Senin, 10 April 2017

KH. ABDUL MUIZ HASBY


        


KH. Abdul Muiz Hasby bin KH. Suberi bin Hj. Aluh binti Thoyyib bin Abu Usamah al-Yamani, lahir di Amuntai, Kamis, 1 Mei 1952 M (bertepatan dengan 6 Sya'ban 1371 H). Pendidikan terakhir Islamic University of Medina. Beliau seorang hafizh al-Qur’an dan banyak mengajarkan keilmuan dan cara membaca al-Qur’an. Sebagai Mudir Raudhah Tahfidz al-Qur’an “Baitul Azhar” Rasyidiyah Khalidiyah, beliau banyak memberikan pelajaran agama dan al-qur’an di beberapa majelis taklim, diantaranya pada Majelis Taklim Talqi al-Qur’an Sungai Malang, Majelis Taklim “Baiturrahman” Palampitan Hulu, dsb.


Beliau juga ada meninggalkan sebuah kitab atau risalah yang berhubungan dengan ilmu al-Qur’an, yaitu “Tajwidul Qira’ah, Risalah Tajwid al-Qur’an”. Berpulang ke rahmatullah pada tahun 2016 M (1437 H).

Diantara kalam beliau:

“Mempelajari ilmu tajwid hukumnya adalah fardlu ‘ain, yaitu diwajibkan setiap orang beragama Islam laki-laki/ wanita untuk mengetahui atau mempelajarinya agar dapat membaca al-Qur’an dengan bena yaitu dengan tartil atau bertajwid. (Karena) Kalau tidak dibaca dengan cara demikian maka berdosalah bagi orang yang tidak mempelajarinya dan pasti mendapat azab dari Allah Subhanahu wa ta’ala. Hal ini dikarenakan kesalahan pada makhraj atau yang lain dari semestinya” (dikutip dari “Tajwidul Qira’ah, Risalah Tajwid al-Qur’an” karangan Al-Hafizh H. Abdul Muiz Hasby, Amuntai, t.t., h.3)

“Dari air kita belajar ketenangan; dari batu kita belajar keberanian; dari bumi kita belajar pengabdian; dari matahari kita belajar ketaatan; dari waktu fajar kita belajar kesadaran; dari waktu malam kita belajar keterbatasan; dari padi kita belajar kerendahan hati; dari kupu-kupu kita belajar perubahan diri; dari lebah kita belajar hidup mulia; dari ramadhan kita introspeksi diri apa yang bermanfaat untuk kita dan untuk orang lain”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar