KH. Asmuni (Guru Danau) bin H. Masuni (H. Sani) lahir di Danau Panggang
pada tahun 1955 M (1374 H). Pada waktu kecil beliau bernama Zarkasyi, kemudian oleh habib
Salim Mangkatip nama tersebut diubah menjadi Asmuni.
Jenjang pendidikan beliau adalah Pesantren “Muallimin” Danau panggang (1971) dan Ponpes “Darul Hikmah” Danau panggang. Kemudian mondok lagi ke Ponpes
“Darusalam”Martapura (tamat) 1977). Selanjutnya beliau menimba ilmu di Ponpes
“Datuk Kalampayan” di Bangil, Jawa Timur, dan ponpes "Tempel" Yogyakarta.
Di antara guru-guru beliau, diantaranya KH. Muhammad Zaini bin Abdul
Ghani (Guru Sekumpul), KH. Muhammad Syarwani Abdan (Bangil), KH. Abdul Hamid
(Pasuruan), Habib Luthfi bin Yahya, dan lain-lain.
Setelah berguru dengan ulama-ulama di tanahJawa, beliau kemudian pulang
kampung dan membuka Majelis Pengajian pada malam Minggu di Desa Bitin (1978),
membuka majelis pengajian pada malam Selasa di Danau Panggang (1980). Diluar
kabupaten Hulu Sungai Utara, beliau juga membuka Majelis Pengajian di Mabuun
Tanjung (1990-an) serta Majelis Taklim “Bani
Alawi” di Pematang Karau Barito Timur.
Disamping berdakwah, beliau juga mengelola 3 buah pondok pesantren, yaitu
Pesantren “Darul Aman” di Pajukungan,
Babirik, Amuntai, Pondok Pesantren “Hidayatus
Shibyan” di Danau Panggang dan Ponpes “Raudhah”di
Jaro Tanjung Tabalong.
Telah berpulang ke rahmatullah, pada hari Jum'at, 2 Februari 2024 (bertepatan dengan 21 Rajab 1445 H). Dimakamkan di Danau Panggang.
Diantara kalam beliau:
“Tidak bisa ketemu Rasulullah (secara)
cepat, kalau kadada anak cucunya di
rumah kita. Walaupun ikam baamal bahimat.
No. Tidak. Harus ada digaduh anak
cucu Rasulullah. Bukan mailangi kita,
tapi mailangi cucunya. Dengan berkat cucunya kita bisa bertemu Rasulullah
Shallahu’alaihi wasalam. Itulah amalan nang paling mujarab, pertama kita bantu
ahlul bait Nabi dan kita haragu. Kada usah
amalan banyak-banyak. Sayangi cucu Nabi haja, Insya Allah Nabi datang
juga”.
“95 %
wali Qutub itu adalah cucunya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam.
Kenapa sebabnya ? (karena) Nabi itu meninggalkan ahlul bait Nabi semua bersih.
Kalau kita punya dosa laksana masuk ke lumpur, susah mambarasihi, tapi kalau ahlul bait, ibarat kena debu ditiup pun bisa.
Inilah keagungan ahlul bait Rasulullah Shallallhu ‘alaihi wasalam”.
“Tidak bisa dibukakan ilmu laduni kalau kada dekat dengan para
habaib, (kalau tidak) melalui pintunya ahlul bait Rasulullah”.
“Setiap wali tu duduk mendengarkan apa
yang dibicarakan orang”
“Orang yang mendapat
keramat hissy adalah orang yang betul-betul istiqamah”
“Kalau ada yang mengaku wali, tapi bukan
wali, maka hukumnya murtad. Berkata alim tapi al-Fatihah tidak betul, ya jangan
mengaku wali Allah. Karena dasar wali Allah itu adalah ilmu dan ibadahnya. Yang
shahih lagi, yang dapat disebut wali itu seluruhnya pernah didatangi Rasulullah
dalam mimpi”.
“Wali Allah itu tujuan hidupnya hanya
untuk menyenangkan hati Rasulullah, (karena) kalau senang hati Rasulullah, maka
Allah pasti redha, itu yang penting dalam hidup ini”
“(amal) orang yang kada
ikhlas itu membuat hati pusang. Tandanya kada ikhlas tu (bila) hati
pusang”
“bagi para auliya
Allah, karamat terkadang dipandang sebagai istidraj. Maka orang-orang
yang shaleh kada boleh bamandak (tidak boleh berhenti dalam beramal)”
“Manusia tu ibarat
pemain sepak bola, ada yang tugasnya sebagai penjaga gawang, bertahan, ada juga
penyerang. Maka orang yang katuju bakunjang kesana kemari, biasanya parajakian”
“Ulama yang memiliki
usaha dan kekayaan sendiri akan lebih ikhlas dalam berdakwah dan mengajar
karena tidak memiliki kepentingan untuk mendapatkan bayaran dan jama'ahnya.
“Sekali saja ulama mendapat bantuan
pemerintah, maka ulama tidak bisa lagi untuk menasehati ulama”
“Kalau punya anak jangan sampai
dihinakan, kalau nanti dikabulkan Allah. Jadi walau tidak suka do’akan saja
yang bagus-bagus, Insya Allah ada kebaikan bagi si anak”
“Orang masuk sorga itu karena takwa dan keimanannya kepada Allah bukan karena musafahah lalu dijamin ia masuk sorga.
Kalau begitu artinya jangan shalat lagi, cukup bermusafahah lalu dijamin masuk
sorga. Musafahah itu Cuma mengambil
berkah dari bersalaman dengan ulama yang bersangkutan”.
Assalamualaikum,
BalasHapusBolehkah minta foto abah guru danau, bisa lh dikirimkan via wa?
Allahumma sholli ala sayyidina muhammad
BalasHapusBagaimana Bisa bertemu beliau ?
BalasHapusShalallah a'la muhammad
BalasHapuspondok pesantren beliau kalau kd salah pajukungan kec. babirik, di mambuun dan jaro
BalasHapus