Senin, 10 April 2017

KH. ABDURRASYID



KH. Abdurrasyid bin H. Ramli  lahir di Panangkalaan, Amuntai, 1884 M (1302 H). Beliau berguru dengan KH. Ahmad Sungai Banar, KH. Japri Alabio dan KH. Abdurrahman Kelua. Beliau juga pernah berguru dengan Syekh Muhammad Chalid, ulama besar asal Desa Tangga Ulin Amuntai, yang mengajar di Masjidil Haram lebih dari 12 tahun.
Tahun 1912 menimba ilmu di mesir dan kuliah di Al-Azhar University (selama 9 tahun). Syekh Abdurrasyid adalah orang Kalimantan pertama yang menuntut ilmu di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir (1908-1922) dengan mengantongi Syahadah 'Alamiyah lil Ghuraba. Selama menimba ilmudi mesir, beliau juga mentashih kitab-kitab berbahasa arab melayu pada sebuah penerbitan.
Pada tahun 1928 mendirikan “Arabische School” di Amuntai, yang merupakan pelopor pembaharuan sekolah-sekolah Islam tradisional di Kalimantan Selatan. Beliau tidak saja mendirikan pendidikan Islam di Amuntai, tetapi juga setelahnya merintis dan mengembangkan pula pendidikan serupa di Barabai dan Kandangan. Beliau meninggal pada hari Minggu, 4 Februari 1934 M (bertepatan dengan 19 Syawal 1352 H).
Syekh Abdurrasyid mengarang buku yang dipakai oleh santri-santri di Sumatera,  Malaya dan Mindanao (Filipina Selatan), yaitu kitab “Sirajul Wahhaj” dan “Parukunan Besar”, dan “Risalah Niat”. Ada pula kitab  berbahasa arab hasil karya beliau, yaitu Kitab “Fathul Wahhab


Diantara kalam beliau:

“Bagiku agama Islam ini adalah yang memuliakan dan  meninggikan derajat manusia ini, tidaklah sepantasnya  rumah-rumah agama Islam itu tidak lebih baik dan bagus dari rumah umatnya sendiri.”

“Sekolahan kita adalah rumah kita dan santrinya adalah anak-anak kita”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar