Kamis, 01 November 2018

Kalam Habib G


G

(1) HABIB  GHOZY bin AHMAD bin MUSTAFA bin  HUSIN  SYIHAB  :

·         
         Saya sangat terkesan tinggal di eropa, karena ajaran Islam diterapkan disana. Tetapi sayang, ketika saya berkunjung ke negara muslim, yang ada hanya iman. Di eropa, kita tidak mendapatkan iman; tetapi ajaran seperti kebersihan, memegang amanah, disiplin, menepati janji, diterapkan dengan baik. Semoga kita, di negara muslim ini, selain beriman kepada Allah, juga menerapkan ajaran Islam dengan sungguh-sungguh.

·            Bani israil adalah orang yang telah mencampakkan syari’at dari Allah itu ke belakang, bukan kea rah muka. Kalau dibuang kebelakang jelas tidak akan dipungut lagi, tetapi kalau dibuang ke muka masih ada kemungkinan akan dipungut lagi, sebab masih akan dilalui.
__________________

(2) HABIB GEYS ASSEGAF Lc,MA
(Geys bin Abdurrahman Assegaf):



·            Jangan hiraukan komentar miring orang yang menghalangi kamu untuk berubah menjadi lebih baik.

·            Peluh dan letih dalam beribadah akan menjadi saksi cinta kita pada-Nya.


·            Kita tak akan pernah bahagia bila hati kita sulit menerima kebahagiaan orang lain.

·            Hasad itu tidak ada obatnya, bahkan ketika orang yang dihasadi menderita, hasad itu semakin besar dan memakan sisa keimanan dan kemanusiaan, sehingga akhirnya berubah menjadi hewan yang berwujud manusia.

·            Saat hamba berada pada titik terendahnya, hendaknya dia menyadari bahwa Allah Azza wa Jalla berada pada puncak kelembutan-Nya.

________________


(3) HABIB GAMAL bin YAHYA:


·            Aqal ini menolak kebodohan. Kedua, hati ini juga menolak ketololan dan ketiganya metabolism ini menolak kemiskinan. Karena selama ini, di era reformasi ini, rakyat sudah tidak bisa membedakan antara yang baik dengan yang lebih baik, itu akalnya. Dan rakyat ini dan bangsa ini, seluruh dunia, tidak bisa membedakan antara yang sempurna dengan yang lebih sempurna hatinya. Juga cara mencari nafkah tidak bisa memilih antara yang utama dan yang lebih utama. Atas dasar itu, sasya merasa keberatan jika para penguasa ini pola pikir akalnya tidak ada perubahan. Begitu juga, penguasa-penguasa sekarang kualitasnya itu, (tadi saya katakan): “maling diangkat jadi garong”. Ini yang menyebabkan akal ini jadi mundur, dan ini menyebabkan hati menjadi tolol, dan metabvolime mencari nafkah dinegeri ini tidak mencapai target kesejahteraan malah menambah kemiskinan.

__________________  

(4) HABIB SYARIF GHASIM bin HUSIN al-ATTHAS:

 

Teruslah berjuang sampai suara hinaan itu berubah menjadi tepuk tangan dan penghormatan.
________________

(5) GUS AM 
(Habib Amrullah Husein Basyaiban)

 
Ingin hidup berkah mari membaca shalawat, ingin rezkinya mengalir mari membaca shalawat, ingin diberi kemudahan mari membaca shalawat.

Untuk mendapatkan ketenangan dalam hidup, ada beberapa kuncinya, diantaranya kita mencintai Allah dan Rasul-Nya, taat kepada orang tua serta taat kepada guru yang telah ikhlas membentuk karakter.

__________________

(6) HABIB GHASSIM SYAMI bin JA’FAR ASSEGAF:

 
Ilmu itu nggak gampang kita cari. Ilmu itu susah. Kita butuh pemahaman dan pengertian dan beradab kepada guru-guru kita.

·Nafsu itu harus kita tundukkan supaya kita bisa berbuat baik, mengharap redha Allah Subhanahu wa ta’ala. Semakin ente tahan, semakin ente tanggung, dosanya diampuni oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Keberkahannya akan ditambahin oleh Allah Subhanahu wa ta’ala dan dimasukkan kedalam sorganya Allah subhanahu wa ta’ala.
______________ 

(7) GUS HUDA
 (KH. Habib Mifthaul Huda Sulaiman Basyaiban):

 

Kesuksesan adalah ketika kita mampu memanfaatkan amanah usia kepada sesuatu yang memberi kemanfaatan seluas-luasnya.

Kita itukan tidak tahu pada akhirnya nanti kita akan jadi orang yang baik atau buruk menurut Allah. Mereka juga makhluk ciptaaan Allah.


(8)  HABIB AHMAD GHAZALI ASSEGAF

  ·    Rahasia berkhidmah adalah keberkahan yang diturunkan kepada shahibul khidmah yang mungkin tidak diberikan kepada orang yang punya ilmu. Jadi khidmah itu sesuatu yang luar biasa. 

·     NU akan besar sendiri tanpa kita. Kita tidak dibutuhkan NU. NU seperti gerbong kereta yang akan berjalan. Kita mau ikut didalamnya atau tidak, terserah. NU akan tetap besar karena kebesaran pendirinya dan para aulia.    
 
    
(9)  HABIB GUNAWAN al-AHMAD KHAN (Adzomatkhan)
 
 

 

·       Mencintai 1000 wali sekalipun kalau dia membenci atau melukai sedikitpun hati satu habib tetap mati masuk neraka, sebab adanya wali karena adanya habib, tidak ada habib tidak mungkin adanya wali, sekalipun wali tersebut golongan ahwal/ orang ajam yang diangkat menjadi seorang wali Allah karena muhibbin (mencintai ahlulbait Rasulullah Shallallhu ‘alaihi wasallam.

 

·       Didunia orang-orang bahyak yang cuek, gengsi dan masa bodoh serta tidak mau menyapa lebih dahulu bila berpapasan dengan ahlul bait Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wasallam, di akhirat kelak 99 % orang- orang akan mengharapkan syafa’atnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, baru disitu orang-orang  akan memerlukan atau minta belas kasihan syafa’atnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, apakah patut sewaktu didunia mereka berbuat seperti, diakhirat mereka meminta belas kasihan syafa’at Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam.

 

·       Ajaran dan amalan yan g dibuat oleh ahlul bait dan ulama ahlussunnah wal jama’ah tidak mengada-ada seperti yang dituduhkan oleh golongan wahabi tetapi berdasarkan dalil yang ada dan bertanya serta meminta izin kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam langsung. Sesungguhnya hati yang bersih dari dosa-dosa  (maka) ia akan bisa melihat (dibukakannya tabir alam ghaib oleh Allah Subhanahu wa ta'ala). Ingatlah ajaran dan amalannya ahlu bait dan ulama ahlus sunnah wal jama’ah , tidak dibuat seperti golongan wahabi yang tuduhkan (fitnahkan).
 
 

(10) HABIB GAMAL bin ABUBAKAR ASSEGAF


 

 

·       Jangan sekali-kali kalian bersedekah meminta disebut nama (karena) hal tersebut bisa membuat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sedih, karena hal itu bisa menimbulkan riya’

 

(11) HABIB AHMAD GHALIB bin MUSTHAFA ALAYDRUS

 


 

·       Belajar dipagi hari dijalan Allah dan belajar di sore hari lebih baik daripada dunia dan seisinya.

 

           (12) SAYYID GHASSAN MUNASHRA

(Sayyid Ghassan Munashra bin Abdul Salam Husain Munashra)

 


 

·       Kebenaran itu ada dalam perdamaian, jika tidak ada perdamaian maka tidak akan ada kebenaran.

 

        (13) SYED GHAYORUL HASAN REZVI

 


·       It is laughable and juvenile to connect madrassas with terrorism. One or two isolated incident can not be used to defame madrassas (sangat menggelikan dan kekanak-kanakan untuk menghubungkan madrasah dengan terorisme. Satu atau dua kejadian terisolasi tidak dapat digunakan untuk mencemarkan nama baik madrasah)

 

·       Nowaday, children who studied in madrassas are becoming IAS officers and earning fame in multiple spheres. Madrassas don’t breed terrorists, they produce IAS officers

 
 
 

      (14) SYED GADDAFI SYED SAIFUDDIN

 


·       Bukan ombak itu yang besar, tetapi perahu kitalah yang kecil.

 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
____________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar