KH.
Abdurrasyid bin H. Ramli lahir di
Panangkalaan, Amuntai, 1884 M (1302 H). Beliau berguru dengan KH. Ahmad Sungai Banar,
KH. Japri Alabio dan KH. Abdurrahman Kelua. Beliau juga pernah berguru dengan
Syekh Muhammad Chalid, ulama besar asal Desa Tangga Ulin Amuntai, yang mengajar
di Masjidil Haram lebih dari 12 tahun.
Tahun
1912 menimba ilmu di mesir dan kuliah di Al-Azhar University (selama 9 tahun). Syekh Abdurrasyid
adalah orang Kalimantan pertama yang menuntut ilmu di Universitas Al-Azhar
Kairo Mesir (1908-1922) dengan mengantongi Syahadah
'Alamiyah lil Ghuraba. Selama menimba ilmudi mesir, beliau juga mentashih
kitab-kitab berbahasa arab melayu pada sebuah penerbitan.
Pada
tahun 1928 mendirikan “Arabische School”
di Amuntai, yang merupakan pelopor pembaharuan sekolah-sekolah Islam tradisional
di Kalimantan Selatan. Beliau tidak saja mendirikan pendidikan Islam di
Amuntai, tetapi juga setelahnya merintis dan mengembangkan pula pendidikan
serupa di Barabai dan Kandangan. Beliau meninggal pada hari Minggu, 4 Februari 1934 M (bertepatan dengan 19 Syawal 1352 H).
Syekh
Abdurrasyid mengarang buku yang dipakai oleh santri-santri di Sumatera, Malaya dan Mindanao (Filipina Selatan), yaitu
kitab “Sirajul Wahhaj” dan “Parukunan Besar”, dan “Risalah Niat”. Ada pula kitab berbahasa arab hasil karya beliau, yaitu
Kitab “Fathul Wahhab”
Diantara kalam beliau:
“Bagiku agama Islam ini adalah yang memuliakan
dan meninggikan derajat
manusia ini, tidaklah sepantasnya rumah-rumah agama Islam itu tidak lebih baik
dan bagus dari rumah umatnya sendiri.”
“Sekolahan kita adalah rumah kita dan
santrinya adalah anak-anak kita”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar