasan, tampilan yang menyejukkan bagi siapa saja
yang melihatnya.
(103) HABIB HUSEIN
AKBAR bin MUSTHOFA BA’ABUD
·
Kita lihat
orang-orang dahulu, mereka para kiai-kiai dulu, mereka menjadi istemewa bukan
hanya karena ilmunya, tetapi kadang-kadang mereka itu (merasakan) sulit
dipermulaannya, tetapi mereka menang tirakat. Apa itu tirakat? Tirakat itu
dalam bahasa arabnya adalah zuhud, zuhud itu diatas wara’. Wara’ itu apa ?
wara’ itu (contohnya, pen) dia tahu sesuatu itu halal 100 % baru diambil, kalau
belum 100 % ditinggal sama dia, syubhat ditinggal. Ini wara’ namanya. Tapi ada
maqam yang diatasnya yaitu zuhud, zuhud itu bagaimana? (contohnya) yaitu yang
100 % halal diambil sesuai kebutuhan saja, lebih dari kebutuhan tidak dipakai
untuk dirinya tapi disalurkan untuk kemaslahatan. Itu zuhud. Bagaimana dengan
yang syubhat? Yang halal saja tidak diambil semuanya apalagi yang syubhat. Yang
seperti ini maqam zuhud.
·
Hiduplah sesukamu,
terserah tapi ingat kamu itu akan mati. Kemudian cintai apapun yang ingin kamu
cintai, terserah, tapi ingat kamu akan berpisah dengannya. Kamu punya rumah
yang kamu senangi, pisah. Kamu punya koleksi, pisah. Kamu punya apapun yang
kamu punyai, terserah, tapi kamu akan pisah dengannya, tidak mungkin akan kamu
bawa. Yang terkahir, kerjakan apa yang kamu mau kerjakan, terserah, mau
mengerjakan yang baik monggo (silakan), mau mengerjakan pekerjaan jelek juga
monggo. Tapi ingat kamu akan dibalas. Bahasa jawanya “bakal manen tandur”, anda
menanam kebaikan maka anda memanen kebaikan, anda menanam kejelekan pasti akan
memanen kejelekan pula.
·
Setiap
keistemewaan ada tanggungjawab dan resiko.
·
Bahkan ketika kita
mengatakan dalam do’a : “Ya Allah sampaikan pahala ini kepada orang yang belum
pernah diziarahi dan belum pernah disebut dalam do’a, maka do’a (seperti)
inipun akan sampai kepada mereka.
(104) HASAN bin ACHMAD al-HABSYI
·
Ada disebutkan
didalam kitab “al-Mahabbah” karya Imam Ghazali, disebutkan bahwa Imam Muhammad
bin Asy’ats berkata : pada masa Nabi Yusuf as, penduduk mesir pernah hidup
selama 4 bulan tanpa makanan. (maka) jika mereka lapar, mereka cukup memandang
Nabi Yusuf as sehingga ketampanannya menjadikan mereka lupa akan rasa
laparnya. Bahkan ada yang lebih dari
itu. Pernah terjadi dimana sekumpulan perempuan mengiris-ngiris jarinya tanpa
terasa, karena takjub melihat ketsmpansn Nabi Yusuf as.
Dilain keterangan, Abuya Sayyid Muhammad bin Alwi
al-Maliki dalam kitabnya “Muhammad Insanul Kamil”, mengatakan bahwa persentase
ketampanan, keindahan dan keelokan yang Allah Ta’ala turunkan kealam ini dibagi
menjadi beberapa bagian, dengan rincian 50 % untuk Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam, 25 % untuk Nabi Yusuf alaihi sallam, dan sisanya 25 % lagi
dibagikan kepada seluruh alam raya beserta isinya yang meliputi keindahan alam,
keelokan hewan, ketampanan dan kecantikan manusia, dan lain sebagainya. Baik
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam maupun Nabi Yusuf ‘alaihi sallam
sama-sama tampan dan mempesona siapapun yang melihatnya, mereka juga sama-sama
diberi 10 hijab dari cahaya guna menjaga peampilannya dari fitnah. Hanya
bedanya semua hijab Nabi Yusuf ‘alaihi sallam telah dibuka semenjak didunia,
sedangkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam baru satu yang dibuka,
sisanya akan dibuka dan ditampakkan kelak di sorga. Karena jika semua hijab
beliau dibuka semenjak di dunia, maka orang-orang akan tanpa sadar
mengoyak-ngoyak jantungnya karena tak kuasa menahan takjub melihat beliau.
(105) HABIB HAMID bin JA’FAR al-QADRI
·
Seni islami selalu
istiqamah dalam melaksanakan ajaran Islam, keindahan sebuah seni dalam Islam
timbul dari akhlak, sehingga keindahan yang tidak mencerminkan akhlak adalah
keindahan semu.
·
Sebuah kebaikan
menjadi tidak berharga tatkala pelakunya berkata : “Saya yang mengerjakannya”.
·
Orang yang pelit
adalah orang yang tidak mau bershalawat kepada rasul.
·
Hakikat keindahan
adalah kesehatan jasmani, kejernihan akal dan keluhuran akhlak. Jadi ukuran
keindahan tidak hanya diukur oleh perasaan jiwa, akan tetapi akal juga tidak
boleh dikesampingkan, sehingga dengan semua itu kebutuhan manusia bisa
terpenuhi, baik kebutuhan roh, akal dan jasmani. Adapun kenikmatan yang merusah
moral dan mengganggu orang lain jelas bertentangan dengan akal dan tidak bisa
diterima oleh jiwa, sebab keindahan tersebut berasal dari hawa nafsu.
(106) HABIB HASYIM KAMAL bin ABDULLAH
ASSEGAF
·
Tidak ada hari
yang baik untuk berbuat maksiat, juga sebaliknya tidak ada hari yang buruk
untuk beribadah.
·
Hidup bukn mainan
dan sorga itu ngak gratisan.
·
Awalnya seseorang
itu berani kepada suku Nabi. Arab, arab, arab. Jangan ke arab-araban. Kemudian
berani kepada keluarga nabi , keturunan Nabi
para habaib, lama-lama berani kepada Nabi. Ingat laknat Allah menanti.
·
Kita semua adalah
pengawal-pengawal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Para sahabat
mengawal secara langsung dengan jasadnya. Adapun kita mengawal syariat Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Keberadaan syariat Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wasallam sama dengan keberadaan beliau shallallahu ‘alaihi
wasallam.
(107) HABIB HAMID bin UMAR al-HABSYI
·
Al-Imam Sayyidina
Abdullah bin Umar berpesan kepada kita kalau engkau berada dipagi hari untuk
berbuat baik, dan bisa dilakukan, (maka) jangan ditunda sampai sore, nanti
berubah. Contoh : Pagi kita niat dari rumah : saya mau bersedekah ke mesjid
agung, nabung (bersedekah) di kotak amal mesjid agung untuk akhirat, akhirnya
nanti ajalah. (tapi) sore nanti yang menjamin kita sore ke mesjid agung suapa,
mungkin disiang hari kita ada urusan yang penting dan tidak bisa kita lakukan
lagi. Nah ini mewanti-wanti kita agar tidak ada hal-hal yang memotong perbuatan
baik kita karena menunda sesuatu kebaikan itu tidak boleh, harus bergegas...
segera.
·
Kebaikan itu
mewariskan dan membuahkan cinta, sedangkan keburukan itu menimbulkan kebencian
dan permusuhan.
·
Jika terlintas
dihatimu sebuah amal kebaikan, maka niatkanlah. Karena , jika kau tidak mampu
untuk mengerjakannya, Allah sudah mencatat untukmu pahala dari niat yang baik
tersebut.
·
Bersyukurlah
apabila kamu tidak tahu sesuatu karena itu memeberimu kesempatan untuk belajar.
·
Allsh menciptakan
penyesalan agar kita tahu bahwa tidak semua hal bisa diulang didunia ini,
termasuk umur kita.
·
Antara menuntut
ilmu, ibadah dan jihad, mana yang harus didahulukan ? Para imam pernah berpesan
agar kita menuntut ilmu terlebih dahulu sebelum beribadah dan berjihad.
Artinya, beribadah dan berjihad itu ada ilmunya, dan ilmu inilah yang wajib
kita pelajari, sebab dengan belajar ilmu, insya Allah kita tidak menyimpang
dari jalan Allah.
(108) HABIB HADI bin ISMAIL ALAYDRUS
·
Dengan memuji
kekasih Allah, Allah ta’ala merekam daripada pekerjaan kita, Allah ta’ala
merekam daripada perbuatan kita, Allah ta’ala akan memberikan kita rahmat-Nya,
dengan saksinya kita ada disini (majelis taklim, pen), maka Insya Allah kita
dapat syafaatnya Nabi Shallallahu ‘alaohi wasallam. Kata syaikh Abu Hasan
Syadzili : bershalawat 1 kali dibalas 10 kali. Padahal kata beliau bahwasanya
Tuhan kita sugih (maha kaya) lamun sekali dibalas 10, biasa. Padahal 1 milyar
dibalas, karena Tuhan sugih haja. Artinya, orang yang merayakan, bergembira,
membesarkan lahirnya Rasulullah, (maka) Allah ta’ala akan membalas dengan
balasan yang luar biasa, kita kada kawa mengiranya. Sebab shalawat itu adalah
pakaiannya wali-wali Allah.
(109) HABIB HASAN bin FARUQ ALKAFF
·
Ujian bukan
berarti kesulitan saja, terkadang suatu keberhasilan adalah ujian juga dari
Allah untuk menguji kemana keberhasilan itu membawamu, akan semakin dekat atau
semakin bejat.
(110) SYAIKH SIDI
HAMZA al-QADRI al-BOUTCHICHI al-HASAN al-HUSAINI
·
Gerbang kerajaan
untuk mendapatkan akses belas kasihan Tuhan adalah melalui do’a dan kemurahan
hati)
·
Kebijaksanaan ada
didalam hati. Siapa yang ingin mencari air di sumurnya harus menggali, semakin
dalam ia menggali, semakin banyak airnya; jika ia berhenti mengalir, air tidak
akan melebihi jumlah semula, yang menggali sumur ini tidak boleh mengatakan
atau percaya bahwa semua air telah ditemukan : dia harus terus menggali, karena
sumur ini tidak ada batasnya.
(111) SYAIKH SAYYID HAZIM ABU GHAZALAH
al-HASANI
·
Seorang sufi akan
selalu memaafkan, melupakan dan melepaskan. Lihatlah pohon-pohon, bila dilempar
batu, dia akan menjatuhkan buahnya. Mereka ditinggikan untuk memberikan
preferensi atas diri mereka sendiri kepada saudara mereka. Ini adalah manual
untuk orang-orang di tasawuf.
(112) SYED HAMID
bin SYED JAAFAR al-BAAR
· Easier to preach on good values when one doesn’t practice
them. Easier to advice or them. Easier to advice on virtues & when one
doesn’t walk the talk. Some say be courageous & open in criticisms pf
others but can’t accept to be criticized. But we’re living in the world of
double standards and hypocrisy. (Lebih mudah untuk
berkhutbah tentang nilai-nilai yang baik ketika seseorang tidak
mempraktikannya, lebih mudah memberi nasehat tentang kebajikan ketika seseorang
tidak menjalankan apa yang dikatakan. Beberapa orang mengatakan berani dan
terbuka dalam mengkritik orang lain tetapi tidak dapat menerima untuk dikritik.
Tapi kita hidup didunia dengan standar ganda dan kemunafikan.)
·
Kita boleh (dapat)
keluarkan kotoran dari baju atau pakaian. Tapi kotoran dalam hati tidak mungkin
atau susah untuk dibersihkan atau dicuci.
· Human beings become arrogant because of: 1) knowlwdge, 2)
ancestry, 3) status, 4) wealth, 5) power, 6) beauty. This is totally
unnecessary. We forget the earth is only a temporary adobe and ultimately we’ll
die and reture to d permanment home to be judged by our acts and deeds. (manusia menjadi sombong karena : 1) pengetahuan, 2)
keturunan, 3) status, 4) kekayaan, 5) kekuasaan, 6) kecantikan. Ini sama sekali
tdak perlu. Kita lupa bahwa bumi hanyalah tempat tinggal sementara dan pada
akhirnya kita akan mati dan kembali ke rumah permanen untuk dimintai
pertanggung jawaban tentang tindakan dan perbuatan kita)
(113) USTADZ
HAMZAH al-ATTAS
·
Seorang mukmin yang beriman kepada Allah
Subhanahu wa ta’ala, hati mereka akan penuh dengan husnudzan, rasa baik sangka,
senantiasa apapun yang dialaminya tidak pernah terbersit didalam hatinya rasa
su’udzan atau rasa buruk sangka terhadap Allah Subhanahu wa ta’ala.
·
Sesuai dengan firman Allah Subhanahu wa
ta’ala dalam surah Tabarak (al-Mulk), dimana Allah subhanahu wa ta’ala
menciptakan kematian dan kehidupan, tujuannya adalah untuk menguji kalian. Kita
didunia ini berada didalam arena ujian. Siapapun kita. Pemimpinkah kita,
ataulah rakyat jelata, orangkayakah kita atau orang miskin, orang yang kuatkah
kita atau orang yang lemah, bangsa arabkah kita ataukah bangsa ‘ajam. Apapun
kita, kita semuanya adalah makhluk-makhluk Allah, hamba-hamba Allah , yang
dikatakannya untuk mengetes kalian, siapa diantara kalian yang terbaik amalnya.
Lalu siapa yang mengetes, yang menilai siapa? Yang menentukan kita didalam
ujian kita ini lulus atau tidak, ya yang mengetes kita yaitu Allah Subhanahu wa
ta’ala.
(114) SYED HARUN
al-HABSYI
·
Dalam layanan orang lain, saya merasa telah
memperolehnya jauh lebih dari apa yang saya miliki diberikan selama
bertahun-tahun.
·
Saya sering diingatkan akan fragilitas
(kerapuhan, pen) kehidupan dan pentingnya melakukan apa yang bisa dilakukan
selagi masih bisa dilakukan.
(115) HABIB HASAN al-HABSYI
(Habib Hasan bin Idrus bin Husein al-Habsyi, Palu)
·
Terkadang apa yang baik menurut kita, belum
tentu baik menurut Allah, dan sebaliknya apa yang tidak baik menurut kita, baik
menurut Allah.
·
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
ini menjadi uswatun hasanah bagi kita, dan mengikutinya menjadi sunnah bagi kita.
·
Generasi muda hendaknya dapat menggunakan
waktu untuk hal-hal yang positif, bagi yang memiliki gawai, sebaiknya membuka
dan mencari sejarah tentang kebesaran, kehebatan dan paripurnanya Baginda Nabi
Besar Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, jangan hanya membuka dan mencari
game online, padahal Cuma menyita banyak waktu.
(116) HABIB HASAN bin ALI al-HADDAD
·
Maksiat yang paling besar dari maksiat kepada
Allah Subhanahu wa ta’ala iyalah jahil/ bodoh (melalaikan diri akan ilmu
agama). Tetapi masih ada lagi maksiat yang lebih besar dari pada itu, yaitu
orang yang bodoh di atas kebodohannya.
(117) KH. HASAN GENGGONG
(KH. Syarif Muhammad Hasan bin Syamsuddin bin Qoyiduddin al-Qadiri al-Hasani)
·
NU adalah jam’iyah yang di ridhai (Allah)
·
Barangsiapa yang menolong (berjuang ikhlas di
NU maka hidupnya beruntung didunia dan di akhirat.
·
Adapun melafalkan niat sunnah hukumnya, dan
waktunya (niat wudhu) adalah ketika pertama kali membasuh muka (bait ke-26 Nadham
Safinatunnajah karangan KH. Hasan Genggong)
·
Tertib, menurut ulama, ialah mendahulukan
sesuatu yang dahulu dengan melekatkan sesuatu pada tempat (urutan)nya. (bait ke-27)
(118) HABIB HASYIM al-HABSYI
·
Jika anda mencintai Rasulullah, maka anda
jangan menyakiti Rasulullah. Ketika anda mencintai Rasul, jadikanlah Rasul itu
sebagai contoh dalam kehidupan anda, tiru sedikit demi sedikit, semampu yang
dapat dilakukan, sehingga anda menadi Muhammad, Muhammad, cahaya, cahaya di
tengah keluarga dan dimasyarakat, tidaklah yang sedemikian itu sulit.
(119) SAYYID HARUN ad-DHAHAB
(Syaikh Sayyid bin
Harun bin Manzhur Abu ad-Dhahab)
·
Al-Qur’an selaon sebagai pedoman hidup
ummat Islam, juga berperan sebagai pemersatu kaum muslimin diseluruh dunia.
Karena isi al-Qur’an, mulai dari jumah huruf, ayat dan surat hingga juz dalam
al-Qur’an, sejak diturunkan pertama sekali oleh Allah kepada Rasulullah 14 abad
silam, hingga saat ini tetap terjaga keasliannya.
·
Kalau seandainya orang yang dimuliakan oleh
Allah menjadi ahlul qur’an, (kemudian) masih menganggap dirinya hina ketika
melihat orang lain diberikan kelebihan dari segi hartanya, jabatan atau urusan
duniawi lainnya, maka itu artinya dia telah merendahkan sesuatu yang dimuliakan
oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.
(120) HABIB HELMY bin UMAR al-KAFF
·
Seandainya orang budha ditempat ibadahnya
mengatakan bahwasanya agama budhalah yang benar, silakan. Begitu juga orang
hindu dan yang lainnya, seandainya mereka mengatakan agama mereka yang paling
benar, silakan. Tapi kita yang beragama Islam, kita harus mengatakan bahwasanya
tidak ada agama yang diterima oleh Allah, yang benar disisi Allah adalah agama
Islam. Jadi jangan ikut orang yang mengatakan bahwasanya agama itu semuanya
mengajarkan kebenaran, agama semuanya benar, ini tidak benar. Tapi kalau kita
mengatakan agama di Indonesia banyak adalah betul, tapi agama yang benar disisi
Allah adalah agama Islam.
·
Jangan menunggu meninggal dulu baru dibacakan
“La ilaha ilallah”, tapi kalau bisa nyicil setiap hari baca La ilaha ilallah
1000 kali, insya Allah yang baca La ilaha ilallah 100 kali, atau semampunya,
(maka) dia bakal dijaga, nggak bakal dimasukkin dalam api neraka.
·
Rasulullah mengatakan ada sorga dan neraka.
Tinggal pilih. Ente berbuat apa saja terserah ente. Mau main togel tiap hari
terserah, mau main layangan tiap hari oke, mau minuman keras silakan. Tapi
ingat, sebagaimana kamu berbuat , nanti kamu bakal dimintai pertanggungjawaban
oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Kalau berbuat ketaatan kepada Allah, otomatis
tempatnya di sorga. Kalau berbuat maksiat tempatnya neraka. Tinggal pilih mau
sorga atau neraka.
(121) HABIB HASAN bin AHMAD ALAYDRUS
·
Jangan Cuma mikir urusan mall atau supermarket
dan taman hiburan mewahnya, tetapi pikirkan dulu apakah di kota yang akan
engkau diami apakah didalamnya ada majelis ilmu agama dan fasilitas kesehatan
yang memadai.
·
Takut miskin/ takut tidak berkecukupan/ takut
melarat mempunyai banyak gambaran, seperti malu dipandang “tidak sukses” oleh
kawan-kawan seangkatannya, malu dipandang manusia hidupnya serba kekurangan,
malu mempunyai harta duniawi yang sederhana, jika perasaan seperti sudah
mengakar dihati seorang insan, maka tidak menutup kemungkinan diapun rela
mengorbankan hati nurani untuk berjalan diatas kebenaran dan malah membela yang
bathil demi mendapat kekayaan duniawi yang fana.
(122) HABIB HAMZAH
bin ZEIN al-HABSYI
·
Bangsa Indonesia banyak berbuat salah dan
dosa. Kalau sampai saat ini Allah belum turunkan azab, itu karena masih ada
ulama yang lurus dan terus berdo’a.
(123) RAJA HUSSEIN
JORDANIA
(Hussein bin Talal
bin Abdullah bin Hussein bin Ali al-Husseini al-Hashimi)
· Kalau Allah menghendaki saya mati, barulah saya mati
·
Bangsa Yahudi ada ditengah-tengah kita, kita
tidak menginginkan mereka disini, (tetapi) sejarah menempatkan mereka
ditengah-tengah kita, kecuali kita menemukan jalan keluar yang damai, akan ada
lebih banyak perang, lebih banyak konflik, lebih banyak kekerasan, leboh banyak
pertumpahan darah.
(124) BRIGJEN TNI HUSEIN SAGGAF
· Ketika seseorang
tidak memiliki pemahaman dan analisa yang bik, maka pada akhirnya banyak yang
melakukan perbuatan radikal dan teror (sebagai) akibat pemahaman yang salah dan
sempit.
(125) SYED HUSSAIN
ZAIDI
·
Saat menulis nonfiksi seseorang hanya dipandu
oleh 2 elemen utama. Pertama, apapun yang anda tulis haruslah kebenaran. Jika
tidak anda dapat dituntut dan akhirnya menghadapi kasus pencemaran nama baik
seseorang seumur hidup dipengadilan. Kedua, anda harus merangkai narasi agar
bisa menyampaikan cerita dengan cara yang menarik meski dibatasi oleh kebutuhan
untuk tetap faktual.
· Pembaca perlu memahami hal-hal dalam konteks yang benar.
Itulah mengapa kita harus bercerita dan menggunakan contoh kehidupan nyata,
sehingga mereka mengerti perspektif. Saat saya menulis, saya ingin orang-orang
dinegara bagian lain mengikuti apa yang saya katakan atau gambarkan.
'
(126) HUSNI MUBARAK
(Muhammad Husni el-sayyid mubarak)
·
The true victory is the victory for democracy
and pluralism (Kemenangan sejati adalah kemenangan
demokrasi dan pluralism)
· Any political
system can commit mistakes and any state can commit mistake. What is most
important is to acknowledge these mistake and put them right as soon as
possible and put those behind them into account, bring them to account (Sistem politik apapun dapat melakukan kesalahan dan
negara manapun dapat melakukan kesalahan, yang paling penting adalah mengakui
kesalahan ini dan memperbaikinya sesegera mungkin dan memperhitungkan yang ada
dibelakangnya)
(127) HABIB HUSEIN bin ALI ASSEGAF
(Malang)
·
Siapapun yang ikut menyumbang untuk perayaan
maulid maka kelak orang-orang tersebut akan bersama Rasulullah di sorga, dan
bagi siapapun yang menyebabkan terlaksananya maulid, maka kelak dipastikan
tidak dicabut nyawanya kecuali dalam keadaan berimanyakni matinya dalam keadaan
husnul khatimah.
· Bulan Rabiul Awwal adalah bulan lebarannya orang beriman,
sehingga dibulan yang mulia ini ketahuilah dimana tempat yang akan dijadikan
tempat maulid, mau dimesjid, mushalla, lapangan maupun rumah-rumah warga, maka
tempat diadakannya pembacaan maulid itu, Allah Subhanahu wa ta’ala memerintahkan
kepada malaikat untuk merobah tempat itu menjadi taman-taman sorga.
·
Cinta kepada Allah wajib, cinta kepada
Rasulullah wajib, bersyukur kepada Allah waji, berbalas budi kepada Rasululah
wajib, itu amun pian hendak dapat ridha Allah kepada kita.
(128) HABIB HAYAT SAMBOJA
(Habib Abdul Hayy bin Ali bin Abdurrahman Assegaf)
· Apabila tamu
disuguhkan makanan atau minuman oleh tuan rumah, maka hendaknya dihabiskan
karena itu menjadi sebab terhapusnya dosa si tamu dan dosa si tuan rumah.
(129) HABIB HASYIM
bin YAHYA al-JUFRI
(Habib Hasyim bin
Yahya bin Abdurrahman bin Sholeh bin Hasyim bin Abdullah bin Idrus al-Jufri)
·
Kita
mau minta apa sih sama Allah? Sebagai orang yang beriman dan bertaqwa. Kalau
kita minta pada Allah Subhanahu wa ta’ala, kita minta apa? Ingin mendapatkan
cinta dari Allah, ingin mendapatkan ampunan dari segala dosa dan maksiat kita.
Caranya Allah yang memberikan resep langsung dari al-Qur’an al-Karim. Resepnya
apa? Allah berfirman yang maksudnya, katakan hai Muhammad, katakan kepada
ummatmu bahwa jika kamu benar-benar mencintai Aku (Allah), maka cintailah Aku
(Nabi Muhammad). Jadi resepnya, jika kita ingin mendapatkan cinta dari Allah,
maka cintai Rasulullah. Ikut Rasulullah setiap saat, dari saat mau tidur sampai
bangun tidur dan mau tidur kembali, ikuti semua yang diperintahkah dan
dicontohkan oleh Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
·
Para sahabat ada
yang setiap hari berkhidmat kepada Rasulullah. Sehingga Rasulullah berkata :
“wahai sahabatku, cobalah kamu minta kepadaku apa saja”. Maka kata sahabat :
“Ya Rasulullah, aku hanya minta pada engkau saat nanti masuk sorga, aku tidak
ingin jauh darimu”. Maka Rasulullah menjawab : “Bantu aku dengan memperbanyak
sujud (shalat)”.
Pada saat sahabat meminta pada Rasul,
Rasulullah yang berkata : “minta padaku”. Artinya kita meminta kepada Allah
melalui Rasulullah. Bacakan shalawat. Minta pada Rasulullah. Ketika Rasulullah
mendengar sahabatnya berkata minta kepada beliau, rasulullah tidak ada
mengatakan musyrik, karena Rasulullah tahu bahwa sahabat-sahabatnya ini adalah
mengikuti aku. Meminta sesuatu pada Allah minta kepadaku terlebih dahulu. Minta
dimasukkan sorga tentu orang yang masuk srga akan diberi rahmat, ingin mendapat
rahmat melalui baginda Rasul Shallallahu ‘allaihi wasallam. Apa ayatnya? Wama
arsalnaaka ila rahmatan lil’alamiin. Nabi diturunkan menjadi rahmat semesta
alam. Alam ini didalamnya manusia-manusia, manusia ini mendapatkan rahmat,
dapat rahmat dapat dimasukkan ke dalam sorganya Allah Subhanahu wa ta’ala lewat
Muhammad Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
·
Inti orang beribadah, inti orang
beraktivitas, inti seseorang melakukan perintah Allah, inti seseorang akan
menjalankan apa yang diredhai Allah, itu semata-mata hanya ingib selalu
menggungkan apa yang diperintah oleh Allah Subhanahu wata’ala, mengagungkan
perintah Allah”.
(130) HABIB AHMAD
HAMZAH bin ABDULLAH BARUUM
· Alhabib Zein bin Ibrahim bin Smith pernah berkata kepada
saya barangsiapa yang membaca shalawat sebanyak 315 kali maka dia akan bertemu
Rasulullah, kalaupun Rasulullah tidak hadir maka tambah terus shalawatnya
tambah banyak lagi, inshaa Allah dengan itu Rasulullah akan hadir.
·
Jangan melihat chassing, jangan melihat
jumlahnya, jangan melihat imamah, kalau mereka mengajarkan sesuatu yang
menjadikan kita jauh dari Allah, jangan diikuti.
· Hati-hati terhadap ulama yang bisa menjauhkan
ummatnya kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Hati-hati terhadap ulama suu’ ini,
jangan diikuti. Ulama-ulama yang menghancurkan iman sampeyan jangan diikuti, ulama-ulama yang
menjual atas nama agama, jangan diikuti. Cari ulama yang lurus, ulama yang
beraqidah ahlussunnah wal jama’ah, ulama yang mengajak , menuntun sampeyan
bahagia di dunia dan akhirat, ulama yang dapat mengenalkan sampeyan kepada
syariat, ulama yang bisa mengenalkan halal dan haram, mubah, sunnah dan wajib,
wajib yang seperti ini kita ikuti.
(131) SAYYID
HAIKAL bin IDRUS ALATAS
·
Kalau perkara kecil saja, semacam suka sama
kucing saja (maka) diikuti oleh para sahabat, apalagi perkara-perkara yang
lainnya, apalagi perkara yang gede, apalagi soal-soal masalah ibadah, pasti
para sahabat mengikuti apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘
alaihi wasallam. Begitulah keadaan seorang pecinta pasti mencintai apa-apa yang
dicintai oleh kekasihnya. Jadi bohong kalau ada yang mengaku cinta pada Nabi
tetapi ia juga mencintai apa yang tidak dicintai oleh Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam. Bohong, orang yang mengaku cinta kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi
wasallam tetapi tidak mengagungkan apa-apa yang diagungkan oleh Nabi
Shallallahu ‘alaihi wasallam.
(132) HUSEIN AIDID
(Husein bin Alwi
bin AbuBakar Aidid)
· TERBAYANG IBU
(Lagu Ciptaan : Husein Aidid)
Dikala rembulan
bersinar di awan
Mataku memandang
air mata berlinang
Teringat dimasa yang
lalu
Nan dimanja ibuku
Tapi kini tak ada
Telah pulang ke
alam baka
Tinggallah ku
sendiri
Alam terasa sepi
Reff.
Oh Tuhanku yang
Maha Kuasa
Tolonglah hambamu
yang menderita
Oh jiwaku tiada
berdaya
Selalu dirundung
malang sengsara
Dimana letak
keadilan
Hilang ibu hilang
kawan
Duniapun jadi sepi
Kuhidup seorang
diri
Namun tetap
terbayang
Ibuku yang
kusayang
(kembali ke Reff).
(133) H. HAMDANI
ALKAF, SH. MH
(Hamdani Alkaf bin
Hamdi bin Muhammad Alby bin Said bin Abdullah bin Ahmad bin Abdurrahman alkaf)
· Allah Subhanahu wa ta’ala dengan sifat
Rahman-Nya kepada seluruh ummat manusia. Allah bukan saja telah menyediaka
seluruh sarana dan prasarana bagi manusia. Ia juga telah memudahkan manusia
untuk hidup dipermukaan bumi mencari rezeki. untuk melaksanakan usaha dan
ikhtiar manusia diperintahkan Allah berjalan dipermukaan bumi untuk mengenali
baik tempatnya, penghuninya, manusianya, hewan dan tumbuhannya dalam rangka
untuk mendapatkan rezeki.
·
Allah telah
menciptakan manusia dari tiada menjadi ada sebagai penghuni bumi, kemudian Dia
memberikan rezeki sesuai ketentuan dan kebijaksanan-Nya. Dan rezeki yang
didapatkan itu bukan berkat usaha manusia tetapi semuanya itu karena rahman dan
rahim Allah.
· Allah memerintahkan agar manusia berusaha
dan mengolah alam untuk kepentingan mereka guna memperoleh rezeki yang halal.
Hal ini berarti bahwa tidak mau berusaha dan bersifat pemalas bertentangan
dengan perintah Allah.
·
Karena berusaha
dan mencari rezeki itu termasuk melaksanakan perintah Allah, maka orang yang
berusaha dan mencari rezeki adalah orang yang menaati Allah, dan hal itu
termasuk ibadah. Dengan perkataan lain bahwa berusaha dan mencari rezeki itu
bukan mengurangi ibadah, tetapi memperkuat dan memperbanyak ibadah itu sendiri.
(134) HABIB SYARIF HIDAYATULLAH
al-HABSYI
·
Sekarang ini, ada
sekelompok orang bila melihat kepentingannya terganggu, maka katakan : bid’ah.
Dan contoh yang paling gamblang adalah hal dimana ziarah kubur Rasulullah.
Mereka menganggap bahwa itu adalah sebuah bid’ah. Ziarah kepada Nabi, ziarah
kepada kekasih itu kata mereka adalah bid’ah dhalalah dan fin naar. Tahlil,
mengucapkan La ilaaha ilallah adalah fin naar. Lalu mencium pusara prang tua
kita fin naar. Logika apa yang (mereka) pakai? Seseorang yang mencium pusara
kedua orang tua sebagai tanda bakti dia, lalu dibilang bid’ah, fin naar.
Padahal bakti kepada kedua orang tua tanpa ada batas. Tidak ada kata bahwa
orang tua sudah meninggal maka habislah masa bakti kita kepada beliau.
Jawabannya tidak. Justru bakti yang sesungguhnya itu terjadi setelah keduanya
wafat, barulah itu makna bakti yang setulusnya, karena tidak ada sesuatu amalan
baik yang kita lakukan untuk mereka ada intrik pribadi yang ingin kita ambil
keuntungan dari orang tua yang sudah meninggal dunia. Beda halnya, semasa keduanya
masih hidup, maka saat kita berbuat bakti tersebut ada kemungkinan tujuan
amalan-amalan yang kita baktikan kepada beliau adalah ingin mendapatkan sesuatu
dari beliau, atau ingin mendapatkan bagian tertentu, ini itu dan sebagainya.
Imam Baqir ra. Berkata : Tergolong durhaka orang yang
bakti kepada orang tuanya semasa hidupnya, lalu dia meninggalkan kedua orang
tuanya sepeninggal mereka adalah durhaka yang luar biasa. Sebaliknya, makna
bakti yang tulus dan sejujurnya adalah walaupun mereka (seseorang) tidak bakti
semasa hidupnya kemudian dia bakti kepada kedua orang tuanya setelah keduanya
meninggal, adalah bakti yang setulusnya. Jadi, bakti kepada orang tua itu tidak
ada batasnya, sampai kita meninggal dunia.
(135) HABIB HASAN MULACHELA
·
Utamakan terlebih
dahulu akhlak, baru soal ilmu.
(136) HABIB HASAN
al-JUFRI
(Habib Hasan bin
Abdurrahman bin Zein al-Jufri, semarang)
·
Kecintaan Nabi
adala kemuliaan untuk kita. Bila nabi tidak mencintai kita, tidak akan kita
dapat menerima nikmat seperti ini. Bisa menikmati peringatan maulid seperti
ini.
·
Jika ada saudara
kita yang belum senang bershalawat, belum senang dengan majelis-majelis yang
ada jangan kita hina, kasihan mereka karena mereka belum mendapatkan cintanya
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, belum tahu keindahan Nabi, belum
tahu kemuliaannya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
·
Pada hari asyura
Nabi Musa diselamatkan dari kejaran Fir’aun, Nabi Ibrahim diselamatkan dari
kobaran api, nabi Nuh selamat dari
banjir bandang dan dapat berlabuh ke daratan serta Nur-nya Nabi Muhammad juga
diciptakan pada hari asyura. (Jadi) Hari asyura merupakan hari kemenangan dari
hawa nafsu, bujuk rayu syetan, kedzaliman. Maka dimalam asyura lakukan dzikir,
ziarah, berdo’a agar kita juga dimerdekakan dari neraka dan dapat masuk ke
sorganya Allah. (sehingga) sorga. membudayakan
amalan asyura dimasyarakat merupakan wujud syukur atas hari kemenangannya para
nabi-nabi tersebut.
(137) HABIB HASAN bin ALI al-HABSYI
·
Wajar jika manusia
takut mati, sangat manusiawi, tetapi yang jadi pertanyaan, kenapa orang takut
mati? Secara logika, orang itu takut mati kenapa? Karena tempatnya akan
terpisah dari hal-hal yang ia cintai. Pisah sama istri/ suami, karena ada yang
mati duluan, pisah sama anak-anak, sama hartanya, pisah dengan jabatannya. Itu
yang membuat kita takut mati, secara logika ya seperti itu. Tapi sebetulnya
bukan itu! Yang membuat orang takut mati itu bukan karena berpisah dengan
apa-apa yang ia cintai, yang membuat orang takut mati itu bukan karena
seseorang itu kurang amal, masih banyak dosa. Bukan ! Adapun yang membuat orang
takut mati itu adalah karena tidak ada jaminan sorga. Kalau ada jaminan nggak
bakalan takut. Jangankan sorga, ibadah kita saja nggak ada jaminan diterima
oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.
(138) USTADZ SYED
PUTRA HAIZAMN al-SHAHAB
· Islam bukan sebahagian daripada kehidupan,
(tetapi) Islam adalah seluruh kehidupan (The way of life).
·
Sahabat Nabi
Shallallahu ‘alaihi wasallam penuh dengan kebesaran Allah Subhanahu wa ta’ala,
karena mereka kenal arti bernilainya iman dihati mereka. Nilai mereka dibayar
dengan mujahadah dan titisan darah mereka. Bagaimana dengan nilai iman kita
sekarang ini?
(139) SYAIKH
SAYYID HUSEIN al-AFFANI
·
Tidak ada
keselamatan tanpa keikhlasan.
· Hanya mereka yang merasakan puasa yang
dapat menyadari kehalusan dan karunia Tuhan.
·
Puasa bukanlah
puasa (seperti) sekelompok harimau dari perburuannya mencari makanan, tetapi
puasa mangsa dari dosa. Diamnya lidah dengan mengeluarkan ucapan yang tidak
baik, menutup mata dari melihat yang terlarang, berhenti membuang-buang waktu
dan mencegah kaki melangkah ketempat-tempat yang jelek.
(140) HABIB HASAN
ABDULLAH ALKAFF, S.Pd. M.AP, CI
·
Hipnotis itu hanya sebuah alat, tergantung bagaimana dan
siapa yang menggunakannnya. Kalau masyarakat selama ini memiliki pandangan
negatif terhadap kekuatan ilmu hipnotis, itu karena banyak kejahatan yang
modusnya memanfaatkan ilmu tersebut sebagai alat untuk mempengaruhi seseorang.
Padahal tidak demikian, ilmu hipnotis secara umum sebenarnya dapat dimanfaatkan
dalam berbagai bidang kehidupan. Ibaratnya sebilah pisau, sebagai alat dapat
dimanfaatkan untuk berbagai hal yang positif menuju kebaikan maupun sebaliknya.
Banyak manfaat yang sebenarnya bisa diambil dari kemampuan memiliki ilmu
hipnotis ini misalnya untuk kesehatan, pendidikan, berniaga bahkan pada pola
asuh dalam keluarga.
(141) HABIB HAMID
bin SHOLEH BA’AGIL
·
Ngaji
iku dibarengi praktek, Insya Allah eling (belajar itu disertai dengan praktek,
insya Allah ingat)
·
Amal baik itu
kadang diterima kadang tidak, (hal tersebut) dikarenakan ada tidaknya faktor
keikhlasan. Tapi yang jenenge (namanya, pen) maksiat, maksiat itu mesti
diterima (maksudnya tercatat sebagai dosa, pen).
·
Perempuan
yang suci dari haid tapi masih ada waktu shalat, maka wajib baginya untuk
segera melakukan shalat tersebut dan shalat sebelumnya yang bisa di jama’.
(142) HABIB
HASANAIN Lc bin MUHAMMAD bin SYEKH bin YAHYA
·
Tiada kata seleai
dan berakhir dalam menuntut ilmu, sebagaimana tidak ada kata terlambat dalam
mencarinya.
·
Cintailah
perbuatan baik, meskipun kita belum bisa berbuat baik, karena kita tidak
mungkin bisa berbuat baik kalau tidak suka dengan kebaikan.
·
Carilah lingkungan
yang baik agar putra-putri kita menjadi bagian dari orang-orang yang baik.
·
Keberkahan
para ulama itu tidak hanya untuk dirinya sendiri; ummat (kita) tinggal ngalap
berkahnya saja. Berkumpul dengan orang alim baik dalam forum ataupun majelis
ilmu maupun acara-acara haul dan pengajian-pengajian, yang pasti banyak
dihadiri oleh para kiai dimana banyak tirakatnya tentu membawa keberkahan tidak
saja di dunia akan tetapi juga diakhirat.
(143) HABIB HANIF
bin ABDURRAHMAN ALATTAS
·
Jika saya
meluangkan waktu saya dengan sia-sia tanpa belajar, maka tiap itu pula saya
harus beristighfar 100 kali.
·
Sudah
saatnya pemuda-pemuda aswaja bangkit, karena kebangkitan Islam Ahlussunnah wal
jama’ah dimulai dari kebangkitan pemudanya, karena kalau bukan pemuda siapa
lagi.
·
Sejatinya tauhid
merupakan roh bendera merah putih, sesuai sila pertama pancasila, Ketuhanan
yang Maha Esa. Bendera Tauhid seperti itu dengan warna apapun tidak boleh di
Sweeping lagi, tidak boleh dilarang lagi, tidak boleh dikucilkan lagi, ini
sudah menjadi kesepakatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, apalagi dibakar.
·
Kita
bangga dengan merah putih sebagai negeri kita dan kita bangga dengan tauhid
sebagai keyakinan ummat Islam.
·
Hati saya semkin
mantap baha kalau sudah waktunya kematian pasti datang dalam keadaan apapun.
Jangan pernah takut mati dalam menegakkan agama Allah. Berjuang atau tidak
berjuang kau pasti mati, sehingga sebuah keindahan yang tiada tara jika kau
mati saat berjuang.
(144) HASAN
ALATTAS
·
Teruslah
memperdalam ilmu agama karena diakhir zaman ini semakin banyak orang yang
sedikit ilmu dan sering menyesatkan orang.
(145) HISYAM BSA
(Bin Syekh Abubakar)
·
Setiap pilihan
(if) dan kebiasaan ( foreach) yang kita jalankan adalah yang menentukan hasil
akhir (output).
_______
Assalamu'alaikum Bpk/Ibu/Saudara/i Yang Dimuliakan Allah SWT. Salam Ta'dzim Dan Kenal Dari Alfakir Pengurus Makam Waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan (Keramat Langit Kedoya) bin Abdurrahman bin Pangeran Syarif Hamid (Angke) bin Sultan Syarif Abdurrahman bin Husein Al-Qadri (Pontianak), Yang Makamnya Lama Tersembunyi Di Tanah Betawi Kedoya, Yaitu Dalam Pemakaman Wakaf Keluarga Besar Kumpi Risin Al-Batawi, Di Jl. SMA 57, Gang Utama, Blok Asem, RT.003/ RW.06, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
BalasHapusBagi Yang Ingin Mengetahui Sejarah Singkat Makam Dan Karomah Serta Beberapa Peristiwa Luar Biasa Yang Terjadi Tentang Waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan (Keramat Langit Kedoya), Silakan Baca Situs Webnya : https://habibhasanalqadri.blogspot.com/?m=1 Atau Bisa Juga Langsung Hubungi Pengurus Makamnya Chat WhatsApp Ke Nomor : 081218256172
Semoga Kita Semua Para Pecinta Ziarah Makam Ulama Habaib Auliya Alloh SWT Mendapatkan Keberkahannya. Amiyn Amiyn Amiyn Ya Allohu Ya Robbal 'Alamin. Wassalamu'alaikum 🙏🙏🙏