Kamis, 20 Juli 2017

Drs. HM. ILYAS, M.Ag



Drs. KH. Muhammad Ilyas, M.Ag Lahir di Bitin, Amuntai, Rabu, 19 Maret 1958 M (bertepatan dengan 27 Sya'ban 1377 H). Pendidikan MI “Shalatiyah” Amuntai 1973, Madrasah Tsanawiyah (1977) dan Madrasah Aliyah “Muallimin” (1979) Amuntai. Kemudian melanjutkan S-1 IAIN Fakultas Dakwah Juruan Bimbingan Penyuluh Masyarakat (1987) serta S-2 IAIN Antasari Fakultas Filsafat Jurusan Pemikiran Hukum Islam (2004). Beliau pernah juga menimba ilmu di Ponpes “Darussalam” Martapura.
Jabatan yang pernah beliau pegang, diantaranya : Kasi Penyuluh Haji dan Umrah bidang  Penyelenggaraan Haji, Zakat dan wakaf Kanwil Depag Provinsi Kalsel (2000), Kabid. Urusan Agama Islam Kanwil Depag Propinsi (2007), Kabid Urais dan Pembinaan Syari’ah Kanwil Kemenag Propinsi kalsel (2013). Kabag TU Kemenag Kalsel.
 

Diantara kalam beliau:

“Sesuatu dikatakan sesat bila ia tidak berjalan pada jalan yang benar”.

“Seseorang dikatakan sesat dalam beragama jika ia tidak menempuh jalan atau metode beragama yang benar sesuai al-Qur’an, hadits dan pemahaman para sahabat. Kesesatan dalam beragama ini memiliki probabilitas yang banyak”.

“Pada hakikatnya, orang yang terjerumus dalam kesesatan adalah orang yang tidak paham dan tidak mengerti ilmu agama dengan baik dan benar. Karena ilmu agama akan menjaga seseorang dari kemaksiatan dan kesesatan. Semakin tinggi ilmunya, semakin tebal perisainya terhadap kemaksiatan dan kesesatan. Sebagaimana perkataan para ulama kita terdahulu, ketika membandingkan ilmu dan harta : “Ilmu akan menjaga pemiliknya didunia dan diakhirat, sementara harta tidak dapat menjagamu, bahkan dirimulah yang harus menjaga harta-hartamu didalam kotak dan lemari”.

“Dalam zaman yang serba maju, terbuka dan transparan ini, jika tidak dibekali dengan keimanan yang kuat maka akan mengganggu kemurnian hati nurani anak.”

“Dalam hidup hendaknya selalu mendengarkan pesan guru-guru dan ulama karena kadang-kadang hidup ini bisa tidak stabil.Hari ini hidup bisa senang, besok bisa perasaan manusia itu sedih.Untuk itu yang paling penting dalam hidup adalah sifat qana’ah.

“Jangan tinggalkan al-Qur’an. Al-Qur’an jika dibaca akan membimbing manusia”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar