Kamis, 17 Agustus 2017

H. HUSAIRI ABDI, Lc



H. Husairi Abdi, Lc  bin KH. Abdul Ghani Madjedi, lahir di Amuntai, Kamis, 11 Maret 1954 M (bertepatan dengan 6 Rajab 1373 H). Setelah tamat dari SDN “Kuripan” Amuntai (1968) lalu melanjutkan pendidikan di KMI Gontor Ponorogo hingga tahun 1974 dan IAIN Antasari sampai tahun1978. Seterusnya beliau melanjutkan kuliah diUniversitas Islam Madinah hingga selesai tahun 1984.
Sejak remaja beliau suka berorganisasi, dan biasanya senantiasa menjadi leader (pemimpin), diantaranya Wakil Ketua  Pw IPNU Kalimantan Selatan (1976-1980), Wakil Ketua PersatuanPelajar Indonesia )PPI) Komisariat Madinah dari tahun 1982-1983. Setelah kembali ke tanah air, beliau makin aktif diorganisasi seperti  menjadi Ketua PWW GP Ansor Kalimantan Selatan (1985-1990),Ketua Biro Cendekiawan DPW PPP Kalimantan Selatan (1985-1990), Sekretaris P{W NU Kalimantan Selatan (1987-1996), Wwakil Sekretaris DPW PPP Kalsel (1995-1999) dan terpilih lagi menjadi Sekretaris DPW PPP Kalsel (1999-2004).
Pada Pemilu tahun 2004 beliau terpilih menjadi anggota DPR RI dari PPP, setelah sebelumnya menjadi anggota DPRD Propinsi Kalimantan Selatan.
Tahun 2012-2017 menjabat sebagai Wakil Bupati Kabupaten Hulu Sungai Utara. Dan kemudian terpilih kembali menjadi wakil Bupati untuk periode 2017-2022.

Diantara kalam beliau:

Aqidah yang lurus akan menciptakan akhlak dan perilaku yang baik, perilaku dan akhlak yang baik akan menciptakan kedamaian dan kerukunan di mayasrakat

“Ada 2 hal yang turut menentukan baik buruknya sebuah Negara yaitu peran ulama/ guru agama dan umara (pemimpin), kita bisa lepas dari nilai-nilai agama, maka agama tidak bisa dilepaskan dengan Negara. Negara kita adalah memang bukan Negara Islam tapi juga bukan Negara liberal sebagaimana di Negara-negara lain”.

“Para penyuluh agama hendaknya hanya menyampaikan hal-hal yang positif yang mampu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, merekatkan ukhuwah Islamiyah dan menciptakan suasana sejuk dan aman di masyarakat. Informasi atau hal-hal yang tidak benar, bohong yang disampaikan oleh para penyuluh agama akan menambah keyakinan masyarakat atau pembenaran atas berita bohong tersebut”
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar