KH. Nurdin Yusuf lahir di Amuntai pada tahun 1940 M
(1359 H). Beliau belajar dakwah
dengan Tarmidzi Abbas dan KH. Rafi’i Hamdi di Lembaga Pendidikan Kader Dakwah
Praktis (LP-KDP).
Beliau pernah menjadi Ketua Muhammadiyah KotaBanjarmasin
dan Ketua MajelisUlama Indonesia (MUI) Kecamatan Banjarmasin Barat.
Diantara kalam beliau:
“Jekaskan kepada mereka, jangan mengata Muhamadiyah,
tetapi Muhammadiyah, dobel M. Dalam bahasa arab al-qur’an itu Mim tasydid,
dalam istilah ilmu tajwid Ghunnah musyaddah. Setiap ada Mim tasydid dan
Nun tasydid dalam al-Qur’an, namanya ghunnah musyaddah, wajib
didengungkan”.
“Pengertian Muhammadiyah secara bahasa, etimologi, Muhammadiyah itu berasal dari bahasa Arab, Muhammad
yaitu nama Rasul dan Nabi yang terakhir, kemudian mendapatkan tambahan Ya
nisbiyah, yang artinya menjeniskan. Jadi menurut bahasa Muhammadiyah
artinya pengikut Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam. Dengan demikian,
semua Islam yang mengakui dan mengikuti Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wasalam ia adalah Muhammadiyah. Tapi tidak semua orang Islam itu Muhammadiyah,
artinya tidak semua ummat Islam melaksanakan sunnah-sunnah Nabi Shallallahu
‘alaihi wasalam”
“Secara istilah, terminologi, Muhammadiyah adalah gerakan
dakwah Islam, amar ma’ruf nahi munkar, kemudian beraqidah Islam dan bersumber
kepada Al-Qur’an dan al-Hadits. Gertakan tertsebut bernama Muhammadiyah dengan
maksud agar kita dapat mencontoh atau ber tafaul terhadap jejak dan
perjuangan Rasulullah Muhammad sahallallahu ‘alaihi wasalam didalam menegakkan
dan menjunjung tinggi agama Islam agar terwujud masyarakat yang Islami dan
berada dalam redha serta lindungan dan ampunan Allah Subhanahu wa ta’ala”.