KH. Abdullah Nafiah bin Nafiah, lahir di Alabio pada tahun 1931 M (1350 H). Beliau
adalah pendiri sekaligus pengisi pengajian di MT “Darul ‘Abidin” Desa Tambalang Kecil, Amuntai.
Diantara kitab atau risalah berharga yang beliau wariskan kepada kita,
diantaranya: Risalah “al-Qami’ah” (Alabio, 1975) dan “Kerancuan Isi Kitab Ad-Durrun Nafis” yang selesai beliau tulis pada
5 Rabiul Awwal 1422 (28 Mei 2001).
Dalam
keorganisasian beliau pernah menjadi Rais (Ketua) Syuriah Pengurus Cabang
Nahdlatul Ulama Alabio tahun 2009 – 2013. Beliau juga aktif dalam
pengkajian Batshul Masail di Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Hulu
Sungai Utara, Nahdlatul Ulama, dan juga sebagai Dewan Pakar Partai Persatuan Pembangunan
(PPP) Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Telah
berpulang kerahmatullah pada tahun 2013 M.
Diantara kalam beliau:
“Memperlihatkan ibadat kepada orang lain
dikategorikan riya’, jika ingin dipuji. Tetapi kalau memperlihatkan itu agar
supaya dapat diikuti dalam kebajikan tidak termasuk riya’, dan
begitu juga kalau kita menghendaki beramal akan sorga ini tidaklah
dikategorikan riya’ karena tujuan akhirat”.
“Seseorang yang berbuat maksiat itu, sekalipun
ia dalam memandang (bahwa hal tersebut, pen) adalah perbuatan tuhannya, tetap ia (yang)
bermaksiat”.
“Perbuatan Allah itu semuanya baik, yang jahat
itu atsar (makhluk)”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar