Selasa, 18 Juli 2017

KH. FARID MA'RUF



KH. Farid Ma’ruf  lahir di Alabio, Amuntai pada tahun 1926 M (1345 H). Beliau adalah Direktur Yayasan Pendidikan  Islam dan Asuhan Yatim (YPIA) “Al-Mukmin” Ngruki, Solo, Yayasan yang menaungi Ponpes “al-Mukmin” Ngruki pimpinan KH. Abu Bakar Ba’asyir.



Diantara kalam beliau:

“Apa artinya dibantu, kalau kita tidak bisa bersuara dengan hati nurani alias terjajah”
“Kalau kita mau merobah kurikulum madrasah dan pesantren itu terlalu bodoh. Karena semua disusun sesuai dengan kondisi masyarakat di Indonesia. Jadi, apa bedanya pesantren dengan sekolah-sekolah biasa. Kalau sampai pelajaran yang seharusnya diadakan kemudian dihilangkan, sangat berbahaya bagi kelangsungan ummat Islam”.
“Dalam Islam ada musyawarah, yang berarti mengadu argumentasi atau dalil, bukan mengadu jumlah suara.Sehingga suaranya pencuri dan ulama sama. Yang dicari adalah siapa yang punya dalil terkuat, bukan pemilih yang terbanyak”.


“Jika roh jihad hilang maka tidak ada lagi perjuangan, diajadi apatis. Karena itu, semangat jihad harus terus dihidupkan kepada ummat islam”.


“Jihad seringkali dikaitkan dengan perang, padahal sesungguhnya tidak begitu. Yang bicara begitu, itu orang yang tidak mengerti islam. Jihad adalah perjuangan, jadi ada di ekonomi, politik, budaya dan lainnya. Intinya, jihad itu ada dalam setiap aspek-aspek kehidupan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar