Jumat, 02 November 2018

Kalam Habib N


N

(1) HABIB  NABIL  bin  FUAD  AL MUSHAWWA  

·            Ibadah kita tak ada seujung kukupun dibanding ibadah Rasulullah.

·            Kalau merupakan kewajiban kita tidak bisa menolaknya, tidak boleh mundur, dengan  Bismillah kita jalani.
_______________

(2) HABIB  NAJIB  bin  TOHA  ASSEGAF  :

·            Beruntunglah orang-orang yang mengisi ramadhan dengan amal shaleh dan pendekatan diri kepada Allah. Dan celakalah orang yang ketika Raamadhan datang tidak mengisinya dengan amal baik, membiarkan jam, hari, menit dan detik lewat begitu saja. Seakan-akan tidak ada karunia yang diberikan Allah kepadanya. Padahal Allah membuka pintu bagi orang-orang yang ingin mendekatkan diri.

·            Merugilah orang yang berkata : “Aku masih bisa berjumpa dengan ramadhan tahun depan”. Karena itu ia tidak memanfaatkan ramadhan ini dengan amal shaleh. Padahal kita tidak tahu, apakah kita masih diberi kesempatan hidup hingga tahun depan. Bukankah umur manusia ditanagan Tuhan ? Kita tidak tahu, apakah kita masih bisa bersama ayah, ibu, suami, istri, saudara, anak serta kawan-kawan nati ? Bagaimana bila mereka yang kita sayangi lebih dahulu menghadap-Nya ?

·            Ummat Islam di Indonesia secara kuantitatif memang sangat baanyak, dan itu sangat membanggakan. Namun, secara kualaitatif, sungguh memprihatinkan, bahkan sangat mengerikan. Mereka menjarah negeri ini secara besar-besaran dan lupa bahwa mereka adalah muslim yang disumpah dengan al-Qur’an diatas kepala mereka kemudian menutupi kejelekannya dengan naik haji dan pergi umrah.

·            Menjadi ahlul bait bukanlah hadiah yang harus dibangga-banggakan, tetapi amanah berat menjaga ummat nabi Muhammad Saw yang akan dipertanggungjawabkan di akherat. Kebaikan yang dilakukan oleh ahlulbait memang akan mendapatkan pahala 2 kali lipat. Namun jika maksiat yang dilakukan, dosa dan siksa yang akan diterimapun dua kali lipat besarnya.

·            Keluarga yang kuat imannya akan menjadi benteng Islam yang kokoh, dan juga benteng masyarakat yang tangguh.

·            Rugilah orang-orang yang hanya melewatkan mutiara-mutiara  majelis ta’lim yang disampaikan para ulama dan setelah itu dia tidak berbuat apa-apa.

·            Dalam kehidupan berumah tangga, mesti ada sikap saling pengertian, menghormati dan menghargai diantara kedua belah fihak. Bila hal ini bisadiwujudkan, maka akan tercipta sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah.

·            Kita sat ini banyak yang berani berbuat maksiat dan terlalu cinta dunia. Al-Qur’an memang selalu dibaca, tapi hati kita beku. Bagaaimana tidak disebut ahli maksiat kalau dengan sadar kita berbuat maksiat. Itu kan berarti berani meremehkan perintah Allah Swt. Dan jika  kita berbuat maksiat dan merasa Allah Swt tidak melihat, itu lebih parah lagi. Namanya kufur.

·            Perlukan satu jam dalam sehari untuk berbicara dengan keluarga dalam masalah agama.

·            Alawiyin dulu, dimasa keemasannya, berilmu dan berakhlak sangat tinggi. Merekalah  para imam ummat. Lalu tiba;ah generasi berikutnya. Ilmu mereka berkurang namun tetap berpegang pada akhlak yang luhur. Generasi ini masih bisa dijadikan panutan. Adapun generasi sekarang, banyak yang tidak berilmu dan tidak memiliki akhlak. Apa yang pantas dicontoh dari mereka  ?
_________________

(3)  HABIB  NOVEL  bin  MUHAMMAD  ALAYDRUS  

·            Saudaraku ! memuliakan dan mengenang peristiwa bersejarah dalam Islam merupakan bagian taqwa. Orang-orang yang bertaqwa akan selalu mempelajari sejarah, mengenang kehidupan para nabi dan kaum shalihin serta memuliakan perjuangan mereka.

·            Bahkan al-Qur’an sebagai sumber hukum pertama dan utamapun penuh dengan berbagai cerita kehidupan para nabi, rasul dan orang-orang yang dicintai Allah. Dengan tegas Allah Swt mewahyukan, “Dan semua kisah rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah0kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu” (Qs.  Huud  (11) : 120).

·            Saudaraku ! mengapa anak-anak kita dan ummat Islam dewasa ini begitu mengidolakan tokoh-tokoh khayalan atau artis dan olahragawan tertetu ? Jawabnya, karena mereka teramat sering mendengar dan melihat mereka diberbagai media, baik media elektronik seperti TV dan radio, maupun berbagai majalah, tabloid dan sejenisnya. Nah, agar anak-anak kita dan ummat Islam secara keseluruhan mengenal dan mencintai Rasulullah Saw, langkah kita ialah membuat mereka sesering mungkin mendengar dan membaca sejarah kehidupan beliau.

·            Dizaman sekarang, masyarakat kita – bahkan termasuk kaum muslimin sediri – banyak yang memuja-muja artis, bintang film pemain bola, dan tokoh-tokoh lain yang mereka idolakan. Tapi, mengapa tak seorangpun yang menuding hal itu sebagai syirik ? Ada seorang suami memuja istrinya dengan kalimat melambung, tapi hal itu tidak bisa digolongkan sebagai musyrik dan berdosa,  sebab, ungkapan seperti itu semata-mata ungkapan rasa cinta.
Begitupula halnya dengan pujian yang melambung bagi Rasulullah Saw yang memang sudah selayaknya, mengingat akhlaq beliau yang mulia, sosok kepribadian beliau yang luar biasa sebagai contoh teladan yang baik (uswatun hasanah). Memang, Rasulullah Saw pernah melarang ummatnya menyanjung dan memuja beliau secara berlebihan. Tapi, larangan itu dalam konteks yang berbeda. Dalam sebuah hadits shahih beliau bersabda : “Janganlah kalian memujiku secara berlebihan seperti kaum nashrani memuji Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku adalah hamba-Nya, maka ucapkanlah, “Hamba Allah dan Rasul-Nya” (HR Bukhari dan Ahmad).
Mengenai hadits tersebut para ulama menjelaskan dalam beberapa kitab bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw tidak pernah melarang ummatnya memuji beliau. Yang beliau larang ialah pujian yang berlebihan, sebagaaimana yang dilakukan oleh ummat nashrani kepada Nabi Isa as. yaitu menempatkan beliau sebagai “Anak Tuhan”. Inilah jenis pujian yang dilarang oleh Rasulullah Saw, dan inilah yang dimaksud dengan pujian yang berlebih-lebihan tersebut.
________________

(4) HABIB  NOVEL  bin  SALIM  bin  JINDAN  :

·            Semua musibah hendaknya kita kembalaikan kepada Allah Swt. Dengan pasrah total kepada-Nya. Dan berkemauan keras untuk menjalani kehidupan yang benar yang diredhai  Allah swt. Agar terhindar dari musibah dan bencana kaum muslimin harus tetap menegakkan shalat dan jangan makan harta tidak halal. Kita harus berusaha keras mencari harta yang halal, walaupun sangat berat. Justru disinilah letak ujian yang sebenarnya.
__________________

(5) HABIB  NOVEL  bin  ABDULLAH  bin  AAHMAD  bin  HAMID  ALKAFF  :

·            Unsur dalam pendidikan ada 3, yaitu : Gurunya rajin mengajar, anaknya rajin belajar, dan orang tuanya juga rajin mendukung lahir bathin. Namun kunci terpentingnya adalah taufiq atau pertolongan Allah. Ini harus diminta dengan do’a, baik oleh guru, santri sendiri, maupun orang tua santri.

·            Bagi setiap muslim, menyebut asma Allah atau yang disebut dengan wirid adalah kewajiban sehari-hari. Karena itu, seorang muslim yang tidak pernah sekalipun membaca wirid dalam sehari, disangsikan apa bedanya orang tersebut dari kera.
Orang yang membaca wirid dan orang yang tidak membaca wirid diperbandingkan seperti orang hidup dan mati.
_____________

(6) HABIB  NIZAR  AL IDRUS  :

·            Para alim ulama mengatakan, orang yang selalu melantunkan shalawat, maka disekitarnya akan mencium wewangian dari baginda Rasulullah Saw. namun, apalah wewangian tersebut dapat kita cium setiap malam jum’at kita berkumpul di majelis laailatul jum’at ini ? Ketahuilah, ciri-ciri orang yang akan mencium wewangian Rasulullah ini adalah, jika dia menyebut nama Rasulullah, maka hatinya akan bergetar. Di dalam hatinya hanya rindu kepada Rasulullah.

·            Shalawat kepada Rasulullah merupakan satu obat yang saangat luar biasa bagi orang yang beriman. Dan merupakan wasilah yang terutama untuk mengenalkan kita kepada Rasulullah.

·            Pada suatu hari Allah bertanya kepada Rasulullah : Ya Muhammad, sorga itu punya siapa ? Dengan rendah diri Rasulullah menjawab : punya-Mu ya Allah.
Kemudian Allah bertanya lagi : Kursiy ini milik siapa hai Muhammad, Rasulullah menjawab : Milik-Mu ya Allah.
Bertanya lagi Allah kepada Rasulullah : Singgasana Allah itu milik siapa ? Milik-Mu ya Allah ! Hingga akhirnya Allah bertanya ; Wahai Muhammad engkau milik siapa ? Rasulullah hanya terdiam dan tak bisa menjawab pertanyaan itu karena malu.
Dia merendahkan diri dan tak bisa menjawab pertanyaan tersebut. Seakan tak paantas menjadi milik Allah. Padahal, Rasulullah berada dalam puncak kesempurnaan. Rasulullah adalah ahli ibadah, dialah Sayyidul muttaqin, sayyidul mursalin, dialah Habibullah.
Namun, yang menjawab ternyata Allah sendiri. “Ya Muhammad, sesungguhnya engkau milik orang yang bershalawat dan bersalam kepadamu”.
Begitu istemewanya Rasulullah, sehingga bagi siapa saja yang dimilikinya, maka baginya akan diberikan kebahagiaan dunia dan akherat. Masuk sorga tanpa hisab dan diberikan sorga firdaus.
__________________

(7) HABIB NIZAR FACHRI bin YAHYA

 


·           Pandangan manusia kepadamu bermacam-macam, diantara mereka ada yang melihatmu dengan pandangan yang buruk, ada yang melihatmu dengan pandangan yang baik, ada yang melihat kepadamu dengan penuh kekaguman, dan yang lain, ada yang tidak memperdulikanmu.

Dan Dia Allah Subhanahu wa ta’ala yang melihatmu, yang mengetahui hakikat dirimu, maka jadikanlah seluruh hidupmu semuanya hanya untuk Allah semata.

 

·           Seorang yang awam kemudian mendekat kepada ulama untuk mencari ilmu, untuk kepentingan agamanya, untuk agar semakin lebih dekat kepada Allah dan Rasulullah, maka dialah orang yang mulia. Tetapi jika ada orang yang berilmu (ustadz atau ulama) yang mendekat kepada orang yang awam untuk mendapatkan kekayaannnya, untuk mendapatkan dunianya, maka dialah orang yang hina.

 

·           Amal ibadah yang dilakukan bukan karena Allah, ingin terpenuhi hasrat dunianya saja, seperti ingin terkenal, dan hanya berharap ingin dipuji orang, maka dia tidak sadar hal tersebut bernilai maksiat disisi Allah Subhanahu wa ta’ala. Dia mengira dia telah melakukan ibadah, dia mengira dia melakukan taat dengan membuat majelis, membuat pondok, tampil di youtube, tampil di TV atau media sosial lainnya, dan mengira melakukan dakwah ilallah, padahal sebenarnya dia hanya menuruti hawa nafsunya saja. Semua amal ibadah yang berharap ingin dipuji orang dan ingin terkenal di dunia, dan bulan dilakukan hanya karena Allah, maka amal itu akan menjadi sia-sia.

________________ 

(8) HABIB NAJMUDDIN bin OTHMAN  al-KHERED:


·           Kalau kita hendak berjumpa dengan orang shaleh maka kita dahulukan dengan amal shaleh. Sebab apa ? sebab mudah-mudahan apabila kita berjumpa dengan orang shaleh itu dengan niat yang baik dan didahulukan dengan amal yang baik, maka akan lebih dekat dan bersih hati kita untuk hendak mudah terhubung dan menerima nasehat dan apa yang disampaikan.

·           Terhadap para aulia Allah maka jagalah hati kalian karena mereka itu pandangannya tembus kepada hati kamu.

·           Dan diantara sifat orang-orang shaleh adalah dia tidak pernah mencaci siapapun. Dia tidak pernah mengaib atau mencari aib sesiapapun. Dan dia tidak pernah mencari tahu tentang keburukan orang lain, bahkan dia sibuk dengan aib dirinya sendiri. Dia tidak suka memaki. Dan dia menjaga lisannya dan dia tidak pernah berbicara melainkan perkara yang baik saja.
__________________



(9) SYAIKH NAZIM ‘ADIL HAQQANI
(Syaikh Nazim ‘adil bin Sayyid Ahmad bin Hasan Yashil Bash al-Haqqani al-qubrusy)




·           Yang lebih penting daripada ilmu ialah pemindahan ilmu tersebut dari hati ke hati.

·           Kita tidak minta untuk dikenali dan menjadi sesuatu karena selagi kita menginginkannya, maka kita masih belum lagi sempurna.

·           Perjumpaan dengan para aulia meringankan beban kita dan kita akan merasa ringan dan gembira.

·           Keikhlasan dan politik tidak serasi sebagaimana iman dan penipuan.
·           Adalah mustahil untuk kita dapat memahami diri kita. Sekurang-kurangnya kita perlu melihat cermin. Tiada siapapun yang dapat mengenali kepincangan didalam dirinya sendiri.

·           Saya tidak tertarik dengan ilmu modern. Hati saya selalu tertarik pada ilmu-ilmu spiritual.
_________________
.


(10) HABIB NAIM al-JUFRI:



·           Ketika syari’at dilecehkan, sebagai muslim kita tetap marah. Tapi jangan berlebihan, kita negara hukum dan ada yang mengaturnya. Keadilan sejati adalah milik Allah Subhanahu wa ta’ala sang pemilik syari’ah itu sendiri.
____________________

      (11) HABIB NAJIB bin FARID al-MUNAWAR:


·       Penyesalan orang yang telah mendahului kita itu bukanlah karena mereka tidak punya harta dan title, melainkan mereka menyesal karena tidak dapat memanfaatkan waktu untuk beribadah kepada Allah dan beramal shaleh.
__________________ 


(12) HABIB NAUFAL bin ALI bin AHMAD al-HABSYI:

 
Manusia (masyarakat) terbagi menjadi 3 kelompok dalam menerima dakwah, yaitu ada yang taat kepada apa yang didakwahkan, ada yang munafik dan ada yang memusuhi dakwah.
__________


(13) HABIB NASIR bin SYEKH ABUBAKAR bin SALIM:

 

Kita tidak boleh su’udzon dan menuduh terhadap pemimpin yang kita sendiri tidak tau menahu asbab musababnya.
________________  

(14)     HABIB NAQIB al-MADIHIJ

 

Jika imanmu sudah sempurna, amal baikmu, akhlakmu, tutur katamu semuanya akan menjadi sempurna, semuanya akan berjalan dalam ridha Allah Subhanahu wa ta’ala. Inilah sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam, barangsiapa yang banyak menjalankan sunnahku kata Nabi, maka ia akan mendapatkan kabar gembira dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam.
_______________  

(15)       HABIB NOVEL bin MUHAMMAD bin AQIL bin YAHYA:

 

Tingkatkanlah puasa kita sebagai puasa orang khawwas, yaitu orang yang sangat mementingkan ibadah dengan memuasakan seluruh pancaindera.
________________

(16)       HABIB NUH bin JA’FAR al-HADDAD:

 

Barangsiapa yang tidak merasa takut bagaimana kelak nanti ia menghadap kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, maka nantinya tidak akan pernah selamat daripada sesuatu yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Karena kalau orang tidak pernah memikirkan bagaimana nanti kelak ia menghadap Allah subhanahu wa ta’ala, ia akan bersikap masa bodoh, artinya terserahlah mau haramkah mau halalkah dia tidak peduli, mau baikkah mau maksiatkah dia juga tidak peduli, karena ia tidak pernah memikirkan bagaimana nanti kelak ia berhadapan dengan Allah subhanahu wata’ala.


(17)       DR. SAYYID NUH :
  ·               Mesjid al-Aqsa adalah amanah yang dikalungkan dileher kaum muslimin sejak zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam Isra’ . Ia adalah kepercayaan yang kita miliki dan kita masih menanggungnya dan tanggungjawab kelalaian dalam mengemban amanah/ kepercayaan tersebut akan membuka pintu bagi kejahatan tidak terbatas di dunia.

·               Allah akan memberikan dunia bagi siapa saja yang menuntutnya dengan penuh semangat. Sementara hanya sebagian kecil muslim yang menuntutnya. Allah memberikan dunia kepada non muslim. Mayoritas muslim diam dan Allah tidak akan memberi mereka. Mereka bergantung pada non muslim dalam urusan dunia.

·               Demi Allah, jika kita terus menunjukkan pendirian kita dan berdiri teguh, maka tidak ada jalan lain bagi musuh selain dari mengubah pendirian mereka. Musuh ini tidak akan mamp;u dikalahkan kecuali dengan cara memperlihatkan kekuatan.

·               Ummat mesti berdiri teguh, musuh akan tahu dengan siapa mereka berhadapan dan berinteraksi, jika kikta perlihatkan kemarahan ummat kepada mereka.

·               Ummat Islam harus memahami (potensi datangnya) bahaya sebab selama mereka tidak memahaminya, maka mereka tidak akan bergerak dan tidak akan bangkit untuk memikul tanggungjawab mereka.


(18)         SYEKH NIYAZ HISOMUDDIN al-ADNI :
 

·         Dan Allah Subhanahu wa ta’ala telah menyifatkan kepada kekasih-Nya dengan keagungan akhlak, sebagaimana firman-Nya : “Sesungguhnya engkau ini mempunyai akhlak yang agung”. Jadi kita teliti ke dalam diri kita, bagaimana akhlak kita.  Sekiranya seseorang itu tidak mempraktikkan akhlak Nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam dalam kehidupan maka dia tidak akan mendapatkan kesan dalam majelis ini. Tidak ada perkara yangh lain yang dapat menyembuhkan ataupun memperbaiki ummat ini melainkan ummat ini kembali mengikuti akhlaq yang dibawa oleh baginda shallallahu ‘alaihi wasalam.

·         Kita tidak dapat melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasalam, kita tidak sempat hidup bersama dimasa Nabi shallallhu ‘alaihi wasalam, maka shalawat dan salam bagi keatas baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam merupakan seumpama duduknya kita dengan Nabi sahallallhu ‘alaihi wasalam. Kita lihat bagaimana para sahabat duduk dihadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wasalam, dan mereka ini berhimpun didalam majelis Nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam dalam keadaan hati mereka tidak ada perkara lain melainkan Allah dan Rasul-Nya. Mereka hadir di majelis baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam dalam keadaan diri mereka bersedia untuk menerima karunia-karunia yang diberikan kepada majelis tersebut sehingga mereka merasa seolah-olah berada di dalam sorga.


(19)         HABIB NAJIB bin HASAN al-HADDAD :



·         Yang namanya bala bukan Cuma tsunami, bukan Cuma gunung meletus, bukan gempa bumi bukan kecelakaan pesawat, bukan kecelakaan yang lain. Ini semua bencana-bencana yang kecil, dampaknya Cuma didunia. Rumah habis terkena angina putting beliung, 3- 4 bulan sudah dibangun kembali. Aceh 10 tahun yang lalu, habis dilanda tsunami luluh lantak luar biasa, sekarang dapat dilihat sudah dibangun sudah bagus kembali. Kota Jogja, 5 tahun yang lalu digrentarkan oleh gempa bumi, rata dengan tanah, sekarang dapat dilihat Jogja sudah cantik kembali. Kaki patah karena kecelakaan kemudian dibawa ke dokter, diobati maka sehat kembali. Bencana banjir yang menggenangi sawah dan tanah, ditanami kembali, 1 – 2 bulan maka berbuah kembali. Ini bencana yang kecil. Dampaknya Cuma dialam dunia. Yang terkena bencana kalau orangnya itu orang shaleh, baik, ahli ibadah maka meninggal dunia mereka menjadi syahid, langsung dimasukkan ke sorganya Allah Subhanahu wa ta’ala. Tetapi yang namanya bala yang menyengsarakan manusia bukan di alam dunia ini saja tetapi sampai ke alam akhirat, sengsara selamanya, yaitu lunturnya iman dari lubuk hati kita, lunturnya mahabbah kecintaan kita kepada Rasulullah shallallhu ‘alaihi wasalam. Kalau sudah iman dan mahabbah ini sudah keluar atau luntur dari lubuk hati kita, ini adalah bencana yang akan menyengsarakan manusia yang melakukannya. Na’udzubillahi min dzalik.
  
(20)        HABIB NADHIF ASSEGAF

 

·       Kardus apabila hanya sebuah potongan kardus maka tidak akan bernilai, namun jika kardus itu menjadi penutup cover al-Qur’an, maka kardus itu akan ikut menjadi berharga. Begitu kita, apabila kita berdiri sendiri mungkin sangat kecil nilai kita dengan segala ibadah kita. Namun ketika kita mengikuti para ulama dan habaib maka maka nilai kita akan lebih berharga. Ibarat beli rambutan, batang rambutan akan ikut tertimbang ketika dibeli, padahal ketika terpisah dari rambutannya maka ia akan disingkirkan dan dibuang.


(21)        HABIB NADHIF ALAYDRUS
(Habib Ali Nadhif bin Ahmad Alaydrus)
·       Telah berkata Nabi Isa alaihi sallam, bahwa didunia itu Cuma ada 3 waktu, yaitu : waktu yang telah lalu, waktu yang akan datang dan waktu sekarang.  Waktu yang telah lalu tidak akan bisa kita kembalikan lagi, waktu yang akan datang tidak ada jaminan bahwa kita akan hidup sampoai besok. Cuma yang sekarang itulah waktu kita, maka gunakanlah waktumu sebaik-baiknya saat ini dan detik ini dengan memperbanyak beramal shaleh kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. 

·       Iman dan ilmu tidak bisa dipisahkan. Iman adalah syarat untuk mendapatkan ilmu, adapun ilmu adalah untuk menjaga keimanan dan bahkan bisa menambah keimanan yang sangat tinggi yaitu yaqin.



(22)     SAYYID H. ABDAL NANANG al-HASANI

 

·           Bahwa setiap saat Tuhan memberikan berkah pada semua ciptaan-Nya. Maka seharusnya tidak ada lagi keluhan dalam wujud do’a. Setiap do’a seyogyanya berisi syukur atas semua yang diberikan Tuhan.

·           Bangsa kita dibangun atas akar kebhinekaan, itulah sebabnya mengapa kita begitu hebat.


(23)     KH. NAFI’ ABDILLAH bin KH. ABDULLAH ZEIN SALAM

 

·           Jangan berlebih-lebihan dalam berangan-angan dan merencanakan hidup kita seakan kita sendiri yang memutuskan masa depan. Ingat, Gusti Allah-lah yang menentukan semuanya baik itu masa lalu atas masa depan kita.

·           Mengapa perpecahan makin seru dan menjadi-jadi? Sebab sekarang ini setiap kali orang berbeda pendapat itu tidak mengikuti cara-cara ulama dulu. Dulu beliau-beliau kalau berbeda pendapat tidak mencari bolo (pengikut), (tapi) ditandangi (dihadapi) sendiri dan tidak mencari pengikut apalagi dengan cara-cara memfitnah. Imam Madzahib dan para kiai (apabila) berbeda pendapat tapi dengan tetap saling menghormati.

·           Ora usah mikir sok bojomu sopo. Sopo wae nek iku ora bojomu masiho mbok lamar nganti ping pitulikur yo tetep wae ora jodohmu. Tapi nek iku pancen jodohmu masiho mbok tolak nganti ping pitulikur yo tetap wae dadi jodohmu.




(24)     SAYYID NURAHAQIS



·           Tentang hak kebebasan berpendapat/ berekspresi adalah hak kebebasan terdapat pembatasan. Hak kebebasan tidak secara fundamental dari hak azasi pribadi yang telah melekat secara pribadi seperti hal atas hidup, hak keyakinan beragama, dan hak bebas dari penyiksaan.

·           ODGJ atau orang dengan gangguan jiwa yang selanjutnya biasa disebut “orang gila” adalah kaum atau kelompok minoritas yang sering luput dari pandangan oleh pemerintah dan masyarakat. Mereka ODGJ selalu dianggap sebelah mata, acuh tak acuh dan diskriminatif. Selain itu, hak-hak mereka juga sering terabaikan oleh pemerintah pusat maupun daerah, sebagaimana hak tersebut adalah sebuah amanat konstitusi UUD NRI tahun 1945.

·           Contoh kasus, masih banyaknya warga negara indonesia yang kurang memahami kebebasan, atau kebebasan yang berujung kebablasan adalah masih maraknya ditemukan konten di jejaring sosial internet atau medsos (Facebook, Twitter, Instagram dsb) seperti foto, video dan tuloisan yang mengandung unsur asusila atau pornografi. Mereka para user medsos beranggapan bahwa aktivitas seperti mengunggah, menyiarkan, dan atau mendistribusikan konten yang mengandung unsur asusila atau pornografi merupakan hak dari kebebasannya. Padahal aktivitas tersebut jelas melanggar hukum atau Peraturan Perundang-undangan yang terkait, seperti UU No. 44 tahun 2008 tentang pornografi, dan UU No. 19 tahun 2016 tentang ITE.



(25)     SYED NASIR bin SYED OMAR ALSAGOFF



·           Berinfaqlah secara Sirran wa ‘ala niyyatan (lihat surah al-Baqarah). ‘ala niyyatan, boleh, sirran, juga boleh. Maksudnya rahasia boleh atau secara terang-terangan juga boleh. Mana yang lebih baik? Sebagian ulama mengatakan secara Sirran yang lebih baik, tetapi ‘ala niyyatan boeh tak, boleh, yaitu sebagai motivasi bagi semua orang untuk memberikan nafaqah, infaq dan sebagainya. Itu kalau niat kita baik karena segala sesuatu terghantung niatnya. Innamal ‘amalu binniyyat. Kalau niyat tu tak baik, maka tak baiklah.


(26)     SAYYID NAZAR bin al-JULANDA bin MAJID al-SAID :




·           Kita harus mengupayakan untuk melakukan berbagai diplomasi dan edukasi agar dunia menjadi tempat yang terbebas dari intoleransi.

·           Setelah ada yang buruk pasti ada yang baik yang datang kemudian.

 

 

(27)     SAYYID NAFI ASSEGAF

 


 

 

·           Jika tubuh, tangan ini serta kaki ini tak lagi buatmu bahagia, maka silahkan kau cari tubuh, tangan dan kaki yang lain.

 

 

(28)     HABIB NOVEL al-ATHOS

 


 

 

·       Sesuatu yang akan engkau sesali di akherat bukan hanya dosa tapi nasehat baik temanmu yang tidak engkau hiraukan.

 

(29)     HABIB NAEL bin TAHER

 


 

 

·       Jika kita senantiasa merasakan sholat yang akan kita kerjakan adalah shalat terakhir kita didunia ini, maka sudah tentu kita akan lakukan yang terbaik dan yang sempurna dihadapan Sang Maha Pencipta.

 

(30) HABIB NABIL bin RIDHO al-HABSYI

 


 

 

·       Keindahan dunia banyak membutakan kehidupan kita, mari sejenak kita berfikir, apa yang kita cari didunia ini ? apa yang selalu kita fikirkan, apa yang sebenarnya kita harapkan ketika kita diciptakan dimuka bumi ini, dunia inikah atau akhirat semata-mata? Kau sibuk cari duniamu, kau tinggalkan kedua orang tuamu, kau lupa bagaimana cara berbakti kepada kedua orang tuamu, kamu lupa terhadap keluargamu, kau lupa cara mendidik anak-anakmu, sehingga mereka kelak akan menyeretmu ke dalam neraka. Na’udzubillahi min dzalik. Oleh karena itu, jadikanlah dunia ini alat untuk kita mendapatkan keridhaan Allah semata, jadikanlah dunia ini sebagai jembatan menuju rahmat-Nya Allah, menuju ampunannya Allah, menuju kepada sorganya Allah dengan banyaknya ibadah kita, perhatian terhadap kedua orang tua. Jadi janganlah dunia ini membutakan kita. Kehidupan kita didunia ini adalah alam yang fana sesungguhnya.

 

 

(31)  SYEKH PROF. DR. NURUDDIN ‘ITR al-HASANI al-HANAFI

 


 

 

·       Para pecinta Rasulullah bersenandung dengan kata-katanya. Bersenandung dengan Firman Allah yang disampaikan Rasulullah. Bersenandung dengan hadits dan pujian kepada Rasulullaah. Dengan senandung yang mengisahkan sifat-sifat rasulullah. Beginilah keadaan seseorang yang mencinta. Tiap orang hendaklah bersungguh-sungguh dalam merenungi akhlak-akhlak nabi mulia.

 

·       Hal yang aku persiapkan untuk berjunpa dengan Allah adalah cintaku pada Al-Azhar.

 

 
 

(32) SYEKH NIKMATULLAH WALI

(Sayyid Nuruddin Nikmatullah bin Abdillah bin Muhammad)

 


 

·       Duhai sahabatku, perbanyaklah mengingat Allah, namun sekuat tenaga bekerjalah dan terus bekerja.

 

·       Duhai mukmin yang tulus, lantunkan shalawat kepada Nabi, agar jiwamu menjadi pecinta, ungkapkan shalawat kepada Nabi. 

 

·       Sinarilah hatimu dengan cahaya, penuhilah dunia dengan wewangian, sibukkanlah bibirmu dengan mengucap syuur dan shalawat kepada Nabi.

 

·       Jika engkau mengaku ummatnya, kejarlah ridhanya, maka jangan berhenti untuk bershalawat kepada Nabi.

 

·       Akal menjadi cemerlang, hati penuh kasih sayang, bahkan Tuhanpun bershalawat, maka bershalawatlah kepada Nabi.

 

·       Mari menghamba bersama, berlomba dengan Nikmatullah wali, mulai sekarang, selama kita mampu, (maka) bershalawatlah kepada Nabi.

 

(33) SYED NURJAN MIRAHMADI

 


·       Lakukan muraqabah (meditasi) anda, temukan diri anda, temukan karakteristik buruk anda dan bersihkan mereka. “Ya Rabbi buat aku jadi bersih. Buat aku menjadi murni. Perkenankan aku menggunakan waktu hidupku untuk membangun cintaku kepada Baginda Sayyidina Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, sehingga ketika kematian nanti datang, saya ingin dibangkitkn dikaki Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

 

·       Anda berada dijalan tazkiyah, anda berada dijalan kebaikan, anda berada dijalan sifat-sifat yang baik. Mengapa semua hal-hal yang kecil tidak luput dari rencana Allah. Karena Dia ingin memberikan anda hadiah dijalan-Nya. Apakah anda akan selalu kembali pada semua masalah buruk yang keluar dari hati anda, yang keluar dari mulut anda? Atau kita ambil, kita identifikasi mana hidup kita yang mengarah pada sifat buruk tersebut. Dan ketika saya mengidentifikasi apa yang saya katakan dan saya menuliskannya, maka itu disebut akuntansi muhasabah.

 

·       Bagi mereka yang hatinya terbuka, semuanya memiliki suara. Segala sesuatu ada karena pujiannya. Ketika anda membawa atau mengajak orang untuk mencintai Allah Azza wa jalla dan melalui manis lembutnya suara anda, keikhlasan hati anda, instrumen yang meningkatkan kecintaan orang itu kepada Allah, maka itu semua bentuk ibadah. Jadi inilah tindakan cinta dan muhabbat.

 

·       Seberapa penting suara dan bagaimana suara dapat memanipulasi segalanya. Inilah realitas jiwa mereka karena cahaya mereka adalah energi : energi adalah suara. Jadi anda melihatnya sebagai cahaya dan cahaya itu mempengaruhi. Sesungguhnya itu adalah energi. Jadi energinya mempengaruhi. Realistas tertingginya sebenarnya adalah suara. Dan suara syekh (guru) itu mempengaruhi jiwamu.

 

·       Di alam jika anda menabrak pohon, apa yang anda dapat? Pohon buah-buahan, jika anda menabraknya apa yang terjadi? Anda akan mendapatkan buah apel (atau lainnya). Pohon itu tidak membalas anda, tetapi ia malah memberi anda buahnya. Dan alam mengajari kita : “Peras aku dan aku berikan kamu semua minyak essensial. Aku akan mengharumkanmu (membuatmu wangi) meskipun kamu menghancurkanku.

 

(34) SYED NUSRAT ABBAS BUKHARI

 


 

 

·       Allah sangat menyukai dunia ini dengan mengirimkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam diantara kita. Dia adalah ciptaan terbaik Allah Subhanahu wa ta’ala karena karakter individualitasnya dan selalu membuat kebaikan, menjadikan dia berbeda dari yang lain.

 

·       Kekuatan untuk menerima tanpa rasisme dan bias terhadap semua agama. Dia bukan hanya seorang muslim tetapi seorang individu yang dipenuhi dengan kehangatan dan cinta untuk semua, itu tidak dilakukan hanya untuk satu agama tetapi untuk semua.

 

(35) SYED NORHISYAM al-IDRUS

 


 

 

·       Sekiranya masyarakat menyaksikan seseorang yang telah tsabit kesalahannya (seperti) mencuri (maka) dipotong tangannya di khalayak ramai. Pastinya tersemat satu perasaan gerun ke dalam hati mereka untuk melakukan jenayah yang sama. Begitu juga apabila pesalah yang dijatuhi hukuman tersebut meneruskan kehidupan keseharian dalam keadaan sebelah tangannya terpotong, pasti aka  menjauhkan darinya daripada mengulang jenayah mencuri lagi. Bahkan masyarakat yang berurusan dengannya akan senantiasa mengambil iktibar setia kali melihat pencuri tersebut dalam keadaan terpotong tangannya. Hukuman ini akan menyebabkan pencuri itu insaf dan bertaubat, lalu ia akan terselamat diakhirat nanti. Inilah keadilan Islam. Seseorang yang melakukan kesalahan mesti dihukum, tetapi didalam masa yang sama ruang  (kesempatan, pen) untuk membaiki diri terbuka luas sebagaimana firman Allah, “maka sesiapa yang bertaubat sesudah ia melakukan kejahatan itu dan memperbaiki amal usahanya, sesungguhnya Allah menerima taubatnya (setelah dipotong tangannya), karena Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani” (Lihat QS. Al-Maidah : 39)

 

(36) DR. NABIL SYARIF al-HUSAINI

 


·       Imam Syafi’i ra ada berkata : “Jika sebuah hadits terbukti shahih maka itu adalah madzhabku”. Seluruh ulama juga berpendapat seperti itu, karena sebuah hadits jika benar-benar terbukti dari Rasulullah maka itu adalah dalil syar’i, maka selalulah ingat bahwa hadits Rasulullah adalah rujukan dan dalil, perkataan Nabi yang tsabit dan perbuatannya adalah dalil, (maka) janganlah kalian menyalahi hal-hal tersebut dan jangan percaya kepada orang yang mengatakan : “Aku berpedoman kepada al-Qur’an saja, tidak perlu pada hadits”. Seandainya dia benar-benar berpedoman kepada al-Qur’an, niscaya dia juga akan berpedoman kepada hadits. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman: “Katakanlah wahai Muhammad, taatlah kalian kepada Allah dan Rasulullah” Jika mereka berpaling, maka sesungguhnya Allah membenci orang-orang kafir”. Dan Allah ta’ala juga berfirman yang maknanya: “Dan apa-apa yang disampaikan oleh Rasulullah kepada kalian, maka pedomanilah, dan apa-apa yang dilarang olehnya maka tinggalkanlah”.

 

 

 

_________
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar