Jumat, 02 November 2018

Kalam Habib T


                                        T

(1) HABIB  TAUFIQ  bin  ABDUL QADIR  ASSEGAF

·            Allah menurunkan musibah juga bukan karena kebencian terhadap haamba-Nya, justru menghendaki kebaikan hamaba-Nya, maka jangan membenci Allah. Ibarat dokter menyuntik, mengoperasi dan mengobati pasien bukan karena dokter membeci pasien, justru dia mengusahakan kesembuhan penyakit sang pasien. Itu sebabnya, jangan sampai si pasien membenci dokter.

·            Saya pernah mengatakan, bagaimana dengan baju yang kotor ya jelas kita bersihkan. Kalau kita jadi orang sadar dan berakal pasti kita akan berupaya agar baju yang sudah bersih itu tetap bersih, jangan sampai kotor lagi. Lain halnya jika langsung kita kotori lagi, itu menunjukkan bahwa kita bukan orang yang sempurna akalnya. Juga ibarat orang yang sakit baru sembuh langsung mengulangi lagi perbuatannya yang menyebabkan sakitnya kambuh lagi, kan perbuatan ini bodoh sekali. Karena itu, jika kita telah meraih sukses beribadah dibulan ramadhan atau ubadah lainnya, hendaknya berupaya lebih keras menjaganya, janagan sampai pahala yang telah berada dalam genggaman kita terlepas lagi. Caranya, teruskan istiqamah beribadah, dan jangan coba-coba membuka kembali “pintu syetan”.

·            Kita ber halal bi halal untuk menyempurnakan pembersihan dosa kita. Kita maklumi ibadah bulan puasa dapat menyucikan atau mengampuni dosa kita terhadap Allah Swt (hubungan secara vertikal). Namun dosa atau kesalahan terhadap sesama manusia (secara horizontal) nggak akan diampuni lewat ibadah. Allah tidak akan mengampuni dosa itu sebelum yang disalahi memaafkannya. Itu perlu sebabnya perlunya melakukan halal bi halal dengan bersilaturrahmi kemudian saling memaafkan satu sama lainnya. Dengan begitu dosa  atau kesalahan terhadap sesama manusia diampuni. Akhirnya, sempurnalah pembersihan dosa kita.

·            Tapi perlu difahami, untuk berhalal bi halal harus dengan cara yang halal pula. Sebab, kalau halal bi halal dengan cara yang haram percuma saja. Perbuatan taat itu harus dilakukan dengan cara yang taat pula (dibenarkan syari’at). Jangan dicampuri dengan cara-cara yang dilarang.

·            Sekali lagi, kita ingin tahu dari segi apanya atau sisi mana mereka membid’ahkan maulid. Kecuali, kalau ada yang mengatakan, bahwa maulid ada dalam al-Qur’an atau hadits, maulid itu sunnah, apalagi wajib, jelas bid’ah, kita tidak setuju. Karena, itu berarti menambahi syari’at. Tidak ada tasyri’, jangan  disyari’atkan.
Tapi kalau maulid itu sebagai upaya atau sarana pendukung seseorang untuk lebih mencintai Nabi, dengan mengetahui sejarah beliau sejak kelahirannya hingga wafat, kemudian membangkitkan semangat ummat untuk bershalawat dan memberi salam kepada beliau, ya tidak masalah. Malah itu baik sekali, mengapa nggak boleh.
Kegiatan maulid itu sama dengan metode atau cara bagi seorang muslim agar lebih mengerti, dan mengneal nabinya. Bagaaimana agar masyarakat muslim lebih mengenal panutannya, gemar bershalawat, dan bersalam kepadanya. Salah satunya dibuatkan maulid. Anggap itu satu metode untuk “mensponsorkan” Rasulullah saw, daripada   mensponsorkan yang lainnya.
 Jadi, sama saja dengan pembuatan metode pembelajaran di sekolah. Sekarang, banyak metode pembelajaran diberlakukan disekolah-sekolah untuk memudahkan para siswa memahami materi pelajaran yang diterima. Itu fungsi utama metode tersebut. Amat bermanfaatkan ?

·            Terjadinya bencana alam (salah satu bentuk musibah) akibat protes alam itu sendiri terhadap kemaksiatan yang dilakukan manusia. Bumi yang tampak tenang bisa mendadak bergoyang keras jika manusia diatasnya bermaksiat kepada Allah. Demikian juga gunung-gunung yang semula diperkirakan tidak aktif tanpa disangka bisa meletus, akibat dosa-dosa tersebut.
Organ-organ tubuh manusiapun bisa “protes” atas kemaksiatan manusia pemiliknya. Misalnya, paru-paru, ginjal dan jantung akan sakit karena bereaksi atau merespon negatif, atas kesalahan pemiliknya dengan menghisap narkoba, minum khamar, dan lainnya. Itu sudah menjadi sunnatullah. Sebab itulah, hindari perbuatan dosa jika tidak ingin mendapatkan musibah. Perbanyak syukur kepada Allah, dengan beramal sesuai tuntunan syari’at dan diredhai Allah Swt.
Namun, meski manusia telah banyak berbuat salah, karena sifat rahmat-Nya, Allah Swt masih (tetap) memaafkan kesalahan itu. Bahkan, pemberian maaf Allah Swt jauh lebih besar dibandingkan kesalahan yang diperbuat hamba-Nya. Itu sebabnya, musibah yang ditimpakan kecil sekali, tidak sebanding dengan besarnya kesalahan manusia.

·            Bagaimana bencana tidak terjadi ? karena disekitar kita sudah tidak ada lagi yang saling mengingatkan ; baik habibnya ulamanya, maupun pejabatnya. Padahal Rasulullah Saw telah mengingatkan kita akabn datangnya bencana demi bencana karena lemahnya kita dalam beramar ma’ruf nahi munkar.

·            Orang tua harus membantu anaknya semaksimal mungkin untuk mendapat ridhonya, sehingga Ridho Allah ia capai pula. Sedang anak hendaknya berusaha sekuatnya untuk mendapat ridho orang tuanya, tetapi tidak dengan melanggar berbuat maksiat sehingga Allah tidak ridho dan murka kepadanya.

·            Salah satu cara untuk menghilangkan kepercayaan terhadap mitos atau tatayyur adalah dengan menantang mitos itu sendiri. Semisal, keyakinan terhadap bulan safar sebagai bulan yang sial, dengan mensyaratkan tetap berada di rumah, justru harus dilawan dengan memperbanayak aktifitas di luar rumah, semisal bertamasya bersama keluarga sembari memperbanyak pula istighfar kepada Allah Swt. Sebab, yang mendatangkan kesialan bukanlah bulan safarnya, melainkan disebabkan dosa-dosa yang telah dilakukan karena maksiat kepada Allah Swt.

·            Dalam pandangan Islam masa muda adalah masa yang sangat urgen dalam jenjang kehidupan manusia, karenanya harus lebih bijak dalam menggunakannya. Pemuda tidak hanya dituntut untuk menghidari perbuatan yang tidak baik, namun lebih dari itu, seorang pemuda harus mampu menentukan pilihan terhadap sesuatui hal yang terbaik  dari yang baik. Perbuatan yang lebih memberikan manfaat baginya dan juga bagi kepentingan agamanya serta menambah kekuatan dan keteguhan imannya. Sebab, masa muda adalah waktu yang tepat untuk digunakan dengan memperbanyak segala macam kegiatan yang positif, karena masih didukung dengan kondisi tubuh masih prima. Karenanya, masa muda merupakan masa puncaknya kekuatan mausia. Jika telah berlalu masa muda, maka berlalu pula kekuatannya, dan tidak akan dijumpai kekuatan itu lagi kecuali masa tua yang penuh dengan kekurangan dan kelemahan.

·            Cara yang paling ampuh untuk mengetahui karakter moral dariseorang wanita adalah dengan bertanya siapa teman-temannya. Jika seorang wanita berteman dan bergaul dengan orang-orang yang baik maka insya Allah dia akan menjadi seorang  wanita yang baik, tetapi jika dia berteman dan bergaul dengan orang yang buruk akhlaknya, maka besar kemungkinan akhlaknya buruk juga.

·            Dalam ta’aruf, sebaiknya ada sikap untuk saling memahami. Seorang lelaki dapat mengawali pertemuan dengan kata-kata: “Kita bertemu saat ini dengan harapan mudah-mudahan Allah SWT memberikan pilihan yang terbaik untuk kita, “belum tentu aku akan menjadi yang terbaikuntukmu dan juga sebaliknya belum tentu kamu menjadi yang terbaik untukku, dan begitu juga belum tentu orang lain lebih buruk untukmu dan juga belum tentu kamu lebih buruk bagi orang lain.
_________________

(2) SAYYID  THOHA  MUSAWWA :

·            Filsafat berbeda dengan tasawwuf. Untuk memasuki dunia tasawuf (Irfan), seseorang terlebih dahulu harus memahami filsafat. Filsafat adalah sebagai landasan berpijak untuk memahami dunia tasawuf.

·            Kita menyakini Tuhan sebagai wujud mutlak, Dia adalah kausaprima dari segala yang ada. Kita juga menyakini adanya gradasi wujud. Tuhan keberadaannya mutlak, sementara kita manusia keberadaannya didapat dari Tuhan.

·            Ulama-ulama yang akan memasuki dunia parlemen, maka jangan sampai meninggalkan kesan bahwa politisi ulama itu hanya berperan sebagai tukang baca do’a, tetapi berupaya mengambil peran melahirkan kebijakan-kebijakan untuk ummat.
________________

(3) HABIB  THOHIR  bin  ABDULLAH  ALKAFF 


·            Berusahalah untuk menyenangkan Habibuna Muhammad Saw. Koreksilah, sebab waktu kita tinggal sedikit, mari kita tingkatkan ibadah kita kepada Allah Swt.

·            Yang paling penting adalah menjaga aqidah, jangan sampai ketidaktahuan mereka kepada aqidah ahlussunnah wal jama’ah menjadi sasaran empuk propagandis aliran sesat yang merusak pokok kepercayaan ummat Islam.

·            Disaat orang lain diam, saya katakan, saya menyediakan diri untuk menghadapinya sekalipun sendirian.

·            Jadi faham aliran sesat dan faham-faham diluar Islam seperti sekularisme, pluralisme perlu diluruskan. Ini dapat merusak aqidah ummat Islam, karena faham-faham ini mengarah pada pemuirtadan. Alasannya sudah cukup kuat, yakni memutuskan akal, merekayasa fiqih lintas agama karena fiqih Islam dianggap tidak demokratis, dan berupaya meragukan kaidah keislaman.

·            Allah mendidik Rasulullah Saw dengan al-Qur’an dan kebanyakkan dari isi kitabullah itu bertutur tentang kisah terdahulu yang berguna untuk meneguhkan keimanan. Oleh sebab itu, marilah kita selalu melakukan instrospeksi untuk menghadapi hari perhitungan : apa yang sudah kita perbuat untuk Allah dan Rasul-Nya ? Kenapa kita selalu enggan untuk mengerjakan perintah Allah, padahal begitu banyak nikmat yang diberikan kepada kita. Lalu, kalau kita tidak mau diperintah oleh Allah dan selalu merasa berat mengerjakan perintah-Nya, mau jadi apa nanti diri itu diakherat ketika saat perhitungan amal ?

·            Inilah kesempatan bagi kita (malam nisfu sya’ban), yang berlumuran dosa, yang banyak berbuat maksiat durhaka kepada Allah Swt. Dan sering melanggar perintah-Nya, sebelum  datang ajal kita, sebelum persidangan Allah tiba…. ..menangislah pada malam ini, bertaubatlah pada malam ini, memohon ampun kepada Allah Swt.

·            Para aulia Allah tidaaklah mendapatkan kedudukan yang tinggi dengan berpangku tangan saja. Akan tetapi, mereka berjuang terlebih dahulu dengan mujahadah dan berdakwah.

·            Persatuan diantara ulama dan umara merupakan suatu hal yang sanagat diperlukan. Karena itu, kita berikan hak kepada ulama haknya seperti dalam berfatwa. Begitu juga kita berikan hak umara untuk mengatur masyarakat sebagaimana porsinya. Bukan sebaliknya, ulama mengambil hak dari umara, atau umara mengambil hak dari ulama.
_________________

(4) HABIB  THAHA al-HAMID (Papua) :



·            Kalau anda guru jadilah guru yang baik. Jika anda pegawai jadilah pegawai yang baik, dan seterusnya. Kerja yang baik-baik sajalah..
___________________



(5) SYEKH al-HABIB THARIQ GHANNAM al-HASANI  :


·       Setan sangat benci ketika ummat Islam mau mempelajari agamanya karena dengan ilmu agama ummat Islam akan kuat dan mengetahui cara mengalahkan setan.
_________________



(6) HABIB  TOHA  bin  MUHAMMAD  YAHYA  :

·            Dengan akhlaq yang baik, Insya Allah ummat Islam akan disegani dan mempunyai wibawa ditengah kehidupan.

·            Setiap insan yang bersungguh-sungguh di jalan Allah, Allah akan menjamin kehidupan mereka. Jangan pernah ragu atas luasnya kekayaan Allah.
____________________


(7) HABIB TAUFIK bin ABUBAKAR ALAYDRUS  :



·           Ketika kamu naik mimbar, baik untuk berceramah ataupun menjadi khatib jum’at, maka sama saja kamu mewakili Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam. Dan dikanan kiri kamu terdapat malaikat yang menyaksikan. Maka jagalah ucapan kalian.
________________


(8) SAYYID  THARICK  CHEHAB  bin  ALI  bin  AHMAD  bin  SHAHAB  :

·            Orang tua mempunyai hak untuk memilihkan jodoh bagi anaknya dan anak mempunyai hak veto untuk menolak. Sebaliknya, anak mempunyai hak untuk memilih pasangannya dan orang tua mempunyai hak veto untuk menolak pilihan anaknya.

·            Pak kiai tetap diperlukan. Bapak berbagi tugas dengan saya. Pak kiai bertugas merawat aki lama agar tetap tokcer, dengan cara menjaga aqidah ummat yang pak kiai bina, sedangkan bidang saya membuat aki baru. Biar saya yang berhadapan dengan orang-orang yang berpendidikan barat. Dia mau ngomong inggris, belanda, prancis atau jerman, biar saya yang menghadapi. Kalau dia membawa dalil-dalil dari bible, Insya Allah saya pun bisa mengatasinya. (Pembicaraan dengan KH Abdullah Syafi’i).
_______________

(9) TAHIR al-HADDAD

·            Ikrar talak di depan pengadilan penting, karena :
1.    Kehadiran pengadilan adalah untuk meluruskan segala tindakan yang melenceng untiuk disesuaikan dengan ajaran Islam. Dalam kasus talak  seorang suami sebelum menjatuhkan talak harus berpikir mendalam dampak yang ditimbulkan oleh keputusannya itu sehingga ia menjadi lebih hati-hati dan rasional.
2.    Dengan melalui proses pengadilan diharapkan penggunaan hak talak agar dilakukan secara benar dan diterapkan hanya dalam kondisi darurat.
3.    Pengadilan sebenarnya berfungsi sebagai hakam seperti yang dianjurkan oleh syari’at Islam.
4.    Pengadilan diharapkan dapat berperan menjamin hak-hak masing-masing pihak sebagai akibat dari perceraian, misalnya jaminan ganti rugi dalam talak dan mut’ah.
___________________

(10) SAYYID TSAQIF bin FAIZ bin SHOLEH al-ATHAS


·            Saya bingung kepada ummat zaman sekarang, kenapa mereka lebih rela kehilangan Allah ketimbang kehilangan harta. Mereka lebih memilih dunia. Ingat saudara, kalau kalian semua memperhatikan dunia akhirat tidak dipikirkan, maka Allah akan memporakporandakan dunia kalian, namun tatkala anda pikirkan akhirat, maka Allah akan baguskan, Allah akan menyelamatkan anda didunia hingga akherat.

·            Manakalah (tulisan) kalimat La ilaha illallah dibakar, berarti kepala jadi kaki, kaki jadi kepala, mati bersimbah darahpun, kami tidak akan mundur untuk membela kalimat Allah Subhanahu wa ta’ala. Karena para sahabat, para ulama didalam menegakkan kalimat tauhid, La ilaha illallah, mereka tidak membiarkan kalimat (bendera) itu jatuh (ketanah).

·            Allah sendiri yang bershalawat kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam. Allah yang menciptakan seluruh manusia, dan apanya kita? Duduk petantang petenteng ketika di dunia tidak mau bershalawat kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam. Betapa sombongnya kita. Maka dari itu, perbanyaklah kita bershalawat karena Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam mengorbankan jiwanya, mengorbankan keluarganya, hartanya untuk kita ummat islam. Waktu entar dihari kiamat, siapa manusia yang paling sibuk? Tiada lain adalah Baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam. Kenapa? Karena beliau menolong ummatnya yang ada di dalam neraka.
________________

(11) HABIB TAUFIQ bin MUHAMMAD BARAQBAH:


·            Ilmu dunia saja sampai sarjana, ilmu akhirat masa cuman TK. Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam bersabda, “Sesungguhnya Allah membenci orang yang pandai dalam urusan dunia namun bodoh dalam perkara akhirat” (HR. al-Hakim).

·            Kadangkala lisa kita mengaku mencintai rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam, namun perbuatan kita sama sekali tidak mencerminkan hal demikian. Rasulullah sunnahkan ini dan itu, tapi kita menolak dan dengan entengnya kita berkata: |itu kan Cuma sunnah”.  Coba tanyakan pada diri kita masing-masing, masih pantaskan kita mengharapkan syafa’at beliau kelak?

·            Kebanyakkan orang Ngecass HP-nya setiap saat agar tidak mati, tapi tidak banyak yang mengecass hatinya padahal sudah lama mati.
_______________



(12) HABIB TAUFIQ bin ALWI al-IDRUS (Amuntai)




·            Barangsiapa mengenang, membaca manakib, mengingat, melihat gambar ataupun menyebut nama para wali-wali Allah itu, maka akan diturunkan beberapa rahmat oleh Allah Subhanahu wa ta’ala (kepada mereka, penulis).



·            Diantara syair yang beliau baca pada peringatan Isra Mi’raj di Mesjid “At-Taqwa” Amuntai, Rabu malam Kamis, 28 Maret 2018, sebagai berikut:

“La ilaha illallah

La ilaha illallah

Muhammad Rasulullah

Guru Zaini Abdul Ghani Waliyullah.”



“Bismillah itu mulai di kalam

Namanya Allah khaliqul a’lam

Mintalah ampun siang dan malam

Supaya selamat iman dan islam”



“Hidup di dunia tidaklah abadi

Di dalam kubur tinggal sendiri

Tinggallah anak tinggal famili

Amal yang shaleh menjadi ganti”


“Wahai saudara laki dan istri
Turut perintah Rabbul ‘Izzati
Marilah taubat sebelum mati
Karena kuburmu telah menanti”

“Kubur menanti siang dan malam
Jangan kau .... bertinggal diam
Dilobang tanah terlalugarang
Dimasukkan kamu tinggal seorang”

“Mayit ditinggal dalam kuburnya
Ar-roh kembali sampai dadanya
Untuk diperiksa ketuhanannya
Munkar dan nakir tanya padanya”

“Dikalau ada amal shalehnya
Selamat diri dari periksanya
Senang sentosa dalam kuburnya
Berbahagia di akheratnya”

“Jikalau tidak ada amalnya
Dipukul malaikat hancur tulangnya
Merasa siksa amat pedihnya
Malaikat tidak kasihan padanya”

“Astaghfirullah kami ucapkan
Harap ampunan Allah berikan
Segala kesalahan Allah maafkan
Redha-Nya Allah kami harapkan”.
_______________________

(13)     THAHA al-JUNAYD 
        (Syekh Muhammad Thaha al-Junaid):

 

Kunci utama yang harus dimiliki para penghafal al-Qur’an adalah niat. Semua penghafal harus membulatkan niatnya untuk bisa menghafal seluruh isi al-Qur’an, kemudian mengulang-ulang (muraja’ah) kembali atas bacaan yang telah lewat.
_______________

(14)     HABIB THOHIR bin MUHAMMAD al-HADAR:

 

Seseorang jika sudah cinta, dan apabila tidak berjumpa akan muncullah dalam hati kata rindu dalam dirinya.·       

Nikmat dunia dapat saja diberikan kepada siapapun baik kepada hamba yang dicintai Allah dan hamba yang Allah benci. Akan tetapi nikmat agama hanya diberikan kepada orang yang dicintai oleh Allah.·       

Santri harus menjaga dirinya dari sesuatu yang dapat menyebabkan dirinya lalai dalam menuntut ilmu, seperti selalu bercanda, membicarakan sesuatu yang tidak penting bersama temannya dan santri tidak boleh terlalu banyak berbicara, jika tidak dalam keadaan darurat, karena hal yang seperti inilah yang membuat semangat para santri dalam menuntut ilmu semakin berkurang. Dan santri harus menjaga dirinya dari melakukan suatu kemaksiatan, karena ilmu Allah tidak akan diberikan kepada orang yang senang dalam bermaksiat.  

________________ 


(15)     DR. SYAIKH SAYYID THORIQ al-LAHHAM 
         (Syaikh DR Allamah as-Sayyid Thoriq Muhaammad Najib al-Lahham al-Husaini al-
          Lubnani):

 

·Sejatinya sufi adalah mereka yang memakai shuf atas keadaan hati yang bersih. Mereka yang selalu melawan hawa nafsunya. Mereka jadikan dunia diatas tengkuk mereka. Mereka yang berjalan dijalan al-Musthafa.
____________________

(16)       SAYYID AHMAD THALIB al-ATHAS


 

 

·      Tiada negara seindah Indonesia dan penduduknya seramah Indonesia, serta sangat mencintai ulama dan ahli bait (habaib)

 

·      Tiada ormas Islam sebesar NU, yang dijaga dan dibimbing oleh ulama dan habaib.



 
(17)       HABIB THOHA bin HUSEIN al-JUFRI :





·      Sadarlah bahwa pantauan Allah tidak bakal meleset.

 

·      Jangan sampai kita punya perasaan ada jasa pada agama.

 

·      Ada 4 kunci kebahagiaan, yaitu : 1) memiliki istri yang shalehah dan cocok dengannya, 2) mempunyai teman-teman yang baik, 3) anak-anaknya patuh kepada orang tuanya, dan 4) tempat kerjanya tidak terlalu jauh dari rumahnya.

 

·      Jika tahun ini tidak ada bedanya dengan tahun-tahun sebelumnya, maka kita termasuk orang-orang yang tertipu, (karena) umur makin tua, makin dekat dengan kematian, tetapi tidak ada nilai tambah dalam ibadah kepada Allah.

 


(18)       HABIB TAUFIQ bin MUHAMMAD DAHLAN al-JILANI :



·         Filofosi bilangan dalam (bahasa suku) Jawa. (Kalau) dalam bahasa Indonesia : 21 = dua puluh satu, 22 = dua puluh dua… s/d 29 = dua puluh Sembilan. Dalam bahasa jawa tidak diberi nama Rong puluh siji, rongpuluh loro, dan seterusnya. Melainkan SELIKUR, Rolikus…. s/d songo likur. Disini terdapat satuan LIKUR yang merupakan kependekkan dari (Lingguh Kursi), artinya duduk dikursi. 
Pada usia 21 – 29 itulah pada umumnya manusia mendapatkan ‘tempat duduknya” atau pekerjaaannya, profesinya yang akan ditekuni dalam kehidupannya. 
Ada penyimpangan pada bilangan 25, tidak disebut sebagai Limang Likur melainkan SELAWE. SELAWE = (Seneng-senengew Lanang lan Wedok). Puncak asmaranya laki-laki dan perempuan maka pada usia tersebut pada umumnya orang menikah (dadi manten). Kemudian ada penyimpangan lagi nanti pada bilangan 50. Setelah sepuluh, rong puluh, telung puluh, petang puluh, mestinya Limang puluh. Tapi 50 diucapkan menjadi SEKET (Seneng Kethonan), suka memakai Kethu /tutup kepala topi (koipiah). Tanda usia semakin lanjut, tutup kepala bisa untuk menutupi botak atau rambut yang memutih karena semirnya habis. Disisi lain, bisa juga kopiah atau tutup kepala melambangkan orang yang seharusnya sudah lebih ta’at beribadah. Pada usia 50 tahun mestinya seseorang seharusnya lebih memperbanayak ibadahnya dan lebih berbagi untuk bekal memasuki kehidupan akherat yang kekal dan abadi. dan kemudian, masih ada satu bilangan lagi, yaitu 60, yang namanya menyimpang dari pola, bukan enam puluh melainkan SEWIDAK atau SUWIDAK. SEWIDAK (Sejatine  wis wayahe tindak), artinya : sesungguhnya sudah saatnya pergi, sudah matang, harus sudah siap dipanggil menghadap Tuhan.
______________

(19)     SYED TAN SRI MOCHTAR al-BUKHARY :



·       Saya percaya pada keberkahan  rezeki. Hari ini kita bantu orang, esok lusa orang akan bantu kita pula dengan cara yang lain.

·       Allah kata kalau hendak mengenal Dia maka hendaklah mengenal diri sendiri dulu. Yakin dengan diri sendiri adalah salah satu tanda orang itu kenal dirinya sendiri. Insya Allah bila kita yakin, Allah akan permudahkan urusan kita.


(20)     HABIB TAUFIK bin MUHAMMAD BOFTEM (ABU FUTAIM)


  ·       Lakukanlah selalu kebaikan sekecil apapun itu karena Allah Subhanahu wa ta’ala sangat menyukai itu dan kita tidak pernah tahu kebaikan mana yang menghantarkan kita ke sorga.

·       Allah Subhanahu wa ta’ala mempertemukan untuk satu alasan. Entah untuk belajar atau mengajarkan. Entah hanya untuk sesaat atau selamanya. Entah akan menjadi bagian terpenting atau hanya sekedarnya. Akan tetapi, tetaplah menjadi yang terbaik diwaktu tersebut. Lakukan dengan tulus meski tidak menjadi seperti apa yang diinginkan. Tidak ada yang sia-sia, karena semua Allah Subhanahu wa ta’ala yang mempertemukan.

·       Wanita bukanlah pakaian yang bisa kamu kenakan dan kamu tanggalkan sesuka hati. Wanita itu terhormat dan memiliki haknya. Lelaki sejati bukanlah yang kuat gertakan dan hentakan ancaman, tetapi yang dapat menjalankan amanah dengan baik dan menjaga kehormatan orang lain.

·       Orang yang hadir di majelis ilmu adalah orang yang diredhai Allah Subhanahu wa ta’ala.

·       Jadilah seperti bunga yang memberikan keharuman bahkan kepada tangan yang telah merusaknya.


(21)     KH. SAYYID THOYYIB HASAN BA’BUD



·       Perasaan khawatir itu wajar/ manusiawi. Begitu sebaliknya tawakkal itu wajib, namun juga harus diimbangi dengan ikhtiar.

·       Ben sukses, sing utama ta’dhim karo guru, sakliane mempeng lan benerke niat.

(22)     SAYYID TAHIR AHMAD MAULANA JAMALULLAIL

·       Kita boleh (dapat) saling tolong menolong antara satu sama lain pada setiap perkara yang kembali kebaikannya kepada Islam dengan harapan hubungan yang berkekalan dengan wasilah (mempelajari) kitab-kitab, majalah-majalah dan risalah-risalah.

 

(23) KH. MAS THALHAH ABDULLAH SATTAR

(KH. Ahmad Thalhah bin Abdullah Sattar bin Muhammad Nur bin Abdul Qohhar bin Thalhah bin Kiai Hajji bin Muhammad bin Abdullah Mnsur bin Abdul Karim bin Kiai Khatib bin Sayyid Ahmad Baidhawi (Pangeran Ketandur) bin sayyid Shaleh (Panembahan Pekaos) bin Sayyid Ja’far Shadiq (Sunan Kudus) bin sayyid Utsman haji (Sunan Ngudung) din Sayyid Fadhal Ali al-Murthado bin sayyid Ibrahim (asmoro) bin Sayyid Husein Jamaluddin bin Ahmad Syah Jalaluddin bin Abdullah bin Abdul malik Adzmatkhan bin Alwi ‘amil faqih bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali Qasam bin Alawi bin Muhammad bin Alawi bin Abdullah/ Ubaidillah bin Imam Muhajir bin Isa an-Naqib bin Muhammad an-Naqib bin Ali al-Uraidhi bin ja’far Shadiq bin Muhammad Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Ali dan Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah Shallallhu ‘alaihi wasallam).

 


·       Koen elek nangaku, aku gak ngongkon, elek-elekmu dewe. Koen apik nang aku, aku yo gak ngongkon, apik-apikmu dewe. Sedeng manungso iku dibales karo perbuatane dewe-dewe.

(kamu menjelek-jelekkan aku, aku tidak peduli. Kamu puji-puji aku, aku ya nggak peduli. Karena sesungguhnya seseorang itu dibalas berdasarkan perbuatannya masing-masing).

 

(24) KH. TUBAGUS AHMAD BAKRI (MAMA SEMPUR)

(Syekh Tubagus Ahmad bakri as-sampuri bin Tubagus Sayeda bin Tubagus Hasan Arsyad al-Bantani bin Muhammad Mukhtar bin Sultan Abu al-Fath (Sultan Ageng Tirtayasa) bin Sultan Abu al-Ma’ali Ahmad bin Sultan Abdul mafakkhir Mahmud Abdulqadir bin Sultan maulana Muhammad Nashruddin bin Maulana Yusuf bin Maulana Hasanuddin bin Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) bin Syarif Abdullah Umdatuddin Adzmatkhan bin Sultan Syarif Ali Nurul Alam Adzmatkhan bin Jamaluddin Akbar al-Husaini bin Ahmad Syah Jalaluddin bin Abdullah Adzmatkhan bin Abdul; malik Adzmatkhan bin Alwi bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali Qassam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Imam Muhajir bin Isa An-Naqib bin Muhammad An-Naqib bin Ali al-Uraidi bin ja’far ash-shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Ali dan Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallam).

 


·       Ari anu pang afdhol-afdholna tarekat dina jaman ayeuna, jeung ari leuwih deuket-deuketna tarekat dina wushul ka Allah Ta’ala eta nyaeta tholab ilmi, serta bener jeung ikhlas.

(Tarekat yang paling afdhol zaman sekarang dan tarekat yang paling dekat sampai kepada Allah adalah menuntut ilmu, serta benar dan ikhlas)


(25) HABIB TOHA FIKRI bin MUHAMMAD ASSEGAF

 

 


 

·       Agama itu adalah untuk memantapkan adab, dimana adab dan akhlak harus lebih baik dari sebelumnya. Adab kepada siapa? Pertama adab kepada Allah, kedua adab kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ketiga adab kepada para guru para ulama, keempat adab kepada orang tua, adab kepada keluarga, adab kepada tamu, adab kepada orang yang lebih muda, adab kepada orang yang lebih tua, sampai-sampai adab kepada binatang dan tumbuh-tuimbuhan dan juga kepada alam juga diatur oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Kalau kita sudah mempelajari adab, Insya Allah agamanya akan masuk rel lagi, setiap keluar rel, akan masuk lagi karena ada kontrol adab.

 

·       Pernah Rasulullah bertanya kepada malaikat : apakah benar engkau bisa menghitung tetes hujan dari zaman Nabi Adam sampai nanti akhir kiamat, yang jatuh dilautan ada berapa, yang jatuh didaratan ada berapa, apakah engkau bisa menghitungnya? Benar ya Rasulullah, kata malaikat, saya bisa menghitung semuanya. Tapi kelemahan saya ya Rasulullah, kata malaikat, saya tidak bisa menghitung cucuran rahmat Allah Subhanahu wa ta’ala ketika ummatmu berkumpul pada suatu perkumpulan, atau majelis dimana mereka bershalawat kepadamu Ya Rasul, (tentang hal) itu aku tidak bisa menghitung cucuran rahmat Allah, karena langsung dari Allah.

 

 

(26) HABIB THARIQ bin FARUQ ELKASSAR

 

 


 

·       Siapakah orang muslim itu? Orang muslim adalah orang yang beriman dengan apa yang wajib diimani dalam syari’at, dan sedikitpun ia tidak ragu dengan keimanannya.

 

(27) HABIB THOHA bin ALI bin ABDURRAHMAN ASSEGAF

 

 


 

·       Majelis taklim adalah (termasuk) tempat-tempat khair, maka yang datang juga termasuk orang-orang yang khair.

 

·       Para ulama/ auliya itu membawa barakah, membawa nur dari baginda junjungan kita Nabi besar Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

 

 

(28) DR. TAWFIK al-ATTAS

(DR. Syed Ali Tawfiq al-Attas)

 


 

 

·       When ulama are ignorant of their own ignorance, their false knowledge will create confusion and extremism among the masses. There is a danger when those claiming to be repositors of freedom apply deficient reasoning. (Ketika ulama mengabaikan ketidak tahuan mereka sendiri, pengetahuan palsu mereka akan menciptakan kebingungan dan ekstremisme diantara massa. Ada bahaya ketika mereka yang mengklaim sebagai repositori kebebasan menerapkan penalaran yang kurang)

 

·       The muslim’s community has for more imfortant problem’s. By preventing one person from comitting sin, you do not prevent the rest of society from doing the same. It is society you should save. (Komunitas muslim memiliki masalah yang jauh lebih penting. Dengan mencegah satu orang melakukan dosa, anda tidak mencegah masyarakat lainnya melakukan hal yang sama. Masyarakatlah yang harus anda selamatkan)

 

·       Prohibitions againt injustices are in the Quran. You cannot have a law that is unjust to certain people. If there ar unjust laws, the cause is not Isla, but those who make the laws, from the confusion caused by the corruption of knowledge. (Larangan terhadap ketidakadilan ada dalam al-Qur’an. Anda tidak bisa memiliki hukum yang tidak adil untuk orang tertentu. Jika ada hukum yang tidak adil, penyebabnya bukan Islam tetapi mereka yang membuat hukum, dari kebingungan yang disebabkan oleh korupsi ilmu pengetahuan.)

 

(29) DR (Hc) H. TENAS EFFENDY

        (Tengku Nasaruddin Said Effendy bin Tengku Said Umar Muhammad al-Jufri, Budayawan Riau)

 


 

-       Wahai nanda hendaklah ingat

Hidup didunia amatlah singkat

Banyaklah amal serta ibadat

Supaya selamat dunia akhirat

-       Wahai ananda dengarlah mudah

Baikkan laku elokkan tingkah

Banyakkan kerja yang berfaedah

Supaya hidupmu beroleh berkah

-       Wahai ananda dengarlah pesan

Kuatkan hati teguhkan iman

Jangan didengar bisikan setan

Supaya dirimu diampuni Tuhan

-       Wahai ananda peganglah janji

Berbuat khianat engkau jauhi

Banyakkan olehmu bertanam budi

Supaya kelak hidup terpuji

-       Wahai ananda cahaya mata

Janganlah tamak kepada harta

Mencari nafkah berpada-pada

Supaya hidupmu tiada bernista

-       Wahai ananda sibiran tulang

Betulkan kaji, tegakkan sembahyang

Umur yang ada jangan dibuang

Supaya hidupmu dipandang orang

-       Wahai ananda buah hati bunda

Berpegang teguhlah pada agama

Beramallah engkau sehabis daya

Supaya selamat dari neraka

-       Wahai ananda mustika hati

Pandai-pandailah membawa diri

Hasutan orang jangan peduli

Serahkan diri pada ilahi

-       Wahai ananda intan terpilih

Jadilah engkau anak yang shaleh

Berbuat baik jangan milih

Bergaul jangan memilih kasih

-       Wahai ananda kekasih ayah

Hanya Allah yang engkau sembah

Ibu dan bapa jangan disanggah

Supaya engkau beroleh berkah

-       Wahai ananda tambatan hati

Jauhkan sifat iri dan dengki

Bekerjalah dengan sesungguh hati

Itulah bekal hidup dan mati.

 

 

(30) SYARIF AHMAD THOLIB bin YAHYA  

           (Syarif Ahmad Tholib (Kang Olieb) bin Hud bin Muhammad bin Umar bin Yahya)

 


·       Jika kita ingin melihat wajah Islam di Indonesia, (maka) lihatlah Islam di pesantren-pesantren.  

 

(31) HABIB dr. KH. TAUFIQURRAHMAN ABILDANWA bin YAHYA

 

 

·       Menurut Ibnu Sina, orang-orang yang masih hidup akan memiliki hati bersih dapat berkomunikasi secara langsung dengan mereka dari alam kubur. Pendapat yang menarik ini misalnya dapat kita baca dalam Surat yang dikirimkan oleh Ibnu Sina kepada Abu Sa’id al-Khair seperti yang terdokumentasikan dengan baik dalam Rasail Ibnu Sina, “Fi al-Hikmah al-Masyriqiyyah”.

    Dalam suratnya ini, Ibnu Sina mengatakan:

    “Jika ada seseorang yang meninggal dunia dialam rohan dia termasuk kedalam golongan jiwa yang suci sebelum meninggalkan tubuhnya (mati) maka ia akan tetap tinggal selamanya di alam roh dalam keadaan penuh kebahagiaan bersama dengan akal-akal dan jiwa-jiwa (yang tenang) dan dapat memberikan pengaruh  (terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi didunia seperti halnya pengaruh yang dipancarkan oleh akal-akal langit”

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar