KH. Abdullah A.A
pada masanya beliau adalah ulama yang kharismatik. Beliau adalah lulusan Pondok
Modern "Gontor" Ponorogo. Dalam keorganisasian beliau aktif di
NU dan PPP. Di samping mengisi pengajian di Majelis Taklim "al-Ma'arif"
Amuntai, beliau juga aktif mengikuti jama'ah tabligh.
Diantara kalam beliau:
“Tidak ada cara lain untuk
sampai ke sorga kecuali dengan mengikuti sunnah Nabi Muhammad Saw. perjalanan
menuju sirga yang kekal ibarat perjalanan sebuah kereta menuju persinggahannya
yang terakhir. Kereta api (lokomotif) dikemudikan oleh seorang masinis (dalam
hal ini diibaratkan Nabi Muhammad Saw). Kereta api terangkai dari gerbong demi
gerbong. Gerbong pertama yang diisi para sahabat Nabi telah lama berangkat.
Kemudian menyusul gerbong-gerbong dibelakangnya yang juga telah diisi oleh
orang-orang terdahulu dari ulama-ulama salaf, golongan tabi’I dan tabi’in dan
orang-orang shaleh lainnya. Dan sekarang inipun, gerbong-gerbong berikutnya
akan segera tertarik (berangkat) mengikuti perjalanan gerbong-gerbong yang
terdahulu yang digerakkan oleh mesin lokomotif
yang dikemudikan olehNabi. Barang siapa memasuki gerbong kereta
tersebut, dalamartian mengikuti sunnah Nabi Muhaammad Saw, maka ia akan sampai
kepada kota tujuan yang ingin dicapainya dengan selamat, yaitu sorga.
Sebaliknya, barangsiapa memasuki gerbong kereta api yang salah, makaia tidak
akan pernah sampai kepada tempat tujuannya, bahkan akan mengalami penyesalan
dan penderitaan”.
“Telah berpuluh-puluh bahkan
telah beratus-ratus kitab saya baca, tetapi tidak ada satupun yang benar-benar
dapat menggugah perasaan saya. Namun, apabila kita keluar di jalan Allah selama
kurang lebih 3 hari saja, maka akan dirasakan betapa nikmatnya hidup. Mata yang
dulunya kering akan kembali menangis mengeluarkan air mata. Dan ilmu yang kita
kira telah banyak dikuasai, ternyata sangat sedikit sekali”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar