(1) HABIB NABIL bin
FUAD AL MUSHAWWA
·
Ibadah kita tak
ada seujung kukupun dibanding ibadah Rasulullah.
·
Kalau merupakan kewajiban
kita tidak bisa menolaknya, tidak boleh mundur, dengan Bismillah kita jalani.
_______________
(2) HABIB NAJIB bin
TOHA ASSEGAF :
·
Beruntunglah
orang-orang yang mengisi ramadhan dengan amal shaleh dan pendekatan diri kepada
Allah. Dan celakalah orang yang ketika Raamadhan datang tidak mengisinya dengan
amal baik, membiarkan jam, hari, menit dan detik lewat begitu saja. Seakan-akan
tidak ada karunia yang diberikan Allah kepadanya. Padahal Allah membuka pintu
bagi orang-orang yang ingin mendekatkan diri.
·
Merugilah orang yang berkata
: “Aku masih bisa berjumpa dengan ramadhan tahun depan”. Karena itu ia tidak
memanfaatkan ramadhan ini dengan amal shaleh. Padahal kita tidak tahu, apakah
kita masih diberi kesempatan hidup hingga tahun depan. Bukankah umur manusia
ditanagan Tuhan ? Kita tidak tahu, apakah kita masih bisa bersama ayah, ibu,
suami, istri, saudara, anak serta kawan-kawan nati ? Bagaimana bila mereka yang
kita sayangi lebih dahulu menghadap-Nya ?
·
Ummat Islam di
Indonesia secara kuantitatif memang sangat baanyak, dan itu sangat
membanggakan. Namun, secara kualaitatif, sungguh memprihatinkan, bahkan sangat
mengerikan. Mereka menjarah negeri ini secara besar-besaran dan lupa bahwa
mereka adalah muslim yang disumpah dengan al-Qur’an diatas kepala mereka
kemudian menutupi kejelekannya dengan naik haji dan pergi umrah.
·
Menjadi ahlul bait bukanlah
hadiah yang harus dibangga-banggakan, tetapi amanah berat menjaga ummat nabi
Muhammad Saw yang akan dipertanggungjawabkan di akherat. Kebaikan yang dilakukan
oleh ahlulbait memang akan mendapatkan pahala 2 kali lipat. Namun jika maksiat
yang dilakukan, dosa dan siksa yang akan diterimapun dua kali lipat besarnya.
·
Keluarga yang
kuat imannya akan menjadi benteng Islam yang kokoh, dan juga benteng masyarakat
yang tangguh.
·
Rugilah orang-orang yang hanya
melewatkan mutiara-mutiara majelis
ta’lim yang disampaikan para ulama dan setelah itu dia tidak berbuat apa-apa.
·
Dalam kehidupan
berumah tangga, mesti ada sikap saling pengertian, menghormati dan menghargai
diantara kedua belah fihak. Bila hal ini bisadiwujudkan, maka akan tercipta
sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah.
·
Kita sat ini banyak yang
berani berbuat maksiat dan terlalu cinta dunia. Al-Qur’an memang selalu dibaca,
tapi hati kita beku. Bagaaimana tidak disebut ahli maksiat kalau dengan sadar
kita berbuat maksiat. Itu kan berarti berani meremehkan perintah Allah Swt. Dan
jika kita berbuat maksiat dan merasa
Allah Swt tidak melihat, itu lebih parah lagi. Namanya kufur.
·
Perlukan satu
jam dalam sehari untuk berbicara dengan keluarga dalam masalah agama.
·
Alawiyin dulu, dimasa
keemasannya, berilmu dan berakhlak sangat tinggi. Merekalah para imam ummat. Lalu tiba;ah generasi
berikutnya. Ilmu mereka berkurang namun tetap berpegang pada akhlak yang luhur.
Generasi ini masih bisa dijadikan panutan. Adapun generasi sekarang, banyak
yang tidak berilmu dan tidak memiliki akhlak. Apa yang pantas dicontoh dari
mereka ?
_________________
(3) HABIB NOVEL bin
MUHAMMAD ALAYDRUS
·
Saudaraku !
memuliakan dan mengenang peristiwa bersejarah dalam Islam merupakan bagian
taqwa. Orang-orang yang bertaqwa akan selalu mempelajari sejarah, mengenang
kehidupan para nabi dan kaum shalihin serta memuliakan perjuangan mereka.
·
Bahkan al-Qur’an sebagai
sumber hukum pertama dan utamapun penuh dengan berbagai cerita kehidupan para
nabi, rasul dan orang-orang yang dicintai Allah. Dengan tegas Allah Swt
mewahyukan, “Dan semua kisah rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah
kisah0kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu” (Qs. Huud
(11) : 120).
·
Saudaraku !
mengapa anak-anak kita dan ummat Islam dewasa ini begitu mengidolakan
tokoh-tokoh khayalan atau artis dan olahragawan tertetu ? Jawabnya, karena
mereka teramat sering mendengar dan melihat mereka diberbagai media, baik media
elektronik seperti TV dan radio, maupun berbagai majalah, tabloid dan
sejenisnya. Nah, agar anak-anak kita dan ummat Islam secara keseluruhan
mengenal dan mencintai Rasulullah Saw, langkah kita ialah membuat mereka
sesering mungkin mendengar dan membaca sejarah kehidupan beliau.
·
Dizaman sekarang, masyarakat
kita – bahkan termasuk kaum muslimin sediri – banyak yang memuja-muja artis, bintang
film pemain bola, dan tokoh-tokoh lain yang mereka idolakan. Tapi, mengapa tak
seorangpun yang menuding hal itu sebagai syirik ? Ada seorang suami memuja istrinya
dengan kalimat melambung, tapi hal itu tidak bisa digolongkan sebagai musyrik
dan berdosa, sebab, ungkapan seperti itu
semata-mata ungkapan rasa cinta.
Begitupula halnya dengan
pujian yang melambung bagi Rasulullah Saw yang memang sudah selayaknya,
mengingat akhlaq beliau yang mulia, sosok kepribadian beliau yang luar biasa
sebagai contoh teladan yang baik (uswatun hasanah). Memang, Rasulullah Saw
pernah melarang ummatnya menyanjung dan memuja beliau secara berlebihan. Tapi,
larangan itu dalam konteks yang berbeda. Dalam sebuah hadits shahih beliau
bersabda : “Janganlah kalian memujiku secara berlebihan seperti kaum nashrani
memuji Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku adalah hamba-Nya, maka ucapkanlah,
“Hamba Allah dan Rasul-Nya” (HR Bukhari dan Ahmad).
Mengenai hadits tersebut para
ulama menjelaskan dalam beberapa kitab bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw tidak
pernah melarang ummatnya memuji beliau. Yang beliau larang ialah pujian yang
berlebihan, sebagaaimana yang dilakukan oleh ummat nashrani kepada Nabi Isa as.
yaitu menempatkan beliau sebagai “Anak Tuhan”. Inilah jenis pujian yang
dilarang oleh Rasulullah Saw, dan inilah yang dimaksud dengan pujian yang
berlebih-lebihan tersebut.
________________
(4) HABIB NOVEL bin
SALIM bin JINDAN
:
·
Semua musibah
hendaknya kita kembalaikan kepada Allah Swt. Dengan pasrah total kepada-Nya.
Dan berkemauan keras untuk menjalani kehidupan yang benar yang diredhai Allah swt. Agar terhindar dari musibah dan
bencana kaum muslimin harus tetap menegakkan shalat dan jangan makan harta
tidak halal. Kita harus berusaha keras mencari harta yang halal, walaupun
sangat berat. Justru disinilah letak ujian yang sebenarnya.
__________________
(5) HABIB NOVEL bin
ABDULLAH bin AAHMAD
bin HAMID ALKAFF
:
·
Unsur dalam pendidikan ada 3,
yaitu : Gurunya rajin mengajar, anaknya rajin belajar, dan orang tuanya juga
rajin mendukung lahir bathin. Namun kunci terpentingnya adalah taufiq atau
pertolongan Allah. Ini harus diminta dengan do’a, baik oleh guru, santri sendiri,
maupun orang tua santri.
·
Bagi setiap
muslim, menyebut asma Allah atau yang disebut dengan wirid adalah kewajiban
sehari-hari. Karena itu, seorang muslim yang tidak pernah sekalipun membaca
wirid dalam sehari, disangsikan apa bedanya orang tersebut dari kera.
Orang yang
membaca wirid dan orang yang tidak membaca wirid diperbandingkan seperti orang
hidup dan mati.
_____________
(6) HABIB NIZAR AL IDRUS
:
·
Para alim ulama mengatakan,
orang yang selalu melantunkan shalawat, maka disekitarnya akan mencium
wewangian dari baginda Rasulullah Saw. namun, apalah wewangian tersebut dapat
kita cium setiap malam jum’at kita berkumpul di majelis laailatul jum’at ini ? Ketahuilah,
ciri-ciri orang yang akan mencium wewangian Rasulullah ini adalah, jika dia
menyebut nama Rasulullah, maka hatinya akan bergetar. Di dalam hatinya hanya
rindu kepada Rasulullah.
·
Shalawat kepada
Rasulullah merupakan satu obat yang saangat luar biasa bagi orang yang beriman.
Dan merupakan wasilah yang terutama untuk mengenalkan kita kepada Rasulullah.
·
Pada suatu hari Allah
bertanya kepada Rasulullah : Ya Muhammad, sorga itu punya siapa ? Dengan rendah
diri Rasulullah menjawab : punya-Mu ya Allah.
Kemudian Allah bertanya lagi
: Kursiy ini milik siapa hai Muhammad, Rasulullah menjawab : Milik-Mu ya Allah.
Bertanya lagi Allah kepada
Rasulullah : Singgasana Allah itu milik siapa ? Milik-Mu ya Allah ! Hingga
akhirnya Allah bertanya ; Wahai Muhammad engkau milik siapa ? Rasulullah hanya
terdiam dan tak bisa menjawab pertanyaan itu karena malu.
Dia merendahkan diri dan tak
bisa menjawab pertanyaan tersebut. Seakan tak paantas menjadi milik Allah.
Padahal, Rasulullah berada dalam puncak kesempurnaan. Rasulullah adalah ahli
ibadah, dialah Sayyidul muttaqin, sayyidul mursalin, dialah Habibullah.
Namun, yang menjawab ternyata
Allah sendiri. “Ya Muhammad, sesungguhnya engkau milik orang yang bershalawat
dan bersalam kepadamu”.
Begitu istemewanya
Rasulullah, sehingga bagi siapa saja yang dimilikinya, maka baginya akan
diberikan kebahagiaan dunia dan akherat. Masuk sorga tanpa hisab dan diberikan
sorga firdaus.
__________________
(7) HABIB NIZAR FACHRI bin
YAHYA
·
Pandangan manusia kepadamu bermacam-macam, diantara
mereka ada yang melihatmu dengan pandangan yang buruk, ada yang melihatmu
dengan pandangan yang baik, ada yang melihat kepadamu dengan penuh kekaguman,
dan yang lain, ada yang tidak memperdulikanmu.
Dan Dia Allah Subhanahu wa ta’ala yang melihatmu, yang
mengetahui hakikat dirimu, maka jadikanlah seluruh hidupmu semuanya hanya untuk
Allah semata.
·
Seorang yang awam kemudian mendekat kepada ulama untuk
mencari ilmu, untuk kepentingan agamanya, untuk agar semakin lebih dekat kepada
Allah dan Rasulullah, maka dialah orang yang mulia. Tetapi jika ada orang yang
berilmu (ustadz atau ulama) yang mendekat kepada orang yang awam untuk
mendapatkan kekayaannnya, untuk mendapatkan dunianya, maka dialah orang yang
hina.
·
Amal ibadah yang dilakukan bukan karena Allah, ingin
terpenuhi hasrat dunianya saja, seperti ingin terkenal, dan hanya berharap
ingin dipuji orang, maka dia tidak sadar hal tersebut bernilai maksiat disisi
Allah Subhanahu wa ta’ala. Dia mengira dia telah melakukan ibadah, dia mengira
dia melakukan taat dengan membuat majelis, membuat pondok, tampil di youtube,
tampil di TV atau media sosial lainnya, dan mengira melakukan dakwah ilallah,
padahal sebenarnya dia hanya menuruti hawa nafsunya saja. Semua amal ibadah
yang berharap ingin dipuji orang dan ingin terkenal di dunia, dan bulan
dilakukan hanya karena Allah, maka amal itu akan menjadi sia-sia.
________________
(8) HABIB NAJMUDDIN bin OTHMAN al-KHERED:
·
Kalau kita
hendak berjumpa dengan orang shaleh maka kita dahulukan dengan amal shaleh.
Sebab apa ? sebab mudah-mudahan apabila kita berjumpa dengan orang shaleh itu
dengan niat yang baik dan didahulukan dengan amal yang baik, maka
akan lebih dekat dan bersih hati kita untuk hendak mudah terhubung dan menerima nasehat dan apa yang
disampaikan.
·
Terhadap para aulia Allah
maka jagalah hati kalian karena mereka itu pandangannya tembus kepada hati
kamu.
·
Dan diantara
sifat orang-orang shaleh adalah dia tidak pernah mencaci siapapun. Dia tidak
pernah mengaib atau mencari aib sesiapapun. Dan dia tidak pernah mencari tahu
tentang keburukan orang lain, bahkan dia sibuk dengan aib dirinya sendiri. Dia
tidak suka memaki. Dan dia menjaga lisannya dan dia tidak pernah berbicara
melainkan perkara yang baik saja.
__________________
(9) SYAIKH NAZIM ‘ADIL HAQQANI
(Syaikh Nazim ‘adil bin Sayyid Ahmad bin Hasan Yashil
Bash al-Haqqani al-qubrusy)
·
Yang lebih penting
daripada ilmu ialah pemindahan ilmu tersebut dari hati ke hati.
·
Kita tidak
minta untuk dikenali dan menjadi sesuatu karena selagi kita menginginkannya,
maka kita masih belum lagi sempurna.
·
Perjumpaan dengan para
aulia meringankan beban kita dan kita akan merasa ringan dan gembira.
·
Keikhlasan
dan politik tidak serasi sebagaimana iman dan penipuan.
·
Adalah mustahil untuk kita
dapat memahami diri kita. Sekurang-kurangnya kita perlu melihat cermin. Tiada siapapun
yang dapat mengenali kepincangan didalam dirinya sendiri.
·
Saya tidak
tertarik dengan ilmu modern. Hati saya selalu tertarik pada ilmu-ilmu
spiritual.
_________________
.
(10) HABIB NAIM al-JUFRI:
·
Ketika syari’at
dilecehkan, sebagai muslim kita tetap marah. Tapi jangan berlebihan, kita
negara hukum dan ada yang mengaturnya. Keadilan sejati adalah milik Allah
Subhanahu wa ta’ala sang pemilik syari’ah itu sendiri.
____________________
(11) HABIB NAJIB bin FARID al-MUNAWAR:
·
Penyesalan orang yang
telah mendahului kita itu bukanlah karena mereka tidak punya harta dan title,
melainkan mereka menyesal karena tidak dapat memanfaatkan waktu untuk beribadah
kepada Allah dan beramal shaleh.
__________________
(12) HABIB NAUFAL bin ALI bin AHMAD al-HABSYI:
Manusia (masyarakat)
terbagi menjadi 3 kelompok dalam menerima dakwah, yaitu ada yang taat kepada
apa yang didakwahkan, ada yang munafik dan ada yang memusuhi dakwah.
__________
(13) HABIB NASIR bin SYEKH ABUBAKAR bin SALIM:
Kita tidak boleh su’udzon dan
menuduh terhadap pemimpin yang kita sendiri tidak tau menahu asbab musababnya.
________________
(14) HABIB NAQIB al-MADIHIJ
Jika imanmu sudah sempurna,
amal baikmu, akhlakmu, tutur katamu semuanya akan menjadi sempurna, semuanya
akan berjalan dalam ridha Allah Subhanahu wa ta’ala. Inilah sunnah Nabi
Shallallahu ‘alaihi wasalam, barangsiapa yang banyak menjalankan sunnahku kata Nabi,
maka ia akan mendapatkan kabar gembira dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasalam.
_______________
(15) HABIB NOVEL bin MUHAMMAD bin AQIL bin YAHYA:
Tingkatkanlah
puasa kita sebagai puasa orang khawwas, yaitu orang yang sangat mementingkan
ibadah dengan memuasakan seluruh pancaindera.
________________
(16) HABIB NUH bin JA’FAR al-HADDAD:
Barangsiapa yang tidak merasa
takut bagaimana kelak nanti ia menghadap kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, maka
nantinya tidak akan pernah selamat daripada sesuatu yang diharamkan oleh Allah
Subhanahu wa ta’ala. Karena kalau orang tidak pernah memikirkan bagaimana nanti
kelak ia menghadap Allah subhanahu wa ta’ala, ia akan bersikap masa bodoh,
artinya terserahlah mau haramkah mau halalkah dia tidak peduli, mau baikkah mau
maksiatkah dia juga tidak peduli, karena ia tidak pernah memikirkan bagaimana
nanti kelak ia berhadapan dengan Allah subhanahu wata’ala.
(17) DR. SAYYID NUH :
·
Mesjid al-Aqsa
adalah amanah yang dikalungkan dileher kaum muslimin sejak zaman Nabi
Shallallahu ‘alaihi wasalam Isra’ . Ia adalah kepercayaan yang kita miliki dan
kita masih menanggungnya dan tanggungjawab kelalaian dalam mengemban amanah/
kepercayaan tersebut akan membuka pintu bagi kejahatan tidak terbatas di dunia.
·
Allah akan memberikan dunia
bagi siapa saja yang menuntutnya dengan penuh semangat. Sementara hanya
sebagian kecil muslim yang menuntutnya. Allah memberikan dunia kepada non
muslim. Mayoritas muslim diam dan Allah tidak akan memberi mereka. Mereka
bergantung pada non muslim dalam urusan dunia.
·
Demi Allah,
jika kita terus menunjukkan pendirian kita dan berdiri teguh, maka tidak ada
jalan lain bagi musuh selain dari mengubah pendirian mereka. Musuh ini tidak
akan mamp;u dikalahkan kecuali dengan cara memperlihatkan kekuatan.
·
Ummat mesti berdiri teguh,
musuh akan tahu dengan siapa mereka berhadapan dan berinteraksi, jika kikta
perlihatkan kemarahan ummat kepada mereka.
·
Ummat Islam
harus memahami (potensi datangnya) bahaya sebab selama mereka tidak
memahaminya, maka mereka tidak akan bergerak dan tidak akan bangkit untuk
memikul tanggungjawab mereka.
(18)
SYEKH
NIYAZ HISOMUDDIN al-ADNI :
·
Dan Allah Subhanahu wa ta’ala
telah menyifatkan kepada kekasih-Nya dengan keagungan akhlak, sebagaimana
firman-Nya : “Sesungguhnya engkau ini mempunyai akhlak yang agung”. Jadi
kita teliti ke dalam diri kita, bagaimana akhlak kita. Sekiranya seseorang itu tidak mempraktikkan
akhlak Nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam dalam kehidupan maka dia tidak akan
mendapatkan kesan dalam majelis ini. Tidak ada perkara yangh lain yang dapat
menyembuhkan ataupun memperbaiki ummat ini melainkan ummat ini kembali
mengikuti akhlaq yang dibawa oleh baginda shallallahu ‘alaihi wasalam.
·
Kita tidak
dapat melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasalam, kita tidak sempat hidup bersama
dimasa Nabi shallallhu ‘alaihi wasalam, maka shalawat dan salam bagi keatas
baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam merupakan seumpama duduknya kita
dengan Nabi sahallallhu ‘alaihi wasalam. Kita lihat bagaimana para sahabat
duduk dihadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wasalam, dan mereka ini berhimpun
didalam majelis Nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam dalam keadaan hati mereka
tidak ada perkara lain melainkan Allah dan Rasul-Nya. Mereka hadir di majelis
baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam dalam keadaan diri mereka bersedia
untuk menerima karunia-karunia yang diberikan kepada majelis tersebut sehingga
mereka merasa seolah-olah berada di dalam sorga.
(19)
HABIB
NAJIB bin HASAN al-HADDAD :
·
Yang namanya bala bukan Cuma
tsunami, bukan Cuma gunung meletus, bukan gempa bumi bukan kecelakaan pesawat,
bukan kecelakaan yang lain. Ini semua bencana-bencana yang kecil, dampaknya
Cuma didunia. Rumah habis terkena angina putting beliung, 3- 4 bulan sudah
dibangun kembali. Aceh 10 tahun yang lalu, habis dilanda tsunami luluh lantak
luar biasa, sekarang dapat dilihat sudah dibangun sudah bagus kembali. Kota
Jogja, 5 tahun yang lalu digrentarkan oleh gempa bumi, rata dengan tanah, sekarang
dapat dilihat Jogja sudah cantik kembali. Kaki patah karena kecelakaan kemudian
dibawa ke dokter, diobati maka sehat kembali. Bencana banjir yang menggenangi
sawah dan tanah, ditanami kembali, 1 – 2 bulan maka berbuah kembali. Ini
bencana yang kecil. Dampaknya Cuma dialam dunia. Yang terkena bencana kalau
orangnya itu orang shaleh, baik, ahli ibadah maka meninggal dunia mereka
menjadi syahid, langsung dimasukkan ke sorganya Allah Subhanahu wa ta’ala.
Tetapi yang namanya bala yang menyengsarakan manusia bukan di alam dunia ini
saja tetapi sampai ke alam akhirat, sengsara selamanya, yaitu lunturnya iman
dari lubuk hati kita, lunturnya mahabbah kecintaan kita kepada Rasulullah
shallallhu ‘alaihi wasalam. Kalau sudah iman dan mahabbah ini sudah keluar atau
luntur dari lubuk hati kita, ini adalah bencana yang akan menyengsarakan
manusia yang melakukannya. Na’udzubillahi min dzalik.
(20)
HABIB NADHIF ASSEGAF
·
Kardus apabila hanya sebuah potongan kardus maka tidak
akan bernilai, namun jika kardus itu menjadi penutup cover al-Qur’an, maka
kardus itu akan ikut menjadi berharga. Begitu kita, apabila kita berdiri
sendiri mungkin sangat kecil nilai kita dengan segala ibadah kita. Namun ketika
kita mengikuti para ulama dan habaib maka maka nilai kita akan lebih berharga.
Ibarat beli rambutan, batang rambutan akan ikut tertimbang ketika dibeli,
padahal ketika terpisah dari rambutannya maka ia akan disingkirkan dan dibuang.
(21)
HABIB NADHIF ALAYDRUS
(Habib Ali Nadhif bin Ahmad
Alaydrus)
·
Telah berkata Nabi Isa alaihi sallam, bahwa didunia itu Cuma
ada 3 waktu, yaitu : waktu yang telah lalu, waktu yang akan datang dan waktu
sekarang. Waktu yang telah lalu tidak
akan bisa kita kembalikan lagi, waktu yang akan datang tidak ada jaminan bahwa
kita akan hidup sampoai besok. Cuma yang sekarang itulah waktu kita, maka
gunakanlah waktumu sebaik-baiknya saat ini dan detik ini dengan memperbanyak
beramal shaleh kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.
·
Iman dan ilmu tidak bisa dipisahkan. Iman adalah syarat
untuk mendapatkan ilmu, adapun ilmu adalah untuk menjaga keimanan dan bahkan
bisa menambah keimanan yang sangat tinggi yaitu yaqin.
(22)
SAYYID H. ABDAL NANANG al-HASANI
·
Bahwa setiap saat Tuhan memberikan berkah pada semua
ciptaan-Nya. Maka seharusnya tidak ada lagi keluhan dalam wujud do’a. Setiap
do’a seyogyanya berisi syukur atas semua yang diberikan Tuhan.
·
Bangsa kita dibangun atas akar kebhinekaan, itulah
sebabnya mengapa kita begitu hebat.
(23)
KH. NAFI’ ABDILLAH bin KH. ABDULLAH ZEIN SALAM
·
Jangan berlebih-lebihan dalam berangan-angan dan
merencanakan hidup kita seakan kita sendiri yang memutuskan masa depan. Ingat,
Gusti Allah-lah yang menentukan semuanya baik itu masa lalu atas masa depan
kita.
·
Mengapa perpecahan makin seru dan menjadi-jadi? Sebab
sekarang ini setiap kali orang berbeda pendapat itu tidak mengikuti cara-cara
ulama dulu. Dulu beliau-beliau kalau berbeda pendapat tidak mencari bolo
(pengikut), (tapi) ditandangi (dihadapi) sendiri dan tidak mencari pengikut
apalagi dengan cara-cara memfitnah. Imam Madzahib dan para kiai (apabila)
berbeda pendapat tapi dengan tetap saling menghormati.
·
Ora usah mikir sok bojomu sopo. Sopo wae nek iku ora
bojomu masiho mbok lamar nganti ping pitulikur yo tetep wae ora jodohmu. Tapi
nek iku pancen jodohmu masiho mbok tolak nganti ping pitulikur yo tetap wae
dadi jodohmu.
(24)
SAYYID NURAHAQIS
·
Tentang hak kebebasan berpendapat/ berekspresi adalah hak
kebebasan terdapat pembatasan. Hak kebebasan tidak secara fundamental dari hak
azasi pribadi yang telah melekat secara pribadi seperti hal atas hidup, hak
keyakinan beragama, dan hak bebas dari penyiksaan.
·
ODGJ atau orang dengan gangguan jiwa yang selanjutnya
biasa disebut “orang gila” adalah kaum atau kelompok minoritas yang sering
luput dari pandangan oleh pemerintah dan masyarakat. Mereka ODGJ selalu
dianggap sebelah mata, acuh tak acuh dan diskriminatif. Selain itu, hak-hak
mereka juga sering terabaikan oleh pemerintah pusat maupun daerah, sebagaimana
hak tersebut adalah sebuah amanat konstitusi UUD NRI tahun 1945.
·
Contoh kasus, masih banyaknya warga negara indonesia yang
kurang memahami kebebasan, atau kebebasan yang berujung kebablasan adalah masih
maraknya ditemukan konten di jejaring sosial internet atau medsos (Facebook,
Twitter, Instagram dsb) seperti foto, video dan tuloisan yang mengandung unsur
asusila atau pornografi. Mereka para user medsos beranggapan bahwa aktivitas
seperti mengunggah, menyiarkan, dan atau mendistribusikan konten yang
mengandung unsur asusila atau pornografi merupakan hak dari kebebasannya.
Padahal aktivitas tersebut jelas melanggar hukum atau Peraturan
Perundang-undangan yang terkait, seperti UU No. 44 tahun 2008 tentang
pornografi, dan UU No. 19 tahun 2016 tentang ITE.
(25)
SYED NASIR bin SYED OMAR ALSAGOFF
·
Berinfaqlah secara Sirran wa ‘ala niyyatan (lihat surah al-Baqarah). ‘ala niyyatan, boleh, sirran, juga boleh. Maksudnya
rahasia boleh atau secara terang-terangan juga boleh. Mana yang lebih baik?
Sebagian ulama mengatakan secara Sirran yang lebih baik, tetapi ‘ala niyyatan
boeh tak, boleh, yaitu sebagai motivasi bagi semua orang untuk memberikan
nafaqah, infaq dan sebagainya. Itu kalau niat kita baik karena segala sesuatu
terghantung niatnya. Innamal ‘amalu binniyyat. Kalau niyat tu tak baik,
maka tak baiklah.
(26)
SAYYID NAZAR bin al-JULANDA bin MAJID al-SAID :
·
Kita harus mengupayakan untuk melakukan berbagai
diplomasi dan edukasi agar dunia menjadi tempat yang terbebas dari intoleransi.
·
Setelah ada yang buruk pasti ada yang baik yang datang
kemudian.
(27)
SAYYID NAFI ASSEGAF
·
Jika tubuh, tangan ini serta kaki ini tak lagi buatmu
bahagia, maka silahkan kau cari tubuh, tangan dan kaki yang lain.
(28)
HABIB NOVEL al-ATHOS
·
Sesuatu yang akan engkau sesali di akherat bukan hanya
dosa tapi nasehat baik temanmu yang tidak engkau hiraukan.
(29)
HABIB NAEL bin TAHER
·
Jika kita senantiasa merasakan sholat yang akan kita
kerjakan adalah shalat terakhir kita didunia ini, maka sudah tentu kita akan
lakukan yang terbaik dan yang sempurna dihadapan Sang Maha Pencipta.
(30) HABIB NABIL bin RIDHO al-HABSYI
·
Keindahan dunia banyak membutakan kehidupan kita, mari
sejenak kita berfikir, apa yang kita cari didunia ini ? apa yang selalu kita
fikirkan, apa yang sebenarnya kita harapkan ketika kita diciptakan dimuka bumi
ini, dunia inikah atau akhirat semata-mata? Kau sibuk cari duniamu, kau
tinggalkan kedua orang tuamu, kau lupa bagaimana cara berbakti kepada kedua
orang tuamu, kamu lupa terhadap keluargamu, kau lupa cara mendidik anak-anakmu,
sehingga mereka kelak akan menyeretmu ke dalam neraka. Na’udzubillahi min
dzalik. Oleh karena itu, jadikanlah dunia ini alat untuk kita mendapatkan
keridhaan Allah semata, jadikanlah dunia ini sebagai jembatan menuju rahmat-Nya
Allah, menuju ampunannya Allah, menuju kepada sorganya Allah dengan banyaknya
ibadah kita, perhatian terhadap kedua orang tua. Jadi janganlah dunia ini
membutakan kita. Kehidupan kita didunia ini adalah alam yang fana sesungguhnya.
(31) SYEKH PROF. DR. NURUDDIN ‘ITR al-HASANI
al-HANAFI
·
Para pecinta Rasulullah bersenandung dengan kata-katanya.
Bersenandung dengan Firman Allah yang disampaikan Rasulullah. Bersenandung
dengan hadits dan pujian kepada Rasulullaah. Dengan senandung yang mengisahkan
sifat-sifat rasulullah. Beginilah keadaan seseorang yang mencinta. Tiap orang
hendaklah bersungguh-sungguh dalam merenungi akhlak-akhlak nabi mulia.
·
Hal yang aku persiapkan untuk berjunpa dengan
Allah adalah cintaku pada Al-Azhar.
(32) SYEKH NIKMATULLAH WALI
(Sayyid Nuruddin Nikmatullah bin Abdillah bin Muhammad)
·
Duhai sahabatku, perbanyaklah mengingat Allah, namun
sekuat tenaga bekerjalah dan terus bekerja.
·
Duhai mukmin yang tulus, lantunkan shalawat kepada Nabi, agar jiwamu
menjadi pecinta, ungkapkan shalawat kepada Nabi.
·
Sinarilah
hatimu dengan cahaya, penuhilah dunia dengan wewangian, sibukkanlah bibirmu
dengan mengucap syuur dan shalawat kepada Nabi.
·
Jika engkau mengaku ummatnya, kejarlah ridhanya, maka jangan berhenti untuk
bershalawat kepada Nabi.
·
Akal
menjadi cemerlang, hati penuh kasih sayang, bahkan Tuhanpun bershalawat, maka
bershalawatlah kepada Nabi.
·
Mari menghamba bersama, berlomba dengan Nikmatullah wali, mulai sekarang,
selama kita mampu, (maka) bershalawatlah kepada Nabi.
(33)
SYED NURJAN MIRAHMADI
· Lakukan muraqabah (meditasi) anda, temukan diri anda,
temukan karakteristik buruk anda dan bersihkan mereka. “Ya Rabbi buat aku jadi
bersih. Buat aku menjadi murni. Perkenankan aku menggunakan waktu hidupku untuk
membangun cintaku kepada Baginda Sayyidina Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wasallam, sehingga ketika kematian nanti datang, saya ingin dibangkitkn dikaki
Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
· Anda berada dijalan tazkiyah, anda berada dijalan
kebaikan, anda berada dijalan sifat-sifat yang baik. Mengapa semua hal-hal yang
kecil tidak luput dari rencana Allah. Karena Dia ingin memberikan anda hadiah
dijalan-Nya. Apakah anda akan selalu kembali pada semua masalah buruk yang
keluar dari hati anda, yang keluar dari mulut anda? Atau kita ambil, kita
identifikasi mana hidup kita yang mengarah pada sifat buruk tersebut. Dan
ketika saya mengidentifikasi apa yang saya katakan dan saya menuliskannya, maka
itu disebut akuntansi muhasabah.
· Bagi mereka yang hatinya terbuka, semuanya memiliki
suara. Segala sesuatu ada karena pujiannya. Ketika anda membawa atau mengajak
orang untuk mencintai Allah Azza wa jalla dan melalui manis lembutnya suara anda,
keikhlasan hati anda, instrumen yang meningkatkan kecintaan orang itu kepada
Allah, maka itu semua bentuk ibadah. Jadi inilah tindakan cinta dan muhabbat.
· Seberapa penting suara dan bagaimana suara dapat
memanipulasi segalanya. Inilah realitas jiwa mereka karena cahaya mereka adalah
energi : energi adalah suara. Jadi anda melihatnya sebagai cahaya dan cahaya
itu mempengaruhi. Sesungguhnya itu adalah energi. Jadi energinya mempengaruhi.
Realistas tertingginya sebenarnya adalah suara. Dan suara syekh (guru) itu
mempengaruhi jiwamu.
·
Di alam
jika anda menabrak pohon, apa yang anda dapat? Pohon buah-buahan, jika anda
menabraknya apa yang terjadi? Anda akan mendapatkan buah apel (atau lainnya).
Pohon itu tidak membalas anda, tetapi ia malah memberi anda buahnya. Dan alam
mengajari kita : “Peras aku dan aku berikan kamu semua minyak essensial. Aku
akan mengharumkanmu (membuatmu wangi) meskipun kamu menghancurkanku.
(34) SYED NUSRAT ABBAS BUKHARI
·
Allah sangat menyukai dunia ini dengan mengirimkan Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam diantara kita. Dia adalah ciptaan terbaik
Allah Subhanahu wa ta’ala karena karakter individualitasnya dan selalu membuat
kebaikan, menjadikan dia berbeda dari yang lain.
·
Kekuatan untuk menerima tanpa rasisme dan bias terhadap
semua agama. Dia bukan hanya seorang muslim tetapi seorang individu yang
dipenuhi dengan kehangatan dan cinta untuk semua, itu tidak dilakukan hanya
untuk satu agama tetapi untuk semua.
(35) SYED NORHISYAM
al-IDRUS
·
Sekiranya masyarakat menyaksikan seseorang yang telah
tsabit kesalahannya (seperti) mencuri (maka) dipotong tangannya di khalayak
ramai. Pastinya tersemat satu perasaan gerun ke dalam hati mereka untuk
melakukan jenayah yang sama. Begitu juga apabila pesalah yang dijatuhi hukuman
tersebut meneruskan kehidupan keseharian dalam keadaan sebelah tangannya
terpotong, pasti aka menjauhkan darinya
daripada mengulang jenayah mencuri lagi. Bahkan masyarakat yang berurusan
dengannya akan senantiasa mengambil iktibar setia kali melihat pencuri tersebut
dalam keadaan terpotong tangannya. Hukuman ini akan menyebabkan pencuri itu
insaf dan bertaubat, lalu ia akan terselamat diakhirat nanti. Inilah keadilan
Islam. Seseorang yang melakukan kesalahan mesti dihukum, tetapi didalam masa
yang sama ruang (kesempatan, pen) untuk
membaiki diri terbuka luas sebagaimana firman Allah, “maka sesiapa yang
bertaubat sesudah ia melakukan kejahatan itu dan memperbaiki amal usahanya,
sesungguhnya Allah menerima taubatnya (setelah dipotong tangannya), karena
Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani” (Lihat QS. Al-Maidah : 39)
(36) DR. NABIL SYARIF
al-HUSAINI
·
Imam Syafi’i ra ada berkata : “Jika sebuah hadits
terbukti shahih maka itu adalah madzhabku”. Seluruh ulama juga berpendapat
seperti itu, karena sebuah hadits jika benar-benar terbukti dari Rasulullah
maka itu adalah dalil syar’i, maka selalulah ingat bahwa hadits Rasulullah
adalah rujukan dan dalil, perkataan Nabi yang tsabit dan perbuatannya adalah
dalil, (maka) janganlah kalian menyalahi hal-hal tersebut dan jangan percaya
kepada orang yang mengatakan : “Aku berpedoman kepada al-Qur’an saja, tidak
perlu pada hadits”. Seandainya dia benar-benar berpedoman kepada al-Qur’an,
niscaya dia juga akan berpedoman kepada hadits. Allah Subhanahu wa ta’ala
berfirman: “Katakanlah wahai Muhammad, taatlah kalian kepada Allah dan
Rasulullah” Jika mereka berpaling, maka sesungguhnya Allah membenci orang-orang
kafir”. Dan Allah ta’ala juga berfirman yang maknanya: “Dan apa-apa yang
disampaikan oleh Rasulullah kepada kalian, maka pedomanilah, dan apa-apa yang
dilarang olehnya maka tinggalkanlah”.
_________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar