Selasa, 08 Agustus 2017

KH. ABDUL HAMID





KH. Abdul Hamid lahir di Amuntai tahun 1935 M (1353 H) Beliau adalah seorang ulama besar yang tinggal di Desa Palimbangan, dan dakwahnya hingga keluar daerah.


Diantara kalam beliau:

“Ilmu tauhid tu talu (tiga) ja kita bawa, insya Allah selamat, (yaitu) ilmu, Sama’, bashar. Seperti keadaan dua orang suami istri…. Demikian pula lawan hati ini bakontak (ingat) lawan Tuhan. Kata Guru Sekumpul (Guru Zaini Abdul Ghani) dulu mengatakan : “Siapapun orangnya kalau kada manguasai sifat 20 dalam-dalam, (maka) banyak salahnya (dari) pada baiknya”.

“Nama Nabi kita di langit ngarannya Ahmad dibumi Muhammad, maka ulun bila berdzikir La ilaha ilallah Ahmadur Rasulullah Muhammadur Rasulullah”.

“Apabila perkataan baik tapi perbuatan tidak baik itu ngarannya jar Tuhan dalam hadits Qudsy adalah manusia munafik. Apabila badan zahirnya baik, (misal) bungas urangnya, langkar ha pulang, tapi bathinnya kada baik, nah ini termasuk orang nang pacang membawa binasa. Apabila zahirnya baik, perbuatannya baik, perkataannya baik, zahirnya baik, bathinnya baik, itulah orang yang (termasuk) bubuhan ahli surga”

“Ciri-ciri orang muttaqin itu 3 (tiga), yaitu ketagihan dzikir dan ibadah  kepada Allah, ketagihan bershalawat, dan senang mengamalkan sunnah nabi Shallahu ‘alaihi wa salam”.

Cintailah dunia sekedar seberapa lawas (lama) kamu tinggal disana. Kumpulkan saja harta sekedar apa yang kamu perlukan. Cintailah Allah dan Rasul sebesar hajatmu, yaitu hajat kepada Allah untuk mendapatkan rahmat, dan hajat kepada Rasul untuk mendapatkan syafa’at. Oleh karena itu, agar cinta kepada Allah, maka kita harus banyak-banyak ingat kepada Allah (dzikrullah)”

“Apabila memandang alam semesta dilihat dengan wasilah mata kepala, menunjukkan Allah yang menciptakannya, pasti ingat lidah memuji. Apabila tafakur dan merenung akan kekuasaan Allah yang Maha Agung, ketika berbaring ataupun bangun, wujud Allah yang laitsa kamitslihi, tidak pernah tidur. Angin tidak tampak dimata, tapi nafas keluar masuk membawa berita, bukan berita dalam dunia, bukan dunia dalam berita, tetapi berita dari Allah bahwa Allah yang melakukannya, tersingkap hijab hakikat nyata, tiada yang lain, Allah yang Maha Berkuasa”

Ayuhai kawan ayuhai ikhwan / Tabahkan hati mantapkan iman / Lakukanlah zikir dan sembahyang / Dikala hidup susah maupun senang”

“Janganlah lalai asyik merenung / Oleh adanya urusan dunia dan kakawanan / Sorga neraka telah menunggu / Bahagia sengsara terserah maumu”

“Dunia ini bagaikan lautan / Banyak yang hanyut banyak pula yang tenggelam / Siapa yang ingin selamat roh dan badan / Iman dan taqwa jadikan sampan”

“Iman dan taqwa adalah sampan / Roh dan badan ini jadikan juragan / Allah dan Muhammad kiblat pedoman / Di dunia senang di akherat nyaman”

“Allah dan Muhammad janganlah dilupa / Berdzikir bershalawat kapan dan dimana saja / Jikalau takdir ajalpun tiba / Rahmat dan syafaat yang dirasakannya”

“Rahmat dan syafaat akan didapat / Apabila Allah dan nabi Muhammad dihatimu senantiasa terikat / Jikalau ajal waktu sekarat / Seluruh malaikat rahmat dilangit menyambut hormat”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar