H. Syamsul Arifin,
S.Ag., M.Fil.I bin H. Sukeri, lahir di Amuntai, Kamis, 13 Agustus 1970 M (bertepatan
dengan 10 Jumadil Akhir 1390 H). Alumni S-2 IAIN Antasari jurusan Filsafat Islam (Tasawuf),
dengan tesis berjudul : “Spritualitas
Sosiologis: Simbol-simbol Haji dalam Pandangan Ali Syari’ati”. Beliau juga menjadi pendidik di Ponpes
Rasyidiyah Khalidiyah (Rakha) Amuntai.
Diantara kalam beliau:
“Orang yang muttaqin
dalam hubungannya dengan Allah selalu muwaffaqah yaitu sifatnya, tingkah
lakunya, apapun yang muncul dari orang itu selalu sesuai dengan aturan Allah
Subhanahu wa ta’ala. Jadi muttaqin adalah orang yang setiap perilakunya,
tingkah lakunya, apapun yang muncul dari dia semuanya itu sesuai dengan aturan
Allah”.
“Takutlah kamu
atau bertakwalah kamu kepada Allah di manapun kamu berada. Jadi dalam pandangan
orang muttaqin keberadaan dirinya itu selalu dalam pengawasan Allah. Kalau
untuk muraqabah atau kedekatan perasaan adalah (merasa) selalu diintip,
selalu diawasi. Contoh, sehebat apapun hotel atau semewah apapun gedung, tak ada
CCTV sampai ke kamar tidur, sampai ke WC, tidak ada. Tetapi Allah mempunyai
“CCTV” full time 24 jam selalu hadir dimanapun kita berada, ada jejak rekamnya.
Jadi, Muttaqin adalah orang yang selalu dekat, merasa diitihi, diintip ooleh
Allah, sehingga ketika dimanapun posisinya dia selalu merasa Allah senantiasa
melihatnya”
“Hati namanya Bashirah.
Ketika seseorang mampu menjaga kedua matanya maka Allah akan membukakan
bashirah (hatinya). Sehingga, ada orang yang tahu dan melihat sesuatu yang
orang lain kada melihat. Kenapa ? Karena ia mampu menjaga matanya. Ketika
seseorang mampu menjaga lisannya (dari) ucapan-ucapan yang kada boleh kada
baik, maka nanti Allah akan berbicara kepada dia. Buktinya, perintah Allah
kepada Maryam untuk melakukan puasa (shaum) “bicara” (tidak berbicara). Ketika
seseorang mampu puasa bicara maka Allah akan berbicara kepadanya. Dan ketika
Maryam mampu melakukan puasa bicara, apa yang terjadi ? maka Allah berbicara
kepadanya melalui Isa as yang bapandir lantang kaya orang tuha padahal hanyar
dilahirkan”
“Ketika
seseorang mampu memuasakan lidahnya dari ucapan-ucapan yang kada baik, kada
bermanfaat, maka Allah akan berbicara kepadanya”
“Orang yang
takut kepada Allah. Maka berbicaranya selektif, bapandernya itu baaturan”
“Kalau kita
mengirim chat “WhatsApp (WA)” ke group tertentu, yang anggotanya katakanlah 30
orang, kemudian yang kita kirim itu kontennya (isinya) berupa “hoax”,
maka kita telah berdusta kepada 30 orang”
“Jangan pernah
mengemukakan kejelekan kita kepada seseorang, akan turun posisi kita ke bawah.
Ketika kita curhatkan kekurangan kita kepada Allah, maka posisi kita akan naik,
tetapi, apabila kita sebutkan kekurangan kita pada manusia, posisi kita akan
jatuh”
“Indikasi hasad
itu adalah tidak mensyukuri nikmat. Kalau dia mensyukuri nikmat yang dia dapat
maka dia tidak akan hasad dengan orang lain. Kita jangan melihat jumlah nikmat
yang diberikan, tetapi kita harus menyadari bahwa kita diberikan nikmat.
Apabila kita menghitung, melihatnya tu dari jumlah, maka seseorang akan suka
membandingkannya dengan orang lain.Contoh, seorang ayah yang menyangui anaknya
sekolah, 10 ribu misalnya, dan di kelasnya itu rata-rata kakawanannya basangu
15 ribu. Maka apabila si anak melihat kepada jumlah, maka inya akan baucap :
“Anu bah ai kakawanan ulun 15 ribu barataan basangu”. Adalah inya berterima
kasih. Kada. Karena inya melihat jumlah. Tetapi ketika ia merasa diberi, merasa
diunjuki, diunjuki abah, diunjuki mama, maka dia akan baucap : terima kasih
abah”.
“Penyakit hati
akan menghalangi seseorang untuk bisa bertemu dengan Allah”
“Dapat berada
ditempat yang mulia dalam kegiatan yang mulia merupakan suatu kenikmatan besar
yang luar biasa”
“Tidak ada
satupun kitab dimuka bumi ini yang paling banyak dibaca oleh manusia selain
al-Qur’an, tidak ada satupun bacaan dimuka bumi ini yang paling banyak dihafal
manusia selain al-Qur’an, tidak ada satupun bacaan dimuka bumi ini yang
dipelajari redaknya kecuali al-Qur’an, tidak satupun bacaan dimuka bumi ini
yang diatur tatacara membacanya selain al-Qur’an, dan tidak ada bacaan dimuka
bumi ini yang dipelajari sejarahnya, dimana turunnya, bagaimana sesuatunya
kecuali al-Qur’an”
“Al-Quran
adalah petunjuk terbaik bagi manusia. Kenapa? (karena) Allah pencipta manusia
(tentu) Allah tahu persis siapa manusia, kemudian Allah turunkan undang-undang,
syari’at dalam bentuk al-Qur’an. Semua hukum dalam al-Qur’an paling tepat,
cocok untuk manusia”
“Ada 4 macam
persaudaraan yang oleh al-Qur’an di sebutkan, yaitu persaudaraan kemakhlukan,
bahwa kita ini makhluk diciptakan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Sama
semuanya. Kemudian ukhuwwah insaniyah, bahwa kita bersaudara
kemanusiaan, meski lahir dari orang tua yang berbeda, tetapi diruntut ke atas
akan ketemu pada Adan dan Hawa, jadi kita sebenarnya bersaudara. Kemudian ukhuwwah
wathaniyah, saudara karena satu Negara. Kemudian ada ukhuwwah Islamiyah,
yaitu persaudaraan yang diikat oleh agama”.
“Ukhuwwah dalam
bentuk apapun akan melahirkan suatu persatuan dan quwwah, kekuatan”.
“Bagi kita orang beriman, kita menyakini apapun yang terjadi itu semua
kehendak-Nya, itu semua merupakan takdir Allah Subhanahu wa ta’ala. “Wa
kaana amrulillah qadaran maqduuran (Qs. Al-Ahzab (33) : 38), apa yang
Allah takdirkan, Allah tentukan semua pasti akan terjadi. Namun kemudian, kita
sebagai orang beriman, apapun yang terjadi semuanya akan melahirkan kebaikan
bagi kita semua. Disinilah kemudian, yang meng ‘ajibkan Rasul. “Ajaban li
amril mu’mini, inna amrahu kullahu khairun wa laisa dzaka li ahadin illa lil
mu’mini. Inna ashaabathu sarra-u syakara, fakaana khairaanlahu, wa in
ashaabathu dharra-u shabara, fakaana khairaanlahui” (HR. Muslim). Kalimat
‘ajaban, dimana perkara orang mu’min itu menakjubkan, ketika mereka ditimpa
sesuatu yang menyenangkan, syakara, mereka bersyukur, maka ini menjadi suatu
kebaikan bagi mereka; dan jika mereka ditimpa ashaabathu dharra-u,
(seperti) musibah, bala, bencana (lalu) shabara, mereka sabar, maka (hal itu)
melahirkan kebaikan juga baginya. Sarra dan dharra, kebaikan dan kemudharatan
ini semua menunjukkan kekuasaan Allah. “Inna fii dzaalika la ayaatin
likulli shabbaarin syakuuri” (Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sabar lagi banyak
bersyukur) (QS. Luqman : 31). Semuanya
itu tanda-tanda kekuasaan Allah, semua diperuntukkan bagi orang yang sangat
sabar lagi banyak bersyukur”.
“Ketika seseorang menyatakan beriman kepada Allah, maka Allah akan uji
imannya itu., Allah akan coba keimanan yang dinyatakannya. “Ahasibannaasi
ay yutrakuu ay yaquuluu amanaa wahum la yuftanuun” (Qs. Al-Ankabuut
ayat 2) “Apakah kamu mengira bahwa kamu dibiarkan saja mengatakan beriman
sementara mereka belum lagi diuji”. Artinya apa? Ketika seorang menyatakan
beriman kepada Allah maka ujian menjadi konsekuensi logis yang akan
didapatkan”.
BalasHapusالسلام عليكم ورحمة الله وبركاته،
الحمدلله، والصلاة والسلام على رسولله وعلى اله وصحبه ومن والاه،
Kepada Yth,
Tuan Muhammad Khairani
Nama saya faqih, alfaqir dari Bekasi,
Saya ingin mengetahui alamat rumah & no.Hp Tuan Guru
yang mulia, Ust.Syamsul Arifin
Tiada maksud apa-apa kecuali saya mencintai & sangat merindukan Beliau karena Allah Subhanahu wata'ala, semoga Allah Subhanahu wata'ala menjaga Beliau dan keluarga Beliau.
Kepada yth,Tuan Muhammad Khairani saya menyampaikan terima kasih dan semoga Allah membalas kebaikan tuan yg telah mengupload berita perihal Beliau, sehingga saya bisa mengetahui keberadaan Beliau, saya jg sudah mencoba menulis email & komentar @kemenag Balangan & ke kemenag kanwil kalsel, tp blm ada respon, maka akhirnya saya berikhtiar menulis ini kepada tuan, mohonlah dimaafkan jika salah ruang/kolom juga kurang santun & kurang ta'zhim alfaqir,
Bagaimana tiada sangat rindu Beliau, mungkin sudah 20thn saya tiada jumpa Beliau (yaitu saat Beliau masih di Rumah singgah di Jatiwaringin guna menyelesaikan studi Beliau, yaitu saat Beliau masih menulis perihal Syaikh 'Ali Syariati dan hari itu pula saya mengetahui kaset pita dari Mesir Amr diab _ habibi nurul ein, semoga dg menulis ini Beliau nengingat alfaqir murid Beliau yg dhoif ini )
Jika diperkenankan sudilah kiranya saya mendapatkan informasi perihal Beliau,
Demikian permohonan saya, atas perhatian & balasan yang diberikan, saya mengucapkan terimakasih,
Semoga Allah membalas kebaikan tuan, memberikan Barokah untuk tuan & segenap keluarga,
وصلى الله على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم اجمعين،
والحمدالله رب العالمين
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته،
alfaqir faqih
faqihnadjimudinamg@gmail.com
085811248346
Jl. Raya Jatiwaringin No.100
Pondok Gede - Bekasi
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
BalasHapusAlamat beliau di Jalan Pembalah Batung, Kelurahan Paliwara (Dekat Langar "Nurul Huda" Paliwara, Kecamatan Amuntai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan 71418
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
BalasHapusالحمد لله
والصلاة والسلام على رسولله وعلى آله وصحبه ومن والاه
Kepada Yth, Tuan guru Muhammad Khairani,
Saya mengucapkan terima kasih atas balasan & informasi yang Tuan berikan, semoga Allah membalas kebaikan tuan dan menjadikan hidup tuan & keluarga penuh dengan barokah, meskipun sedianya saya berharap mendapatkan informasi no.hp atau email beliau, tp tiada mengapa, dengan alamat rmh tsb paling tidak saya dpt berkirim surat, sekali lagi terimakasih saya haturkan atas balasan tuan,
وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
والحمدالله رب العالمين
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته